A.
Penyakit
Degeneratif
Pengertian penyakit degeneratif secara umum dikatakan bahwa
penyakit ini merupakan proses penurunan fungsi organ tubuh yang umumnya terjadi
pada usia tua. Namun ada kalanya juga bisa terjadi pada usia muda, akibat yang
ditimbulkan adalah penurunan derajat kesehatan yang biasanya diikuti dengan
penyakit. Akibat yang paling bahaya dari penyakit ini adalah rasa sakit dan
juga sangat menyita biaya terutama saat masa tua, dan bisa juga akan berakhir dengan
kematian.
Penyebab
utamanya adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi. Perubahan gaya hidup ini dapat
dilihat secara jelas antara lain dengan munculnya tempat-tempat makan junk food di hampir seluruh sudut kota.
Junk food adalah makanan tidak sehat karena memiliki nilai nutrisi rendah.
Jenis makanan ini mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta
bermacam-macam additive seperti monosodium glutamatedan tartrazine dengan kadar
yang tinggi. Junk food hampir tidak mengandung protein, vitamin serta serat
yang sangat dibutuhkan tubuh. Masih menurut WHO, hingga akhir tahun 2005 saja
penyakit degeneratif telah menyebabkan kematian hampir 17 juta orang di seluruh
dunia. Jumlah ini menempatkan penyakit degeneratif menjadi penyakit pembunuh
manusia terbesar.
Berikut ini 10 perilaku tidak sehat yang sering kita
lakukan, serta cara mengatasinya:
1.
Stress Berlebihan
Sejak
dulu, kita tahu bahwa stres yang berlebihan dapat menurunkan daya tahan tubuh
seseorang dan memacu resiko penyakit jantung, serta membuat kita tidak nyaman.
Stres yang berlebihan juga memacu penuaan dini. Ibu-ibu yang memiliki anak-anak
dengan penyakit kronis merupakan orang-orang yang mengalami stres, dan
mengalami penuaan dini yang paling ekstrim.
Cara cepat
untuk mengurangi stres adalah dengan menarik nafas dalam-dalam yang disebut
dengan pernafasan difragmatik. Untuk jangka panjangnya, luangkan waktu untuk
melakukan hal-hal yang dapat mengurangi stres Anda.
2.
Minum Alkohol
Bukan
merupakan suatu kebetulan bila alkohol merupakan kabar buruk mengenai stres.
Para wanita sebaiknya membatasi diri meminum minuman beralkohol. Berbagai
gangguan kesehatan juga bisa timbul dari kebiasaan minum alkohol yang
berlebihan. Termasuk serangan jantung, kangker hati, kanker tenggorokan, dan
kanker payudara.
3.
Kurang Bergerak
Dengan
sedikit menggerakkan tubuh, kita dapat memperpanjang hidup serta mengurangi
kelebihan berat, mengurangi stres, dan bahkan mencegah penyakit Alzheimer.
Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu hanya dengan berjanji pada diri
sendiri bahwa kita akan lebih aktif. Parkirlah mobil dari jauh pintu masuk,
menggunakan tangga dan tidak menggunakan lift, melakukan olahraga/senam, jalan
kaki selama 30 menit atau lebih banyak selama lima kali atau lebih dalam satu
minggu.
4.
Mengkonsumsi Makanan Berlemak
Lemak
yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memacu kolesterol tinggi dan merangsang
penyakit jantung. Biasakan diri Anda untuk mengkonsumsi makanan yang
non-kolesterol dan berkadar lemak rendah.
Tips:
Takar asupan lemak, jangan lebih dari 10 persen (atau kurang) dari seluruh
kalori.
5.
Merokok
Untuk
mengurangi bahaya kanker dan kerutan dini, Anda dapat mengganti rokok dengan
permen karet rasa nikotin. Berdasarkan penelitian di tahun 2004, permen karet
rasa nikotin memberikan hasil dua kali lipat dimana perokok berhenti merokok
dibandingkan dengan keinginan/janji si perokok untuk berhenti merokok.
6.
Menghirup Udara Polusi
Polusi
udara dapat menyebabkan batuk dan sakit mata/mata perih dan hal ini berhubungan
dengan serangan pada penyakit asma dan saluran pernafasan. Usahakan untuk
berada di dalam ruangan sebanyak yang Anda bisa bila kadar udara sedang tinggi.
7.
Terlalu Sering Kena Sinar Matahari
Batasi
diri Anda dari sengatan sinar matahari dan gunakan tabir matahari, paling tidak
yang mengandung SPF 15 untuk mencegah resiko kanker kulit dan juga kerutan.
8.
Kurang Tidur
Kurang
tidur berhubungan dengan obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi dan masalah
ingatan. Singkirkan segera televisi dan benda-benda elektronik lain yang
mengganggu ketenangan dari kamar tidur Anda. Tata ulang kamar tidur Anda dan
ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman dengan lampu yang temaram yang membuat
Anda tidur dengan nyenyak.
9.
Kelebihan Berat Badan
Kelebihan
berat badan dapat memicu kemungkinan penyakit serangan jantung, diabetes,
bahkan kanker. Penelitian mutakhir menyatakan jenis diet yang dilakukan kurang
penting dibandingkan dengan komitmen Anda untuk melakukan diet tersebut dengan
disiplin.
10.
Mengonsumsi Gula Berlebih
Gula yang
berlebihan dapat menaikkan berat badan dan kemungkinan terserang penyakit
jantung. Ahli nutrisi menyarankan untuk menjaga tambahan gula pada makanan
kecil/cemilan dan kue-kue kering sampai 12 sendok teh per hari pada diet
berkalori 2200. Selain itu ganti makanan yang manis-manis dengan buah-buahan
dan sayuran segar.
Macam macam jenis penyakit degeneratif ini antara lain :
1)
Osteoporosis
o
Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan densitas dan kualitas
tulang, sehingga menjadi rapuh dan mudah mengalami fraktur (patah tulang).
o
Osteoporosis
adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang
yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang
yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
o
Densitas tulang adalah jumlah materi mineral (missal
Calsium) per cm3 tulang.
o
Densitas
tulang mencapai puncaknya pada awal usia 20-an, dan selanjutnya menurun sejalan
dengan bertambahnya usia.
a. Osteoporosis primer
·
Osteoporosis
primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.
b. Osteoporosis sekunder
· Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :
o Cushing's
disease
o Hyperthyroidism
o Hyperparathyroidism
o Hypogonadism
o Kurang
gerak
o Pemakai
obat-obatan/corticosteroid
·
Kurang
dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang
disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan
kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian
alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
c. Osteoporosis anak
·
Osteoporosis
pada anak disebut juvenile idiopathic osteoporosis.
·
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak
diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan
fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki
penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
2) Rheumatoid Arthritis
o
Radang sendi atau artritis reumatoid (bahasa Inggris: Rheumatoid
Arthritis, RA) adalah penyakit
otoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan
tubuhnya sendiri) yang
mengakibatkan kelainan peradangan yang bersifat kronik dan sistemik, menyerang
berbagai jaringan dan organ tubuh, terutama sendi untuk pergerakan.
o
Kelainan
yang ditimbulkan bersifat nyeri dan menyebabkan kecacatan, jika tak ditangani
secara adekuat menyebabkan kehilangan fungsi dan mobilitas.
o
Umumnya penyakit ini menyerang pada
sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada
penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun.
o
Gejala :
• Pada
penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun
• Demam
• Nafsu
makan menurun
• Berat
badan menurun
• Lemah
• Kurang
darah
o
Namun kadang kala si penderita tidak
merasakan gejalanya.
o
Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis
diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari
jumlah penduduk Indonesia.
3) Osteo-Arthritis
o
Osteoarthritis
(pengapuran atau OA, dikenal juga
sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah penyakit degeneratif berupa radang sendi atau
kerusakan tulang rawan sendi, menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, dan
terbatasnya gerakan sendi.
o
Penyakit
ini merupakan bentuk radang sendi (arthritis) yang paling banyak ditemukan.
o
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan
yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang
penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di
antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah
ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
o
Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan
kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan
tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan
menimbulkan rasa nyeri.
o
Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi.
Masyarakat awam
dan bahkan beberapa dokter
(secara keliru) langsung beranggapan karena disebabkan oleh rematik
atau asam
urat.Sebagian
lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya
penyebab utamanya nyeri sendi
(khususnya yang dialami oleh yang berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis.
o
Penyebab osteoartritis
bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara
osteoarthritis dengan reaksi alergi,
infeksi,
dan invasi fungi
(mikosis).
Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan
(genetik)
yang terlibat dalam penurunan penyakit ini. Namun demikian, beberapa faktor
risiko terjadinya osteoartritis
adalah sebagai berikut:
•
Kelebihan berat badan
4) Arteriosclerosis
o
Arteriosclerosis adalah penyakit kronik berupa penebalan, pengerasan, dan
hilangnya elastisitas dinding pembuluh darah.
o
Arteriosclerosis
disebabkan oleh deposit lemak pada lapisan dalam dinding pembuluh darah,
mengakibatkan gangguan peredaran darah.
o Arteriosclerosis mengacu pada penebalan dan pengerasan arteri . Arteriosclerosis adalah istilah umum yang
menggambarkan setiap pengerasan (dan hilangnya elastisitas) arteri menengah.
o
Seharusnya tidak
bingung dengan aterosklerosis
, yang merupakan bentuk spesifik dari arteriosklerosis disebabkan oleh
penumpukan plak lemak dalam arteri. Arteriosclerosis juga telah disebut myoconditis, tetapi
istilah ini tidak lagi digunakan secara umum.
o
Arteriosclerosis obliterans biasanya terlihat pada arteri menengah dan besar
dari ekstremitas bawah. Ditandai
dengan fibrosis dan kalsifikasi intima dari media. Lumen kapal dapat dihapuskan atau nyata menyempit.
o
Medial sclerosis kalsifikasi ( Monckeberg yang kalsifikasi
sclerosis ) terlihat terutama
pada orang tua, umumnya dalam arteri dari ekstremitas.
Ditandai dengan kalsifikasi dari Media Tunica
tetapi tanpa penebalan intima atau penyempitan lumen pembuluh.
Suatu bentuk yang serupa dari kalsifikasi intramural,
menampilkan gambar dari sebuah fase awal arteriosclerosis, tampaknya disebabkan
oleh sejumlah obat yang memiliki mekanisme antiproliferatif tindakan.
o
Asal usul lesi
arteriosclerotic bisa menjadi penyebaran endotel.
Diperkirakan bahwa beberapa gangguan jaringan mungkin
faktor inisiasi, dikombinasikan dengan faktor risiko seperti hipertensi,
mempromosikan lebih sering terjadinya arteriosclerosis dalam beberapa kelompok
individu.
•
Biasanya
terlihat pada arteri menengah dan besar dari ekstremitas bawah.
•
Ditandai dengan
fibrosis dan kalsifikasi intima dari media.
Lumen kapal dapat dihapuskan atau nyata menyempit.
•
Terlihat
terutama pada orang tua, umumnya dalam arteri dari ekstremitas.
• Ditandai dengan kalsifikasi dari media tunica
tetapi tanpa penebalan intima atau penyempitan lumen pembuluh.
Suatu bentuk yang serupa dari kalsifikasi intramural,
menampilkan gambar dari sebuah fase awal arteriosclerosis, tampaknya disebabkan
oleh sejumlah obat yang memiliki mekanisme antiproliferatif tindakan.
5) Penyakit Jantung Koroner
o
Arteri
koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi
sel-sel jantung. Penyakit
jantung koroner
terjadi bila pembuluh arteri koroner tersebut tersumbat atau menyempit karena
endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses
penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri
lainnya, tidak hanya pada arteri koroner.
o
Kurangnya
pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang
disebut angina, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami
stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat,
penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan. Serangan jantung
tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika beristirahat.
o
Penyakit
jantung koroner juga dapat menyebabkan daya pompa jantung melemah sehingga
darah tidak beredar sempurna ke seluruh tubuh (gagal jantung). Penderita gagal
jantung akan sulit bernafas karena paru-parunya dipenuhi cairan, merasa sangat
lelah, dan bengkak-bengkak di kaki dan persendian.
o
Penyakit jantung koroner (coronary heart disease) adalah penyakit
jantung yang ditandai dengan penyempitan atau penyumbatan Arteri Koronaria, terutama disebabkan
oleh atherosclerosis.
o
Atherosclerosis adalah penyakit dengan terbentuknya plak (plaque)
atheroma pada dinding dalam arteri.
o
Faktor Risiko :
• Kadar Kolesterol Tinggi.
Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada
dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk
mengurangi risiko penyakit jantung koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol
dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan
tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga
kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh langsung
dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut
lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein
(LDL), and high-density lipoprotein (HDL).
LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL
berfungsi sebaliknya, mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan
dibuang keluar. LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol
pada dinding arteri sehingga disebut “kolesterol jahat”. Kadar LDL yang optimal
adalah 100- 129 mg/dl. Kelebihan LDL menyebabkan HDL “kewalahan” membuang
kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang dianjurkan (HDL + LDL) adalah
di bawah 200 mg/dl (border line = 240).
Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding
jantung menebal/kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah
tekanan darah yang memancar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik
adalah tekanan darah yang kembali mengisi jantung. Secara umum orang dikatakan
menderita hipertensi bila tekanan darah sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmhg.
• Trombosis
Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila
trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena
penyakit jantung koroner. Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang
menebal karena aterosklerosis. Merokok meningkatkan risiko trombosis hingga
beberapa kali lipat.
• Kegemukan
Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi
dan diabetes. Orang yang kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL
tinggi.
Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner,
terlebih bila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik. Dua pertiga
penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan gangguan
kardiovaskuler lainnya.
• Penuaan
Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia.
Semakin tua, semakin menurun efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem
kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen penderita jantung koroner berusia di
atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena dibandingkan perempuan,
yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause.
• Keturunan
Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena
penyakit jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari 60
tahun.
B.
Penyakit Autoimun
Sistem imun atau sistem kekebalan
tubuh seharusnya melindungi tubuh dari zat berbahaya dari virus, bakteri,
racun, dan lainnya. Tapi bila sistem imun mengalami gangguan, justru akan
menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Gangguan ini disebut
gangguan atau penyakit autoimun. Gangguan autoimun adalah suatu kondisi yang
terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan
jaringan sehat.
Normalnya, pasukan sistem
kekebalan tubuh sel darah putih membantu melindungi tubuh terhadap zat
berbahaya, yang disebut antigen. Contoh antigen termasuk bakteri, virus, racun,
sel-sel kanker dan darah atau jaringan dari orang atau spesies lain. Sistem
kekebalan tubuh akan membuat antibodi yang menghancurkan zat-zat berbahaya.
Tapi pada pasien dengan gangguan autoimun, sistem kekebalan tidak bisa
membedakan antara jaringan tubuh yang sehat dan antigen.
Hasilnya adalah resposn imun
yang merusak jaringan tubuh normal. Ini adalah reaksi hipersensitivitas mirip
dengan respon di alergi. Pada alergi, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap
zat eksternal yang biasanya akan diabaikan. Tapi pada gangguan autoimun, sistem
kekebalan tubuh bereaksi terhadap jaringan tubuh normal. Yang menyebabkan
sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan antara jaringan normal dan antigen
tidak diketahui.
Penyakit autoimun terdiri dari dua
golongan, yaitu :
1. Khas organ (organ specific) dengan pembentukan antibodi
yang khas organ; contoh : Thiroiditis, dengan auto-antibodi terhadap tiroid;
Diabetes Mellitus, dengan auto-antibodi terhadap pankreas; sclerosis multiple,
dengan auto-antibodi terhadap susunan saraf; penyakit radang usus, dengan
auto-antibodi terhadap usus.
2. Bukan khas organ (non-organ specific), dengan pembentukan
auto antibodi yang tidak terbatas pada satu organ.
Contoh :
Systemic lupus erythemathosus (SLE), arthritis rheumatika, vaskulitis sistemik
dan scleroderma, dengan auto-antibodi terhadap berbagai organ.
Penyakit autoimun timbul akibat
patahnya toleransi kekebalan diri dan dipengaruhi oleh berbagai faktor (multi
faktor). Faktor-faktor yang bersifat predisposisi dan/atau bersifat kontributif
adalah:
1. Genetik, yaitu haplotipe HLA tertentu meningkatkan risiko
penyakit autoimun. Reaksi autoimun dijumpai .
2. Kelamin (gender), yaitu wanita lebih sering daripada pria.
3. Infeksi, yaitu virus Epstein-Barr, mikoplasma, streptokok,
Klebsiella, malaria, dll, berhubungan dengan beberapa penyakit autoimun;
4. Sifat autoantigen, yaitu enzim dan protein (heat
shock protein) sering sebagai antigen sasaran dan mungkin bereaksi silang
dengan antigen mikroba;
5. Obat-obatan, yaitu obat tertentu dapat menginduksi
penyakit autoimun;
6. Umur, yaitu sebagian besar penyakit autoimun terjadi
pada usia dewasa.
Gangguan autoimun dapat
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Perusakan satu atau lebih jenis jaringan
tubuh
2.
Pertumbuhan organ abnormal
3.
Perubahan fungsi organ Gangguan autoimun
dapat mempengaruhi satu atau lebih organ atau jaringan. Organ dan jaringan yang
umumnya terkena oleh gangguan autoimun adalah sel darah merah, pembuluh darah,
jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas, otot, sendi, dan
kulit.
Sistem kekebalan pada keadaan
tertentu tidak mampu bereaksi terhadap antigen yang lazimnya berpotensi
menimbulkan respon imun. Keadaan tersebut disebut toleransi kekebalan
(immunological tolerance) dan terjadi melalui beberapa mekanisme, yaitu :
1. Deleksi
klonal, yaitu eliminasi klon (kelompok sel yang berasal dari satu sel)
limfosit, terutama limfosit T dan sebagian kecil lmfosit B, selama proses
pematangan;
2. Anergi klon,
yaitu ketidakmampuan klon limfosit menampilkan fungsinya;
3. Supresi
klon, yaitu pengendalian fungsi “pembantu” limfosit T.
Pada umumnya, sistem kekebalan
dapat membedakan antar antigen diri (self antigen) dan antigen asing
atau bukan diri (non-self antigen). Dalam hal ini terjadi toleransi
imunologik terhadap antigen diri (self tolerance). Apabila sistem
kekebalan gagal membedakan antara antigen self dan non-self, maka terjadi
pembentukan limfosit T dan B yang auto reaktif dan mengembangkan reaksi terhadap
antigen diri (reaksi auto imun).
Seseorang bisa memiliki lebih
dari satu gangguan autoimun pada saat yang sama. Ada lebih 80 jenis penyakit
akibat gangguan autoimun.
Berikut
beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh :
1)
Psoriasis
o
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai
dengan sisik yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna
kemerahan dan rasa gatal atau perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul
bintik perdarahan di kulit dibawahnya.
o
Psoriasis
sering timbul di kuku, dimulai dari bintik putih pada kuku sampai ke penebalan
kuku, juga mengenai kulit kepala (skalp) ditandai dengan sisik besar dan
penebalan dengan warna kemerahan yang akan melewati batas rambut. Selain itu
penyakit ini sering mengenai siku dan lutut, walaupun dapat juga mengenai
wajah, lipat lutut dan siku, genitalia, telapak tangan dan kaki, sesuai tingkat
keparahannya penyakit ini bisa meluas keseluruh tubuh (eritroderma) yang akan
menimbulkan kegawatan dan dapat mengancam jiwa.
o
Penyebaran
terjadi di seluruh dunia sekitar 1-2%
o
Kedua
jenis kelamin dengan kemungkinan yang sama.
o
Terjadi
awal pada usia 20an hingga usia 50an. \
o
Faktor-faktor
yang dapat memicu psoriasis diantaranya adalah :
1. Trauma fisik (Koebner Phenomenon)
1. Trauma fisik (Koebner Phenomenon)
• Akibat gesekan ataugarukan.
2.
Infeksi
3.
Stress
• Faktor lain yang memicu timbulnya psoriasis
yaitu stress, insidensinya sebanyak 40% dan lebih tinggi lagi pada anak-anak.
4.
Obat
• Obat-obatan yang dapat memicu
timbulnya psoriasis yaitu glukokortikoid, lithium, obat antimalaria, dan B blocker.
o
Psoriasis
dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu :
1. Psoriasis Vulgaris
2. Psoriatik Eritroderma
3. Psoriasis Pustular
4. Psoriasis gutata
5. Fleksural psoriasis
1. Psoriasis Vulgaris
2. Psoriatik Eritroderma
3. Psoriasis Pustular
4. Psoriasis gutata
5. Fleksural psoriasis
o
Ada
2 tipe utama lesi dari psoriasis yaitu :
a.
Tipe inflamatori
• Manifestasi yang timbul yaitu adanya
inflamasi, eruptif, yang kecil. Lesi bisa berbentuk gutata (seperti tetesan
air) atau nummular (seperti koin)
b.
Tipe plak yang stabil
• Gejala lain yang timbul pada kulit
diantaranya gatal (pruritus) terutama di daerah kepala dan anogenital, akantosis, parakeratosis, dan lesi biasanya ditutupi oleh plak berwarna keperakan.
o
Ada
lokasi-lokasi khusus dimana psoriasis sering terjadi, yaitu :
1. Kepala (scalp)
1. Kepala (scalp)
2.
Telapak tangan dan kaki
• Adanya plak keabuan yang tebal, hyperkeratosis, dan scaling. Deskuamasi menunjukan proses inflamasi.
• Lesi yang timbul biasanya berbentuk
gutata.
4.
Wajah
• Jarang mengenai area ini.
2) Lupus Erythematosus
o
Lupus erythematosus adalah sekumpulan penyakit auto-imun yang menyerang
jaringan tubuh sendiri yang sehat
o
Lupus
erythematosus menyebabkan peradangan menahun yang lebih banyak didapatkan pada
wanita daripada pria
o
Gejalanya
yang paling sering ditemukan yaitu nyeri sendi, ruam kulit, dan keletihan
o
Lupus eritematosus adalah nama yang
diberikan untuk koleksi penyakit
autoimun ,
di mana sistem
kekebalan tubuh manusia menjadi hiperaktif dan serangan normal, sehat jaringan . Gejala penyakit ini dapat
mempengaruhi banyak sistem tubuh yang berbeda, termasuk sendi , kulit , ginjal , darah sel , jantung , dan paru-paru.
o
Lupus erythematosus dapat bermanifestasi sebagai penyakit
sistemik
atau dalam murni kulit bentuk juga
dikenal sebagai lengkap lupus erythematosus. Lupus memiliki empat jenis
utama:
o
Dari jumlah tersebut, lupus
eritematosus sistemik (juga dikenal sebagai SLE) adalah bentuk paling umum dan
seriustanda dan gejala
o Gejala bervariasi
dari orang ke orang, dan dapat datang dan pergi. Hampir semua orang dengan Lupus
memiliki nyeri sendi dan bengkak. Beberapa
mengembangkan arthritis. Sendi yang sering
terkena adalah jari, tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Gejala umum lainnya termasuk :
·
Nyeri dada saat mengambil napas dalam-dalam
·
Kelelahan
·
Demam tanpa penyebab lainnya
·
Umum ketidaknyamanan, kegelisahan, atau perasaan sakit
(malaise)
·
Rambut rontok
·
Luka mulut
·
Sensitivitas terhadap sinar matahari
·
Ruam kulit - sebuah "kupu-kupu" ruam di sekitar
orang-orang setengah dengan SLE.
·
Pembengkakan kelenjar getah bening
o
Fotosensitifitas
merupakan gejala yang dikenal lupus, namun hubungannya dengan dan pengaruh pada
aspek lain dari penyakit ini tetap harus didefinisikan.
o
Penyebab
fotosensitifitas mungkin termasuk:
o
Seluruh Dunia
·
Diperkirakan 5 juta orang di seluruh dunia memiliki
beberapa bentuk Lupus.
·
20% dari orang dengan lupus akan memiliki orang tua atau
saudara yang sudah memiliki lupus atau dapat mengembangkan lupus.
·
Sekitar 5% dari anak yang lahir dari orang dengan lupus
akan mengembangkan penyakit.
o
Inggris
·
Mempengaruhi perempuan Inggris jauh lebih banyak daripada
laki-laki dengan rasio 7:1, artinya betina 7 kali lebih mungkin untuk memiliki
penyakit.
·
Perkiraan jumlah perempuan Inggris dengan SLE adalah
21,900, dan laki-laki Inggris dengan Lupus adalah 3000 -. Total 24.700, atau
0,041% dari populasi
·
SLE adalah lebih umum di antara kelompok etnis tertentu
daripada yang lain, terutama yang berasal dari Afrika.
o Amerika Serikat
·
Terjadi dari bayi sampai usia tua, dengan puncak kejadian
antara usia 15 dan 40.
·
Mempengaruhi perempuan as jauh lebih banyak daripada
laki-laki dengan rasio 6-10:1, artinya betina 6-10 kali lebih mungkin untuk
memiliki penyakit.
·
Data prevalensi terbatas. Perkiraan bervariasi dan
berkisar 1,8-7,6 kasus per 100.000 orang per tahun di bagian benua amerika
serikat.
·
Lupus adalah dua sampai tiga kali lebih umum di kalangan
perempuan warna - afrika amerika, hispanik / latin, asia, penduduk asli
amerika, alaska pribumi, penduduk asli hawaii dan kepulauan pasifik lainnya -.
Dari kalangan wanita kaukasia
3)
LADA
o
LADA (Latent Autoimmune Diabetes in
Adults) adalah bentuk diabetes auto-imun (seperti Diabetes Tipe 1) namun
awitannya terjadi pada usia lebih lanjut (seperti Diabetes Tipe 2), yaitu usia
> 25 tahun
o
Diabetes
autoimun laten orang dewasa (LADA) adalah sebuah konsep yang
diperkenalkan pada tahun 1993 untuk menggambarkan lambat-onset diabetes tipe 1
autoimun pada orang dewasa. Orang dewasa dengan LADA sering awalnya salah
didiagnosis sebagai memiliki diabetes
tipe 2 berdasarkan usia mereka, bukan etiologi.
o
Dalam waktu + 6 tahun sejak awitan akan
mengalami progresi ke kebutuhan terapi insulin
o
Dinamakan juga sebagai Diabetes Tipe 1.5
o
LADA dapat didiagnosis dengan
menggunakan salah satu ketentuan sebagai berikut:
·
Diabetes autoimun laten dewasa
·
Diabetes autoimun akhir-onset dewasa
·
Onset lambat diabetes tipe 1, atau
·
Jenis 1.5 (tipe satu-dan-a-setengah)
diabetes
o
Komite Ahli pada Diagnosis dan
Klasifikasi Diabetes Mellitus tidak mengenal istilah LADA, melainkan termasuk
LADA dalam definisi tipe
1 diabetes autoimun : "Tipe 1 diabetes hasil dari kehancuran autoimun
selular yang dimediasi sel beta dari pankreas. Pada diabetes tipe 1, laju
kerusakan sel beta cukup bervariasi, yang cepat dalam beberapa individu
(terutama bayi dan anak-anak) dan lambat dalam diri orang lain (terutama orang
dewasa). " The National Institutes of Health (NIDDK) mendefinisikan LADA
sebagai "suatu kondisi di mana diabetes tipe 1 berkembang pada orang
dewasa".
o
Diperkirakan bahwa lebih dari 50% orang
didiagnosis diabetes non-obesitas yang berhubungan dengan tipe 2 sebenarnya
mungkin memiliki LADA.
o
Asam glutamat dekarboksilase
autoantibodi (GADA), sel islet autoantibodi (ICA), insulinoma terkait (IA-2)
autoantibody, dan seng transporter autoantibodi (znt8) pengujian harus
dilakukan pada semua orang dewasa yang tidak obesitas yang didiagnosis dengan
diabetes. Tidak semua orang yang memiliki LADA tipis, namun-ada kelebihan
berat badan individu dengan LADA tetapi yang salah didiagnosis
karena berat badan mereka.
o
Sekarang menjadi jelas bahwa diabetes
autoimun mungkin sangat kurang terdiagnosis pada banyak individu yang memiliki
diabetes, dan bahwa indeks
massa tubuh mungkin memiliki tingkat penggunaan agak terbatas dalam
hubungan dengan diabetes autoimun laten.
o
Banyak dokter atau spesialis diabetes
tidak mengakui LADA atau tidak tahu bahwa diabetes tipe 1 sering terjadi pada
orang dewasa, dan sebagainya LADA adalah salah didiagnosis sebagai atau keliru
untuk diabetes tipe 2 sangat sering.
o
Karakteristik lain dari LADA yang dapat
membantu dalam diagnosis diferensial meliputi:
·
Onset biasanya pada usia 25 tahun atau
lebih tua
·
Awalnya meniru diabetes 2 (pasien
biasanya tipis atau berat badan normal, meskipun beberapa mungkin jenis
non-obesitas kelebihan
berat badan untuk minimal obesitas )
·
Seringkali, tetapi tidak selalu,
kurangnya sejarah keluarga untuk DMT2 (riwayat keluarga diabetes tipe 2
kadang-kadang terlibat mengenai laten autoimun orang dewasa diabetes)
·
Orang dengan LADA adalah insulin
resisten seperti, tapi pada tingkat prevalensi kurang dari, Tipe 2
·
Antigen (HLA) gen leukosit manusia yang
berhubungan dengan diabetes tipe 1 terlihat di LADA tetapi tidak pada diabetes
tipe 2
·
Meskipun beberapa orang yang memiliki
diabetes tipe 2 mungkin menyuntikkan insulin, hal ini jarang terjadi,
sebaliknya, orang dengan LADA membutuhkan suntikan insulin sekitar tiga sampai
12 tahun setelah disebut tipe 2 diabetes diagnosis
o
Diperkirakan bahwa antara 6-50% dari
semua orang, tergantung pada populasi, didiagnosa dengan diabetes tipe 2
mungkin benar-benar memiliki LADA. Jumlah ini account untuk 5% -10%
diperkirakan dari total populasi diabetes di AS atau, sebanyak 3,5 juta orang
dengan LADA.
4) Sindroma
Myasthenia
o Terdapat 2 jenis sindroma myasthenia, yaitu :
1. Myasthenia
gravis
•
Pada sindrom
jenis ini dibentuk autoantibodi terhadap reseptor asetil kolin sehingga terjadi
hambatan ikatan asetilkolin dengan reseptornya dan menyebabkan gagalnya
transmisi isyarat syaraf ke otot. Autoantibodi tersebut ditemukan di dalam
serum pada 85 otot.
•
Kelemahan
otot mata yang menyebabkan penglihatan ganda dan menurunnya kelopak mata adalah
tanda yang khas.
•
Kelemahan
otot larings menyebabkan dysphonia. Otot-otot lain dapat terserang pada perkembangan
penyakit lebih lanjut.
•
Kematian
biasanya disebabkan kegagalan otot pernapasan.
•
Pada
penderita muda dan wanita sering dijumpai kelainan timus, seperti hiperplasi
timus dan timoma.
•
Gejala
kelemahan otot dapat diperbaiki dengan timektomi atau pengobatan dengan
inhibitor kholinesterase atau plasmapheresis untuk membuang antibodi yang
berbahaya dari sirkulasi.
•
Pengobatan
tersebut bersifat menghilangkan gejala sementara sedangkan penyakitnya belum
dapat disembuhkan.
2. Sindroma
myasthenia Lamber-Eaton
•
Terbentuk
antibodi terhadap protein kanal kalsium (calcium channel protein) yang
menghambat pelepasan asetilkolin dari ujung saraf.
•
Sindroma ini
adalah contoh penyakit autoimun paraneoplastik. Kebanyakan menderita karsinoma
paru jenis oat cell, yang dianggap menjadi dasar timbulnya reaksi autoimun
terhadap protein kanal kalsium.
•
Berbeda
dengan myasthenia gravis, kelemahan otot dapat membaik pada pergerakan.
Pengobatan bersifat simtomatik karena kankernya sulit disembuhkan.
5) Skleroderma
(sklerosis sistemik)
o Kelainan ini ditandai dengan fibrosis terutama pada kulit, yang dapat
disertai atau kemudian melibatkan berbagai organ seperti saluran pernapasan,
saluran cerna, jantung, ginjal, vaskuler. Berdasarkan luasnya sistem yang
terjangkit, akhir-akhir ini dibuat kategori atas :
1.
Skleroderma
difus
•
Jika dalam
waktu singkat sudah melibatkan berbagai organ;
2.
Skleroderma lokal
•
Jika baru
melibatkan berbagai organ setelah waktu yang lama.
o Kelainan ini terutama dijumpai pada wanita pada usia sekitar 50-60 tahun.
o Manisfestasi pada kulit berupa atrofi kulit yang biasanya dimulai dari
jari-jari kemudian menjalar ke arah proksimal yaitu ke leher dan muka.
o Kelainan saluran cerna ditandai dengan kesulitan menelan, malabsorbs,
obstruksi, nyeri perut, anemi dan berat badan yang menurun. Hal ini disebabkan
terjadi fibrosis lapisan muskularis dan lapisan mukosa.
o Sesak napas dapat terjadi akibat fibrosis paru, dan hal ini dapat pula
berakibat pada terjadinya payah jantung kanan. Manifestasi ginjal berupa
proteinuria ringan serta hipertensi yang sering berat atau progresif.
o Mekanisme yang mendasari kelainan ini adalah berbagai hal yang
menyebabkan / mengaktifkan proses fibrosis.
o Proses ini dapat terjadi melalui aktifasi sel T oleh antigen tertentu
(autoantigen) yang kemudian menghasilkan sitokin yang mengaktifkan sel mast dan
makrofag. Makrofag dan sel mast kemudian menghasilkan tumor necrosis factor
(TNF), pltelet derived growth factor (PDGF), chemotactic factor (CF),
transforming growth factor beta (TGF-β) dan IL-1. Semua sitokin ini akan memacu
proliferasi fibroblas dan fibrosis.
o Jalur lain adalah melalui cedera vaskuler oleh sebab yang tidak
diketahui, kemudian terjadi agregasi trombosit, pembentukan mikrotrombi,
oklusi, iskemi, nekrosis dan diakhiri dengan fibrosis.
o Pada penderita ini juga dijumpai ANA; dua jenis ANA yang dianggap
diagnostik untuk skleroderma adalah anti-Sc170, dan antisentromer.
6) Sindroma
Syogren
o Penyakit ini ditandai dengan keluhan kekeringan pada mata (xerophtalmia)
dan mulut (xerostomia). Kelenjar eksokrin lain dapat juga terlibat antara lain
di saluran pernapasan, saluran cerna serta reproduksi.
o Pada kelenjar liur dan kelenjar air mata dijumpai disebukan limfosit
padat disertai atrofi asinus atau duktus. Sebagian besar sel limfosit adalah
sel T penolong dan sebagian kecil adalah sel B serta sel plasma. Diduga sel T
sitotoksik dan Ig (autoantibodi) yang melakukan destruksi terhadap asinus dan
duktus. Hal yang menarik adalah dtemukannya monoklonalitas pada populasi sel B
di jaringan kelenjar; dan memang pada sebagian kasus, di kemudian hari ternyata
berkembang menjadi limfoma malignum.
o Kelainan ini dapat terjadi secara tersendiri atau sebagai bagian dari
penyakit autoimun yang lain seperti atritis reumatoid, LES, skleroderma dll.
o Auto antibody yang ditemukan antara lain ANA, anti ribonukleoprotein
(RNP) : SS-A (Ro) dan SS-B (La); sel LE dan faktor rheumatoid. SS-A dan SS-B
adalah antibodi yang diagnostik untuk sindroma Syögren.
o Gejala klinik dapat berupa penglihatan yang kabur, mata gatal bahkan
ulserasi kornea; sariawan-fisura mulut, kesulitan menelan, penurunan daya
pengecap, pembengkakan parotis. Dapat juga terjadi gangguan pada hidung berupa
epistaksis, kering dan ulserasi septum; bronkitis, pneumonitis dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar