Sabtu, 19 Oktober 2013

INFEKSI MIKROBA dan INFESTASI PARASIT

 A.  Infeksi Mikroba
1. Infeksi Virus
Ø  Demam Berdarah Dengue
§  Demam Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
§  Sebagian kecil di antara penderita demam dengue berkembang menjadi demam berdarah dengue dengan perdarahan yang dapat menimbulkan syok dan kematian.
§  Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syokterjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan.
§  Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
§  Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
§  Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
§  Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia

Ø  Demam Berdarah Ebola
§  Demam berdarah Ebola adalah penyakit yang ganas dan seringkali bersifat fatal, disebabkan oleh virus Ebola yang dapat menyerang manusia dan Primata.
§  Gejala Klinis : Timbulnya Demam yang  tiba-tiba/mendadak,  nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan. Dan sering juga  diikuti dengan muntah-muntah, diare, ruam pada kulit, Gangguan pada ginjal dan fungsi hati,  dalam beberapa kasus, dapat terjadi  perdarahan internal dan eksternal. Pemeriksaan Laboratorium  menunjukkan jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia ) dan nilai trombosit serta enzim hati yang tinggi.
§  Tidak ada pengobatan untuk demam berdarah Ebola, angka kematiannya sekitar 90% sebagai akibat syok.
§  Masalah utama penularan dari orang-ke-orang yang kontak dengan darah terkontaminasi, sekret atau cairan tubuh, orang yang pernah kontak fisik erat dengan pasien harus disimpan di bawah pengawasan ketat. suhu tubuh mereka harus diperiksa dua kali sehari, dengan rawat inap segera dan isolasi yang ketat sewaktu terjadinya demam.
§  Staf Rumah Sakit yang merawat Pasien  yang selalu  kontak dekat dengan pasien atau bahan yang tercemar tanpa pakaian penghalang keperawatan harus dianggap sebagai kontak dan ditindaklanjuti .
§  Virus Ebola  adalah termasuk dalam kelompok Filoviridae (filovirus) dan terdiri dari limaspesies yang berbeda yaitu : Zaïre, Sudan, Pantai Gading, Bundibugyo dan Reston.
§  Spesies Zaïre, Sudan dan spesies Bundibugyo berkaitan dengan  demam berdarah Ebola (EHF) ,karena Penyakit ini pernah Terjadi  di Afrika dengan rasio kematian yang tinggi antara (25-90%), sedangkan untuk daerah Pantai Gading dan Reston tidak pernah terjadi wabah.Walaupun spesies  Reston dapat menginfeksi manusia tapi tidak menyebabkan  penyakit serius atau kematian pada manusia  sampai saat ini..
infeksi manusia dengan subtipe Ebola Reston, ditemukan di Pasifik Barat, hanya menyebabkan penyakit tanpa gejala, Reservoir alami dari virus Ebola ini berkembang di daerah  hutan hujan benua Afrika dan di daerah Pasifik Barat.
Ø  Chikungunya

    Chikungunya merupakan penyakit sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makonde yang berarti "yang melengkung ke atas", merujuk kepada tubuh yang membungkuk akibat gejala-gejala arthritis penyakit ini.
    Penyakit chikungunya mengakibatkan demam tinggi mendadak, nyeri sendi yang parah, nyeri otot, dan nyeri kepala
    Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
    Penyakit ini biasanya dapat disembuhkan dengan membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan berdasarkan gejala disarankan setelah terdapat tanda-tanda penyakit lain yang lebih berbahaya. Hh
    Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD dan bagaimana membedakannya? Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus.
Ø  Infeksi HIV
§  HIV adalah virus yang membunuh sel darah putih di dalam tubuh.
§  Sel darah putih berfungsi membantu melawan infeksi dan penyakit yang masuk kedalam tubuh
§  Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) merusak sistem kekebalan tubuh dan menimbulkan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome)
Acquired ( bukan keturunan )
Immune ( sistem kekebalan tubuh )
Deficiency ( tidak berfungsi dengan baik )
Syndrome ( memeiliki banyak gejala )
§  Aids terjadi setelah virus HIV masuk kedalam tubuh seseorang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuhnya
§  Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang sudah rusak , maka tubuh akan mudah terserang penyakit dan bahkan dapat berakibat fatal ( meninggal dunia)
§  HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
§  Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
§  Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).

Ø  Infeksi HPV
§  Infeksi HPV (Human papilloma virus) menyebabkan kutil, yang dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh oleh varietas HPV yang berbeda.
§  Beberapa tipe HPV genital dikaitkan dengan Ca cervix pada wanita.
§  Infeksi HPV menyebabkan kutil. Ada lebih dari 100 varietas human papillomavirus (HPV). Berbagai jenis infeksi HPV dapat menyebabkan kutil di berbagai bagian tubuh.
§  Beberapa jenis infeksi HPV menyebabkan kutil pada kaki, sementara varietas lain infeksi HPV menyebabkan kutil yang paling sering terjadi pada tangan seseorang atau wajah.
§  Ada lebih dari 40 jenis HPV berbeda yang secara khusus mempengaruhi daerah genital. Kebanyakan infeksi HPV tidak menyebabkan kanker, tetapi beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker leher rahim.
§  Dalam kebanyakan kasus, sistem kekebalan tubuh mengalahkan infeksi HPV sebelum memiliki kesempatan untuk menciptakan kutil. Ketika kutil tampil, bentuknya dapat bervariasi tergantung pada jenis HPV yang terlibat:
1.      Kutil kelamin dapat muncul sebagai luka yang datar, kecil, berbentuk seperti kembang kol, atau berbentuk seperti tonjolan batang kecil. Pada wanita, kutil kelamin muncul paling sering pada vulva tetapi mungkin juga terjadi di dekat anus, pada leher rahim atau di vagina. Pada pria, kutil kelamin dapat muncul pada penis dan skrotum atau sekitar anus. Kutil kelamin jarang menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
2.      Kutil umum berbentuk benjolan kasar yang biasanya muncul pada jari tangan atau sekitar kuku. Dalam kebanyakan kasus, kutil umum mengganggu karena bentuknya tetapi juga mungkin menyakitkan atau rentan terhadap cedera atau perdarahan.
3.      Kutil telapak kaki. Kutil telapak kaki biasanya muncul pada tumit atau mata kaki atau daerah kaki yang paling merasakan tekanan. Kutil ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
4.      Kutil datar berbentuk datar, sedikit terangkat, dan lebih gelap dari warna kulit biasa. Biasanya muncul pada leher, wajah, tangan, pergelangan tangan, siku atau lutut. Infeksi HPV yang menyebabkan kutil datar biasanya mempengaruhi anak-anak, remaja dan dewasa muda.
5.      Kanker serviks. Kebanyakan kasus kanker serviks disebabkan oleh dua varietas spesifik HPV genital. Kedua jenis HPV biasanya tidak menyebabkan kutil, sehingga perempuan seringkali tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
§  Tahap awal kanker serviks biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk memiliki tes Pap teratur. Tes ini dapat mendeteksi perubahan prekanker pada serviks yang dapat menyebabkan kanker.

Ø  Rubella
§  Rubella (German measles; three-day measles; campak Jerman) adalah penyakit infeksi yang sangat menular, disebabkan oleh virus rubella yang ditularkan melalui infeksi droplet, menimbulkan ruam kulit yang menyebar ke seluruh tubuh dalam 24 jam dan bertahan selama 3 hari.
§  Penyakit ini terutama menyerang anak.
§  Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat.
§  Virus Rubela memiliki waktu inkubasi 3 sampai dengan 5 hari.
§  Gejalanya :       
o   Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
o   Demam diatas 38o C
o   Mata terasa nyeri.
o   Muncul bintik-bintik merah di seluruh tubuh.
o   Kulit kering.
o   Sakit pada persendian.
o   Sakit kepala.
o   Hilang nafsu makan.
o   Wajah pucat dan lemas.


Ø  Varicella
§  Varicella (chickenpox; cacar air) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus herpes manusia (human herpes virus), bersifat sangat menular, terutama menyerang anak dengan gejala demam dan ruam makulo-papular pada kulit.
§  Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas.
§  Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
§  Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
§  Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Ø  Herpes Zoster
§  Herpes zoster (shingles) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus zoster varicella, dapat menyerang mereka yang sudah pernah terkena varicella, dari anak sampai dengan orang tua, mereka yang berusia lanjut lebih rentan terserang, menimbulkan ruam kulit yang nyeri pada satu sisi wajah atau tubuh.
§  Herpes zoster (nama lain: shingles atau cacar ular cacar api) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf) posterior. Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit yang dilalui virus tersebut. Herper zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem imun lemah) seperti penderita AIDS, leukemia, lupus, dan limfoma.
§  Virus varicella-zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar ular (herper zoster). Inang dari virus ini hanya terbatas pada manusia dan primata (simian). Stuktur partikel virus (virion) varicella-zoster berukuran 120-300 nm. Genom virus ini berukuran 125 kb (kilo-basa) dan mengandung sedikitnya 69 daerah yang mengkodekan gen-gen tertentu. Virion terdiri dari glikoprotein, kapsid, amplop (selubung) virus, dan nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi DNA genom utas ganda. Bagian nukleokapsid berbentuk ikosahedral, berdiameter 100-110 nm, dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer. Virus ini akan mengalami inaktivasi pada suhu 56-60 °C dan menjadi tidak berbahaya apabila bagian amplop (selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui pernapasan.


Ø  Hepatitis
§  Hepatitis adalah peradangan hati, biasanya mengacu kepada infeksi virus hepatitis.
§  Dikenal 5 tipe virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E (yang terutama sering ditemukan adalah virus hepatitis A, B, dan C).
§  Hepatitis virus merupakan penyebab utama kanker hati (hepatitis B dan C).
§  Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
§  Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
*  Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
*  Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
*  Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
*  Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
*  Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
*  Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu diketahui.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
·      Virus Mumps
·      Virus Rubella
·      Virus Cytomegalovirus
·      Virus Epstein-Barr
·      Virus Herpes
Ø  Poliomyelitis
§  Poliomyelitis adalah penyakit infeksi akut oleh virus polio, pada tipe yang berat (major illness) dapat menyerang susunan saraf pusat dan menyebabkan paralisis (kelumpuhan) yang berakhir dengan atrofi otot-otot yang bersangkutan.
§  Poliomyelitis, sering disebut kelumpuhan polio atau kekanak-kanakan, adalah akut, virus , infeksi penyakit menyebar dari orang ke orang, terutama melalui jalur fekal-oral . Istilah berasal dari Yunani Kuno poliós, yang berarti "abu-abu", myelos ("sumsum"), mengacu pada materi abu-abu dari sumsum tulang belakang , dan akhiran -itis , yang menunjukkan peradangan, yaitu, peradangan materi abu-abu sumsum tulang belakang, meskipun infeksi yang parah dapat memperpanjang ke dalam batang otak dan struktur yang lebih tinggi, sehingga polio encephal itis, menghasilkan apnea yang membutuhkan bantuan mekanis seperti paru-paru besi
§  Meskipun sekitar 90% dari infeksi polio tidak menimbulkan gejala sama sekali , individu yang terkena dapat menunjukkan berbagai gejala jika virus memasuki aliran darah . Pada sekitar 1% kasus, virus memasuki sistem saraf pusat , istimewa menginfeksi dan menghancurkan neuron motor , yang menyebabkan kelemahan otot dan akut flaccid paralysis . Berbagai jenis kelumpuhan dapat terjadi, tergantung pada saraf yang terlibat. Spinal polio adalah bentuk yang paling umum, yang ditandai dengan kelumpuhan asimetris yang paling sering melibatkan kaki. Bulbar polio menyebabkan kelemahan otot diinervasi oleh saraf kranial . Bulbospinal polio adalah kombinasi dari kelumpuhan bulbar dan spinal.
§  Poliomyelitis pertama kali diakui sebagai suatu kondisi yang berbeda dengan Jakob Heine pada tahun 1840. agen penyebab Its, virus polio , diidentifikasi pada tahun 1908 oleh Karl Landsteiner . Meskipun polio utama epidemi yang tidak diketahui sebelum akhir abad ke-19, polio adalah salah satu yang paling ditakuti penyakit anak dari abad ke-20. Polio epidemi telah melumpuhkan ribuan orang, kebanyakan anak-anak muda, penyakit ini telah menyebabkan kelumpuhan dan kematian bagi banyak sejarah manusia . Polio telah ada selama ribuan tahun diam-diam sebagai endemik patogen sampai 1880-an, ketika epidemi besar mulai terjadi di Eropa,. segera setelah itu, epidemi yang meluas muncul di Amerika Serikat.
§  Pada 1910, sebagian besar dunia mengalami peningkatan dramatis dalam kasus polio dan epidemi menjadi peristiwa biasa, terutama di kota-kota selama musim panas. Ini epidemi-yang meninggalkan ribuan anak-anak dan orang dewasa lumpuh-memberikan dorongan untuk "Great Race" terhadap pengembangan vaksin . Dikembangkan pada 1950-an, vaksin polio telah mengurangi jumlah kasus polio global per tahun dari ratusan ribu hingga di bawah seribu hari. Peningkatan vaksinasi upaya yang dipimpin oleh Rotary International , yang Organisasi Kesehatan Dunia , dan UNICEF harus menghasilkan global yang pemberantasan penyakit.
Ø  Rabies

§  Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila.
§  Penyakit ini tergolong dalam zoonosis, yaitu penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.
§  Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus rabies, ditularkan ke manusia melalui air liur gigitan hewan yang terinfeksi, terutama anjing.
§  Rabies yang tidak dicegah dengan imunisasi hampir selalu bersifat fatal.
Ø  SARS
§  SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh sejenis coronavirus (SARS-associated coronavirus; SARS-CoV), merupakan penyakit yang gawat dan bersifat fatal.
§  Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe Acute Respiratory Syndrome, SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.
§  Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negara lain dengan perantaraan wisatawan internasional. Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang.
§  SARS menimbulkan wabah global pada tahun 2003, namun sejak tahun 2004 belum pernah ada laporan kasus SARS baru.
Ø  Avian Influenza

    Flu burung (bahasa Inggris: avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia.
    Avian influenza (bird flu; flu burung) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus AI subtipe H5N1 (kemudian ternyata juga subtipe H7N7 dan H9N2)
    Virus flu burung secara alamiah didapatkan pada burung akuatik liar, tetapi dapat menginfeksi unggas domestik dan kadang-kadang juga manusia
    Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung liar.
    Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
    Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
    Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
    Tidak selamanya jika tertular virus akan menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.dan dicegah penyebarannya.


Ø  MERS
    MERS (Middle East Respiratory Syndrome) adalah infeksi saluran pernapasan oleh sejenis coronavirus, yaitu MERS-CoV
    Kasus pertama dilaporkan di Arab Saudi 2012
    Sebagian besar penderita mengalami infeksi saluran pernapasan akut yang parah, kurang lebih separuhnya meninggal dunia
    MERS adalah virus penyakit pernapasan pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh coronavirus yang disebut Mers-COV. Kebanyakan orang yang telah dikonfirmasi memiliki infeksi Mers-COV mengembangkan penyakit pernapasan akut. Mereka mengalami demam, batuk, dan sesak napas. Sekitar setengah dari orang-orang mati.

Sejauh ini, semua kasus telah dikaitkan dengan empat negara di atau dekat Semenanjung Arab. Tidak ada kasus telah diidentifikasi di AS Virus ini telah menyebar dari orang sakit ke orang lain melalui kontak dekat. Namun, virus belum terbukti menyebar dengan cara yang berkelanjutan di masyarakat. Situasi ini masih berkembang.

CDC bekerja sama dengan mitra untuk lebih memahami risiko dari virus ini, termasuk sumber, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana infeksi bisa dicegah. CDC telah memberikan informasi bagi wisatawan dan bekerja sama dengan departemen kesehatan, rumah sakit, dan mitra lainnya untuk mempersiapkan kemungkinan kasus di Amerika Serikat.
2. Infeksi Bakteria
Ø  ISPA oleh bakteria
§  ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas; Upper respiratory tract infection) mencakup antara lain rhinitis, sinusitis, nasofaringitis (common cold), dan laringitis.
§  ISPA dapat disebabkan baik oleh virus ataupun bakteri non-spesifik.
§  Infeksi saluran napas akut dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) atau URI dalam bahasa Inggris adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring.
§  Yang termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan.
§  Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus. Diagnosis yang termasuk dalam keadaan ini adalah, rhinitis, sinusitis, faringitis, tosilitis dan laringitis.
Ø  Pertussis
§  Pertussis (whooping cough; batuk rejan; batuk 100 hari) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis, menimbulkan batuk yang parah sehingga penderita sukar bernapas.
§  Penyakit ini menyerang bayi dan anak kecil, dapat bersifat fatal terutama pada bayi.
§  Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh Bordetella pertusis. Pertusis merupakan penyakit yang toxin mediated, toksin yang dihasilkan kuman (melekat pada bulu getar saluran napas atas) akan melumpuhkan bulu getar tersebut sehingga gangguan aliran sekret saluran pernapasan, dan berpotensi menyebabkan pneumonia.
§  Gejala awalnya ringan, dan kemudian berkembang menjadi terbatuk-batuk parah, yang menghasilkan senama bernada tinggi "teriakan" suara pada bayi dan anak yang terinfeksi ketika mereka menghirup udara setelah batuk. Tahap batuk berlangsung sekitar enam minggu sebelum mereda.
§  Pencegahan dengan vaksinasi adalah kepentingan utama mengingat keseriusan penyakit pada anak-anak. Walaupun pengobatan adalah sedikit manfaat langsung kepada orang yang terinfeksi, antibiotik dianjurkan karena mempersingkat durasi penularan. Saat ini diperkirakan bahwa penyakit setiap tahunnya mempengaruhi 48,5 juta orang di seluruh dunia, yang mengakibatkan hampir 295.000 kematian.
Ø  Difteria
§  Difteria adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Corinebacterium diphtheriae, menimbulkan selaput tebal yang menutupi bagian belakang tenggorokan, mengakibatkan kesulitan bernapas, paralisis, gagal jantung, sampai dengan kematian.
§  Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini
§  Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.
§  Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.
§  Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran pernapasan atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.
§  Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu:
o   Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.
o   Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
o   Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
§  Disamping itu, penyakit ini juga dibedakan menurut lokasi gejala yang dirasakan pasien :
o   Difteri hidung bila penderita menderita pilek dengan ingus yang bercampur darah.
o   Difteri faring dan tonsil dengan gejala radang akut tenggorokan, demam sampai dengan 38,5 derajat celsius, nadi yang cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul pembengkakan kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak membran berwarna putih keabu abuan kotor di daerah rongga mulut sampai dengan dinding belakang mulut (faring).
o   Difteri laring dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas berbunyi, demam sangat tinggi sampai 40 derajat celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan, pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini merupakan difteri paling berat karena bisa mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.
o   Difteri kutaneus dan vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan vagina dengan pembentukan membran diatasnya. Namun tidak seperti sariawan yang sangat nyeri, pada difteri, luka yang terjadi cenderung tidak terasa apa apa.
§  Melihat bahayanya penyakit ini maka bila ada anak yang sakit dan ditemukan gejala diatas maka harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan. Pasien biasanya akan masuk rumah sakit untuk diopname dan diisolasi dari orang lain guna mencegah penularan. Di rumah sakit akan dilakukan pengawasan yang ketat terhadap fungsi fungsi vital penderita untuk mencegah terjadinya komplikasi. Mengenai obat, penderita umumnya akan diberikan antibiotika, steroid, dan ADS (Anti Diphteria Serum).
§  Dengan pengobatan yang cepat dan tepat maka komplikasi yang berat dapat dihindari, namun keadaan bisa makin buruk bila pasien dengan usia yang lebih muda, perjalanan penyakit yang lama, gizi kurang dan pemberian anti toksin yang terlambat.
§  Walaupun sangat berbahaya dan sulit diobati, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan cara menghindari kontak dengan pasien difteri yang hasil lab-nya masih positif dan imunisasi.
Ø  Tuberkulosis                                             
§  Tuberkulosis, MTB, atau TB (singkatan dari bacillus berbentuk tuberkel) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara. Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatikdan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.
§  Gejala klasik infeksi TB aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahak, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun. (dahulu TB disebut penyakit "konsumsi" karena orang-orang yang terinfeksi biasanya mengalami kemerosotan berat badan.) Infeksi pada organ lain menimbulkan gejala yang bermacam-macam. Diagnosis TB aktif bergantung pada hasil radiologi (biasanya melalui sinar-X dada) serta pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan kultur mikrobiologis cairan tubuh. Sementara itu, diagnosis TB laten bergantung pada tes tuberkulin kulit/tuberculin skin test (TST) dan tes darah. Pengobatan sulit dilakukan dan memerlukan pemberian banyak macam antibiotik dalam jangka waktu lama. Orang-orang yang melakukan kontak juga harus menjalani tes penapisan dan diobati bila perlu. Resistensi antibiotik merupakan masalah yang bertambah besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat (TB MDR). Untuk mencegah TB, semua orang harus menjalani tes penapisan penyakit tersebut dan mendapatkan vaksinasi basil Calmette–Guérin.
§  Para ahli percaya bahwa sepertiga populasi dunia telah terinfeksi oleh M. tuberculosis, dan infeksi baru terjadi dengan kecepatan satu orang per satu detik. Pada tahun 2007, diperkirakan ada 13,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global. Pada tahun 2010, diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak 8.8 juta kasus, dan 1,5 juta kematian yang mayoritas terjadi di negara berkembang. Angka mutlak kasus Tuberkulosis mulai menurun semenjak tahun 2006, sementara kasus baru mulai menurun sejak tahun 2002. Tuberkulosis tidak tersebar secara merata di seluruh dunia. Dari populasi di berbagai negara di Asia dan Afrika yang melakukan tes tuberkulin, 80%-nya menunjukkan hasil positif, sementara di Amerika Serikat, hanya 5–10% saja yang menunjukkan hasil positif. Masyarakat di dunia berkembang semakin banyak yang menderita Tuberkulosis karena kekebalan tubuh mereka yang lemah. Biasanya, mereka mengidap Tuberkulosis akibat terinfeksi virus HIV dan berkembang menjadi AIDS.
Ø  Diare Akut non-spesifik
§  Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang daripada 14 hari, dapat disebabkan oleh virus, bakteri non-spesifik, ataupun non-infeksi.
§  Salah satu bentuk diare akut non-spesifik adalah travelers’ diarrhea, yang menyerang 30% s.d. 70% wisatawan.
§  Komplikasi yang paling berbahaya dari diare adalah dehidrasi.
§  Definisi
Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan merupakan
§  Gejala
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air sajayang frekuensinya lebih sering dari biasanya.
§  Penyebab
Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
§  Gambaran Klinis
o   Demam yang sering menyertai penyakit ini memperberat dehidrasi. Gejala
dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan mencapai 4 – 5% berat badan.
o   Gejala dan tanda dehidrasi antara lain :
§ Rasa haus, mulut dan bibir kering
§ Menurunnya turgor kulit
§ Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
§ sesak napas, gelisah
§ Mata cekung, air mata tidak ada
§ Ubun-ubun besar cekung pada bayi
§ Oliguria kemudian anuria
§ Menurunnya kesadaran, mengantuk
o   Bila kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih penderita jatuh ke dalam
dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian.
§  Diagnosis
Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya
dengan konsistensinya yang lembek dan cair.


Ø  Disentri basiler
§  Disentri adalah kelainan dengan peradangan usus besar yang disertai nyeri abdomen, tenesmus (rasa ingin mengedan), dan buang air besar sering dengan darah dan lendir.
§  Disentri basiler adalah disentri yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella.
§  Gejala-gejala disentri antara lain adalah:
o   Buang air besar dengan tinja berdarah
o   Diare encer dengan volume sedikit
o   Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
o   Nyeri saat buang air besar (tenesmus)
§  Bakteri (Disentri basiler)
o   Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella [2].
o   Escherichia coli enteroinvasif (EIEC)
o   Salmonella
o   Campylobacter jejuni, terutama pada bayi
o   Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun
Ø  Kolera
§  Kolera adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, menyebabkan diare cair (watery diarrhea) yang parah dan muntah, mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
§  Penyakit taun atau kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi agresif "regimen", biasanya diberikan secara intravena secara berkelanjutan sampai diare berhenti.


Ø  Infeksi Saluran Kemih
§  Infeksi saluran kemih (urinary tract infection) adalah penyakit infeksi bakteri pada salah satu atau lebih struktur saluran kemih, penyebab tersering adalah bakteri Escherichia coli, lebih banyak menyerang wanita daripada pria.
§  Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia kedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis.

Ø  Gonorrhea
§  Gonorrhea (penyakit kencing nanah) adalah penyakit menular seksual (PMS) yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
§  Pada pria biasa terjadi pengeluaran sekret yang kental keputihan dari uretra, tetapi pada wanita seringkali tanpa gejala.
§  Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
§  Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan), bila tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam.
Biasanya membentuk koloni di daerah
mukosa, orofaring, dan anogenital.

Ø  Lepra
§  Lepra (leprosy; Morbus Hansen) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
§  Lepra merupakan penyakit menular kronis, menyerang kulit, selaput mukosa, dan saraf tepi, mengakibatkan cacat jasmani (disability) yang parah, namun jarang yang fatal.
§  Penyakit lepra merupakan infeksi progresif lambat yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, penyakit ini mengenai kulit dan saraf perifer dengan konsekuensi deformitas yang menimbulkan deformitas.
§  M. Leprae yang terinhalasi difagositosis oleh monosit dan makrofag pulmoner menyebabkan penyebaran lewat darah, tetapi kuman tersebut terutama hanya tumbuh dalam jaringan perifer yang lebih ringan.
§  Penyakit lepra memiliki dua pola penyakit (bergantung pada respons imun hospes):
a.      Penyakit lepra tuberkuloid : lesi kulit yang kering, bersisik dan tak kentara yang disertai gangguan sensibilitas dan lesi saraf perifer yang asimetrik.
b.      Penyakit lepra lepromatosa (anergik) : penebalan kulit dan pembentukan nodul yang menimbulkan cacat tubuh dengan disertai keruskaan pada sistem sara akibat invasi mikobakterium ke dalam sel-sel makrofag perineural dan sel-sel Schwan.
c.      Penyakit lepra tuberkuloid disertai dengan respons T-helper tipe 1 (IFN-y) dan penyakit lepra lepramatosa disertai dengan respons T-helper tipe 2 yang tidak efektif.
§  Penyakit lepra (sejenis penyakit kulit yang membuat tubuh penderitanya membusuk, mengering dan akhirnya tanggal satu per satu). Penderita lepra biasanya dipandang dengan perasaan jijik dan hina. Mereka yang terkena penyakit lepra dijauhi masyarakat karena takut akan tertular penyakit mengerikan iut. Tidak ada yang berani mendekati, ada yang berani mendekati, apalagi merawat para penderita lepra. Penyakit lepra merupakan penyakit negeri dengan mudah dapat mengetahui siapa di antara mereka yang menderita penyakit lepra.
§  Lepra adalah penyakit menjijikkan yang terjadi karena menyebarnya titik hitam diseluruh tubuh dan merusak sel-sel anggota badan juga kerangka dan bentuknya. Pada akhirnya ia pun mampu merusak sel penyambung antara satu anggota dengan lainnya hingga seolah satu dengan lainnya saling memakan dan berjatuhan.
§  Lepra adalah suatu penyakiit kulit yang disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae. Serangan kuman lepra yang berbentuk batang ini biasanya menyerang kulit, saraf, mata, selaput lendir hidung, otot, tulang dan buah zakar. Lepra yang disebut juga dengan penyakit Hansen yang merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi menahun yang ditandai dengan adanya kerusakan saraf perifer yang menyerang hampir seluruh bagian kulit.
§  Penyakit lepra ini termasuk penyakit menular yang harus dihindari. Jika ada seseorang yang menderita penyakit lepra berat dan tidak tertangani, sewaktu-waktu bakteri lepra akan menyebar ke udara dan sekitar 50% kemungkinan tertular dengan penyakit lepra ini. Penyakit lepra juga mudah ditularkan melalui hubungan yang sangat dekat dengan penderita lepra itu sendiri.
§  Selain itu penyakit lepra yang melepaskan bakteri lepra juga mudah ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, kutu busuk, atau melalui benda yang biasa digunakan oleh penderita lepra. Mereka yang tidak tertular penyakit lepra berarti memiliki pertahanan sistem kekebalan tubuh yang baik, karena penyakit lepra terbagi menjadi yakni penyakit lepra ringan (lepra tuberkuloid) dan penyakit lepra berat (lepra lepromatosa).

Ø  Tetanus
§  Tetanus (lockjaw) adalah penyakit infeksi susunan saraf yang gawat, disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang hidup di tanah, air liur, debu, dan kotoran hewan.
§  Bakteri memasuki tubuh melalui luka dalam, mengakibatkan kontraksi otot yang nyeri di seluruh tubuh, termasuk otot rahang (lockjaw), sehingga penderita tak dapat menelan dan mati tercekik.
§  Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw, merupakan penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.
3. Infeksi Prion
Ø  Penyakit Creutzfeldt-Jakob
§  Penyakit Creutzfeldt-Jacob adalah penyakit infeksi menular disebabkan oleh prion, mengakibatkan gangguan neurodegeneratif berupa dementia yang progresif dengan cepat dan berakhir dengan kematian.
§  Pada hewan, prion mengakibatkan penyakit ‘sapi-gila’ (madcow).
§  Prion yang dipercaya menyebabkan Creutzfeldt-Jakob memperlihatkan setidaknya 2 konformasi yang stabil. Konformasi dalam keadaan asli itu larut air dan ada dalam sel yang sehat. Sampai 2006, fungsi biologisnya tak diketahui. Keadaan konformatif lainnya kurang larut air dan mudah membentuk agregat protein.
§  Orang juga bisa terjangkit Creutzfeldt-Jakob melalui mutasi gen (perlu didefinisikan), yang hanya terjadi dalam 5-10% dari semua kasus.
§  Prion Creutzfeldt-Jakob berbahaya karena meningkatkan pelipatan protein asal ke dalam keadaan sakit, yang menyebabkan meningkatnya prion tak larut pada sel yang terjangkit. Massa protein yang salah lipat ini mengacaukan fungsi sel dan menyebabkan kematiannya. Mutasi pada gen untuk protein prion bisa menyebabkan kesalahan lipat sebagian besar regio alfa-heliks ke lembar beta yang terlipat. Perubahan konformasi ini melumpuhkan kemampuan protein mengalami pencernaan. Sekali prion ditransmisikan, protein cacat itu menyerang otak dan diproduksi di putaran umpan balik yang disokong sendiri, menyebabkan penyebaran eksponensial prion, kematian dalam beberapa bulan, meski beberapa orang diketahui hidup selama-lamanya 2 tahun.
§  Stanley Prusiner dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1997 untuk penemuan prionnya. Lebih dari 1 dasawarsa, ahli patologi saraf Universitas Yale Laura Manuelidis meragukan penjelasan penyakit itu. Pada bulan Januari 2007 ia dan koleganya menerbitkan artikel di Proceedings of the National Academy of Science dan melaporkan bahwa mereka menemukan partikel serupa virus (namun sejauh ini tak menemukan asam nukleat) pada kurang dari 10% galur sel yang terinfeksi scrapie dan pada galur sel tikus yang ditulari agen Creutzfeldt-Jakob dari manusia.

Ø  Penyakit Kuru
§  Penyakit kuru adalah suatu penyakit yang mematikan karena terjadi kerusakan pada sistem saraf pusat terutama daerah otak kecildan yang berhubungan dengan otak kecilhingga anggota tubuh menjadi kaku dan gerakan tidak terkontrol,berjalan tertatih-tatih disertai gangguan emosi,dimana penderita tiba-tiba tertawa.
§  Pada stadium lanjut,bisa terjadi kemunduraninteligensia;sedangkan pada stadium terminal,otot-otot penderita lemah,tidak bisa berbicara,tidak bisa berjalan,tidak mampu menelan,dan tidak bereaksi terhadap lingkungan.Kematian biasanya terjadi setelah3-12 bulan sakit,akibat radang paru dan borok daerah punggung(decubitus).
§  Penyakit kuru pertama di laporkan pada tahun 1915,dimana ditemukan pada1-5penduduk yang mengikuti upacara ritualmenghormati nenek moyang mereka yang sudah meninggal.Penyakit ini terdapat di daerah pegunungan di Papua Nugini yang menyebar sangat terbatas pada keluarka yang kawindengan kerabat dekat dahulunya.Penulis lainnya mengemukakan bahwa penyakit kuru erat hubungannya dengan kebiasaan penduduk menghisap jaringan otak moyangnyayang meninggal dengan harapan dapat mewarisi kharismanya.Penyakit ini mirip dengan penyakitscrapie yang terjadi pada biri-biri.
§  Sampai tahun 60an penyakit ini merupakan prevalen,terutama bagi wanita dan anak-anak  upacara menghormati nenek moyang yang sudah <4tahun.Tetapi belakangan inipenyakit kuru sudah jarang di temukan,terutama sejak dilarangnya upacara menghormatinenek moyang yang sudah meninggal,upacara mana dulunya diiringi kanibalisme (memakan daging orang yang sudah meninggal).
Penyakit kuru mematikan dan tidak ada pengobatan khusus.
§  Penyakit Kuru dianggap sebagai salah satu varian penyakit Creutzfeldt-Jacob yang ditemukan di Papua sebagai akibat praktek kanibalisme dengan mengkonsumsi organ manusia, terutama otak sebagai media penularan.
4. Infeksi Protozoa
Ø  Disentri amoeba
§  Disentri amoeba adalah disentri (penyakit peradangan usus) yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, mengakibatkan diare yang parah.
§  Disentri amoeba (amoebiasis) adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Entamoeba histolytica yang dapat menyebabkan diare parah. Serangan amoeba merusak dinding usus besar, menyebabkan pendarahan ulserasi. Gejala-gejala lainnya adalah:
o  Kram perut (kolik)
o  BAB menyakitkan (tenesmus)
o  Tinja berdarah dan berlendir yang sering berbau busuk.
§  Ada banyak spesies amoeba yang berbeda, tapi yang paling berbahaya adalah Entamoeba histolytica. Spesies ini dapat bersembunyi melalui dinding usus dan menyebar melalui aliran darah untuk menginfeksi organ lain, seperti hati, paru-paru dan otak. Entamoeba histolytica bisa eksis pada makanan dan minuman yang terkontaminasi dalam dua bentuk, sebagai amoeba bebas (dikenal sebagai tropozoit) dan sebagai kista yaitu kelompok amoeba yang dikelilingi oleh dinding pelindung, yang dikeluarkan dalam tinja manusia atau hewan.
§  Dalam jangka panjang, amoeba dapat membentuk kista besar dalam hati dan organ lainnya, yang terkadang hanya dapat ditemukan pada pemeriksaan oleh dokter untuk kondisi lain, misalnya penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Ø  Malaria
§  Malaria adalah penyakit infeksi yang ditandai oleh serangan menggigil dan demam berulang, disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
§  Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
§  Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.
§  Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
§  Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907
Ø  Toxoplasmosis
§  Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii, dapat ditularkan dari manusia ke manusia ataupun dari kucing, pada wanita hamil dapat menyebabkan cacat pada bayi.
§  Toksoplasmosis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii . Parasit menginfeksi paling genera dari berdarah panas hewan, termasuk manusia, tapi host utama adalah felid (kucing) keluarga . Hewan yang terinfeksi dengan memakan daging yang terinfeksi, dengan konsumsi tinja dari kucing yang terinfeksi itu sendiri baru-baru ini, dan dengan penularan dari ibu ke janin. Kucing adalah sumber utama infeksi pada host manusia, meskipun kontak dengan daging mentah, terutama daging babi, adalah sumber yang lebih besar infeksi manusia di beberapa negara. Kontaminasi kotoran dari tangan merupakan faktor risiko yang signifikan.
B.  Infestasi Parasit
1. Infestasi Cacing
Ø  Filariasis
§  Filariasis adalah penyakit di daerah tropis dan subtropis yang disebabkan oleh infestasi cacing Wuchereria bancrofti atau Brugia malayi pada saluran limfe, ditularkan melalui gigitan nyamuk.
§  Dalam tahap lanjut infestasi cacing menyebab cacat menetap berupa pembesaran tungkai, lengan, dan alat kelamin (elephantiasis; penyakit kaki gajah).
§  Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasis adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk. Di Indonesia, vektor penular filariasis hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Filariasis dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, dan organ kelamin.
§  Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali. Kasus penderita filariasis khas ditemukan di wilayah dengan iklim sub tropis dan tropis (Abercrombie et al, 1997) seperti di Indonesia. Filariasis pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1877, setelah itu tidak muncul dan sekarang belum diketahui bagaimana perkembangannya. Filariasis tersebar luas hampir di seluruh Propinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang.
§  Upaya pemberantasan filariasis tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Masyarakat juga harus ikut memberantas penyakit ini secara aktif. Dengan mengetahui mekanisme penyebaran filariasis dan upaya pencegahan, pengobatan serta rehabilitasinya, diharapkan program Indonesia Sehat Tahun 2010 dapat terwujud salah satunya adalah terbebas dari endemi filariasis.
Ø  Ascariasis
§   Ascariasis (penyakit cacing gelang) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing gelang Ascaris lumbricoides pada usus manusia, ditularkan melalui ingesti telur cacing yang ada pada sayuran mentah atau buah.
§   Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.
§   Inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia, larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi serta akhirnya bertelur.
§   Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.
§   Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.
§   Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia.
§   Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandungAscaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris. telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur.
§   Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larvahati, jantung dan kemudian di paru-paru. pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.
§   Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya.
§  Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.
§   Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas, eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu.
§   Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.
§   Diagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.
§   Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, mebendazol, albendazol, piperasin.
§   Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.
Ø  Ancylostomiasis
§  Ancylostomiasis (penyakit cacing tambang) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing Ancylostoma duodenale pada usus manusia, mengisap darah dan mengakibat anemia berat.
§  Penularan terjadi melalui larva yang menembus telapak kaki telanjang.
§  Ancylostomiasis merupakan penyakit parasit yang disebabakan oleh cacing Ancylostoma sp. yang dapat menyerang anjing dan kucing. Cacing Ancylostoma canium predeleksinya pada usus halus.
§  Cara Penularan
Cara penularan Ancylostomiasis pada anjing dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1.      Infeksi per. Oral. Larva infektif (Larva stadium 3) dimakan bersama makanan dan minuman.
2.      Infeksi dengan menembus kulit. Larva yang aktif menembus kulit ataupun menembus membrana mukosa mulut dan mencapai pembuluh-pembuluh balik yang kecil kemudian bersama aliran darah menuju jantung dan mengalami migrasi peredaran darah kemudian menuju paru-paru dan disana mengalami pergantian kulit (L4) dan melalui trakea tertelan sampai di usus menjadi dewasa. Cacing dewasa mengkaitkan diri pada mukosa usus halus dan menghisap darah.
3.       Infeksi prenatal. Pada hewan bunting, infeksi prenatal bisa terjadi bila larva memasuki aliran darah hewan bunting dan mencapai foetus. Larva akan tetap tinggal didalam tubuh foetus sampai dilahirkan, kemudian akan berkembang menjadi cacing muda didalam usus halus anjing.
4.       Infeksi laktogenik. Larva stadium 3 ancylostoma yang bersifat dormant didalam otot akan menjadi ineksius pada saat laktasi.
Ø  Schistosomiasis
§  Schistosomiasis (bilharziasis) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing Schistosoma japonicum pada berbagai organ dalam tubuh, ditularkan melalui air yang terkontaminasi larva yang berasal dari tempat hidup semula pada keong air tawar.   
§  Meski kecil, tapi kalo si schisto ini sudah berada di dalam tubuh manusia, yang mula-mula penderita akan mengalami gejala keracunan, disentri, penurunan berat badan sehingga kurus yang berlebihan, hingga pada pembengkakan hati yang bisa diakhiri dengan kematian.
§  Tidak seperti proses cacingan yang sering kita dengar dan alami, cacing ini masuk ke tubuh manusia bukan dari mulut kita, tapi langsung menembus pori-pori kita menuju aliran darah menyerbu jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati.
§  DEFINISI PENYAKIT SCHISTOSOMIASIS
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.
§  GEJALA
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.
Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :
Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
o   Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak.
o   Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih.
o   Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing.
o   Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.
2. Infestasi Jamur
Ø  Tinea versicolor
§  Tinea versicolor (Pityriasis versicolor; panu) adalah infestasi jamur Melassezia furfur yang sering mengenai remaja dan dewasa muda pada lipatan kulit lengan, kulit di bawah payudara, dan daerah lipat paha.
§  Panau atau Panu atau Tinea versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida albicans.
§  Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah yang lembab dan dilindungi pakaian. Selain menyebakan gatal pada kulit, panu juga membuat penderitanya menjadi tak percaya diri.
Ø  Candidiasis
§  Candidiasis (moniliasis) adalah infestasi jamur Candida albicans, didapatkan antara pada selaput lendir rongga mulut (pada anak), vagina (pada wanita), dan organ-organ dalam tubuh seperti esofagus (kerongkongan), saluran percernaan, kandung kemih, dsb.
§  Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001). Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Walaupun demikian jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita AIDS (Farlane .M, 2002).
§  Pada rongga mulut kandida albikans merupakan spesies yang paling sering menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau labial dan rasa kering atau serostomia (Greenberg M. S., 2003). Pada umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001).
§  Kandidiasis oral atau mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum dari rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi disebut kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut juga candidosis, trush, dan moniliasis merupakan suatu keadaan patologis yang hanya menginfeksi jaringan kulit dan mukosa. Infeksi Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.
§  Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
§  Oral Trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat. Oral trush ini juga harus dengan stomatitis. Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448).
§  Kandidiasis oral ini memang sering terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, seiring dengan bertambah dewasanya bayi tersebut, penyakit ini akan makin jarang terjadi. Penyakit ini juga bukan penyakit yang serius dan beberapa sumber mengatakan bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri (walaupun tentu saja lebih baik diobati).

INFEKSI MIKROBA & INFESTASI PARASIT
 A.  Infeksi Mikroba
1. Infeksi Virus
Ø  Demam Berdarah Dengue
§  Demam Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
§  Sebagian kecil di antara penderita demam dengue berkembang menjadi demam berdarah dengue dengan perdarahan yang dapat menimbulkan syok dan kematian.
§  Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syokterjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan.
§  Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
§  Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
§  Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
§  Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia

Ø  Demam Berdarah Ebola
§  Demam berdarah Ebola adalah penyakit yang ganas dan seringkali bersifat fatal, disebabkan oleh virus Ebola yang dapat menyerang manusia dan Primata.
§  Gejala Klinis : Timbulnya Demam yang  tiba-tiba/mendadak,  nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan. Dan sering juga  diikuti dengan muntah-muntah, diare, ruam pada kulit, Gangguan pada ginjal dan fungsi hati,  dalam beberapa kasus, dapat terjadi  perdarahan internal dan eksternal. Pemeriksaan Laboratorium  menunjukkan jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia ) dan nilai trombosit serta enzim hati yang tinggi.
§  Tidak ada pengobatan untuk demam berdarah Ebola, angka kematiannya sekitar 90% sebagai akibat syok.
§  Masalah utama penularan dari orang-ke-orang yang kontak dengan darah terkontaminasi, sekret atau cairan tubuh, orang yang pernah kontak fisik erat dengan pasien harus disimpan di bawah pengawasan ketat. suhu tubuh mereka harus diperiksa dua kali sehari, dengan rawat inap segera dan isolasi yang ketat sewaktu terjadinya demam.
§  Staf Rumah Sakit yang merawat Pasien  yang selalu  kontak dekat dengan pasien atau bahan yang tercemar tanpa pakaian penghalang keperawatan harus dianggap sebagai kontak dan ditindaklanjuti .
§  Virus Ebola  adalah termasuk dalam kelompok Filoviridae (filovirus) dan terdiri dari limaspesies yang berbeda yaitu : Zaïre, Sudan, Pantai Gading, Bundibugyo dan Reston.
§  Spesies Zaïre, Sudan dan spesies Bundibugyo berkaitan dengan  demam berdarah Ebola (EHF) ,karena Penyakit ini pernah Terjadi  di Afrika dengan rasio kematian yang tinggi antara (25-90%), sedangkan untuk daerah Pantai Gading dan Reston tidak pernah terjadi wabah.Walaupun spesies  Reston dapat menginfeksi manusia tapi tidak menyebabkan  penyakit serius atau kematian pada manusia  sampai saat ini..
infeksi manusia dengan subtipe Ebola Reston, ditemukan di Pasifik Barat, hanya menyebabkan penyakit tanpa gejala, Reservoir alami dari virus Ebola ini berkembang di daerah  hutan hujan benua Afrika dan di daerah Pasifik Barat.
Ø  Chikungunya

    Chikungunya merupakan penyakit sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makonde yang berarti "yang melengkung ke atas", merujuk kepada tubuh yang membungkuk akibat gejala-gejala arthritis penyakit ini.
    Penyakit chikungunya mengakibatkan demam tinggi mendadak, nyeri sendi yang parah, nyeri otot, dan nyeri kepala
    Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
    Penyakit ini biasanya dapat disembuhkan dengan membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan berdasarkan gejala disarankan setelah terdapat tanda-tanda penyakit lain yang lebih berbahaya. Hh
    Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD dan bagaimana membedakannya? Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus.
Ø  Infeksi HIV
§  HIV adalah virus yang membunuh sel darah putih di dalam tubuh.
§  Sel darah putih berfungsi membantu melawan infeksi dan penyakit yang masuk kedalam tubuh
§  Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) merusak sistem kekebalan tubuh dan menimbulkan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome)
Acquired ( bukan keturunan )
Immune ( sistem kekebalan tubuh )
Deficiency ( tidak berfungsi dengan baik )
Syndrome ( memeiliki banyak gejala )
§  Aids terjadi setelah virus HIV masuk kedalam tubuh seseorang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuhnya
§  Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang sudah rusak , maka tubuh akan mudah terserang penyakit dan bahkan dapat berakibat fatal ( meninggal dunia)
§  HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
§  Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
§  Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).

Ø  Infeksi HPV
§  Infeksi HPV (Human papilloma virus) menyebabkan kutil, yang dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh oleh varietas HPV yang berbeda.
§  Beberapa tipe HPV genital dikaitkan dengan Ca cervix pada wanita.
§  Infeksi HPV menyebabkan kutil. Ada lebih dari 100 varietas human papillomavirus (HPV). Berbagai jenis infeksi HPV dapat menyebabkan kutil di berbagai bagian tubuh.
§  Beberapa jenis infeksi HPV menyebabkan kutil pada kaki, sementara varietas lain infeksi HPV menyebabkan kutil yang paling sering terjadi pada tangan seseorang atau wajah.
§  Ada lebih dari 40 jenis HPV berbeda yang secara khusus mempengaruhi daerah genital. Kebanyakan infeksi HPV tidak menyebabkan kanker, tetapi beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker leher rahim.
§  Dalam kebanyakan kasus, sistem kekebalan tubuh mengalahkan infeksi HPV sebelum memiliki kesempatan untuk menciptakan kutil. Ketika kutil tampil, bentuknya dapat bervariasi tergantung pada jenis HPV yang terlibat:
1.      Kutil kelamin dapat muncul sebagai luka yang datar, kecil, berbentuk seperti kembang kol, atau berbentuk seperti tonjolan batang kecil. Pada wanita, kutil kelamin muncul paling sering pada vulva tetapi mungkin juga terjadi di dekat anus, pada leher rahim atau di vagina. Pada pria, kutil kelamin dapat muncul pada penis dan skrotum atau sekitar anus. Kutil kelamin jarang menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
2.      Kutil umum berbentuk benjolan kasar yang biasanya muncul pada jari tangan atau sekitar kuku. Dalam kebanyakan kasus, kutil umum mengganggu karena bentuknya tetapi juga mungkin menyakitkan atau rentan terhadap cedera atau perdarahan.
3.      Kutil telapak kaki. Kutil telapak kaki biasanya muncul pada tumit atau mata kaki atau daerah kaki yang paling merasakan tekanan. Kutil ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
4.      Kutil datar berbentuk datar, sedikit terangkat, dan lebih gelap dari warna kulit biasa. Biasanya muncul pada leher, wajah, tangan, pergelangan tangan, siku atau lutut. Infeksi HPV yang menyebabkan kutil datar biasanya mempengaruhi anak-anak, remaja dan dewasa muda.
5.      Kanker serviks. Kebanyakan kasus kanker serviks disebabkan oleh dua varietas spesifik HPV genital. Kedua jenis HPV biasanya tidak menyebabkan kutil, sehingga perempuan seringkali tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
§  Tahap awal kanker serviks biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk memiliki tes Pap teratur. Tes ini dapat mendeteksi perubahan prekanker pada serviks yang dapat menyebabkan kanker.

Ø  Rubella
§  Rubella (German measles; three-day measles; campak Jerman) adalah penyakit infeksi yang sangat menular, disebabkan oleh virus rubella yang ditularkan melalui infeksi droplet, menimbulkan ruam kulit yang menyebar ke seluruh tubuh dalam 24 jam dan bertahan selama 3 hari.
§  Penyakit ini terutama menyerang anak.
§  Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat.
§  Virus Rubela memiliki waktu inkubasi 3 sampai dengan 5 hari.
§  Gejalanya :       
o   Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
o   Demam diatas 38o C
o   Mata terasa nyeri.
o   Muncul bintik-bintik merah di seluruh tubuh.
o   Kulit kering.
o   Sakit pada persendian.
o   Sakit kepala.
o   Hilang nafsu makan.
o   Wajah pucat dan lemas.


Ø  Varicella
§  Varicella (chickenpox; cacar air) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus herpes manusia (human herpes virus), bersifat sangat menular, terutama menyerang anak dengan gejala demam dan ruam makulo-papular pada kulit.
§  Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas.
§  Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
§  Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
§  Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Ø  Herpes Zoster
§  Herpes zoster (shingles) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus zoster varicella, dapat menyerang mereka yang sudah pernah terkena varicella, dari anak sampai dengan orang tua, mereka yang berusia lanjut lebih rentan terserang, menimbulkan ruam kulit yang nyeri pada satu sisi wajah atau tubuh.
§  Herpes zoster (nama lain: shingles atau cacar ular cacar api) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf) posterior. Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit yang dilalui virus tersebut. Herper zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem imun lemah) seperti penderita AIDS, leukemia, lupus, dan limfoma.
§  Virus varicella-zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar ular (herper zoster). Inang dari virus ini hanya terbatas pada manusia dan primata (simian). Stuktur partikel virus (virion) varicella-zoster berukuran 120-300 nm. Genom virus ini berukuran 125 kb (kilo-basa) dan mengandung sedikitnya 69 daerah yang mengkodekan gen-gen tertentu. Virion terdiri dari glikoprotein, kapsid, amplop (selubung) virus, dan nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi DNA genom utas ganda. Bagian nukleokapsid berbentuk ikosahedral, berdiameter 100-110 nm, dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer. Virus ini akan mengalami inaktivasi pada suhu 56-60 °C dan menjadi tidak berbahaya apabila bagian amplop (selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui pernapasan.


Ø  Hepatitis
§  Hepatitis adalah peradangan hati, biasanya mengacu kepada infeksi virus hepatitis.
§  Dikenal 5 tipe virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E (yang terutama sering ditemukan adalah virus hepatitis A, B, dan C).
§  Hepatitis virus merupakan penyebab utama kanker hati (hepatitis B dan C).
§  Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
§  Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
*  Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
*  Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
*  Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
*  Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
*  Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
*  Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu diketahui.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
·      Virus Mumps
·      Virus Rubella
·      Virus Cytomegalovirus
·      Virus Epstein-Barr
·      Virus Herpes
Ø  Poliomyelitis
§  Poliomyelitis adalah penyakit infeksi akut oleh virus polio, pada tipe yang berat (major illness) dapat menyerang susunan saraf pusat dan menyebabkan paralisis (kelumpuhan) yang berakhir dengan atrofi otot-otot yang bersangkutan.
§  Poliomyelitis, sering disebut kelumpuhan polio atau kekanak-kanakan, adalah akut, virus , infeksi penyakit menyebar dari orang ke orang, terutama melalui jalur fekal-oral . Istilah berasal dari Yunani Kuno poliós, yang berarti "abu-abu", myelos ("sumsum"), mengacu pada materi abu-abu dari sumsum tulang belakang , dan akhiran -itis , yang menunjukkan peradangan, yaitu, peradangan materi abu-abu sumsum tulang belakang, meskipun infeksi yang parah dapat memperpanjang ke dalam batang otak dan struktur yang lebih tinggi, sehingga polio encephal itis, menghasilkan apnea yang membutuhkan bantuan mekanis seperti paru-paru besi
§  Meskipun sekitar 90% dari infeksi polio tidak menimbulkan gejala sama sekali , individu yang terkena dapat menunjukkan berbagai gejala jika virus memasuki aliran darah . Pada sekitar 1% kasus, virus memasuki sistem saraf pusat , istimewa menginfeksi dan menghancurkan neuron motor , yang menyebabkan kelemahan otot dan akut flaccid paralysis . Berbagai jenis kelumpuhan dapat terjadi, tergantung pada saraf yang terlibat. Spinal polio adalah bentuk yang paling umum, yang ditandai dengan kelumpuhan asimetris yang paling sering melibatkan kaki. Bulbar polio menyebabkan kelemahan otot diinervasi oleh saraf kranial . Bulbospinal polio adalah kombinasi dari kelumpuhan bulbar dan spinal.
§  Poliomyelitis pertama kali diakui sebagai suatu kondisi yang berbeda dengan Jakob Heine pada tahun 1840. agen penyebab Its, virus polio , diidentifikasi pada tahun 1908 oleh Karl Landsteiner . Meskipun polio utama epidemi yang tidak diketahui sebelum akhir abad ke-19, polio adalah salah satu yang paling ditakuti penyakit anak dari abad ke-20. Polio epidemi telah melumpuhkan ribuan orang, kebanyakan anak-anak muda, penyakit ini telah menyebabkan kelumpuhan dan kematian bagi banyak sejarah manusia . Polio telah ada selama ribuan tahun diam-diam sebagai endemik patogen sampai 1880-an, ketika epidemi besar mulai terjadi di Eropa,. segera setelah itu, epidemi yang meluas muncul di Amerika Serikat.
§  Pada 1910, sebagian besar dunia mengalami peningkatan dramatis dalam kasus polio dan epidemi menjadi peristiwa biasa, terutama di kota-kota selama musim panas. Ini epidemi-yang meninggalkan ribuan anak-anak dan orang dewasa lumpuh-memberikan dorongan untuk "Great Race" terhadap pengembangan vaksin . Dikembangkan pada 1950-an, vaksin polio telah mengurangi jumlah kasus polio global per tahun dari ratusan ribu hingga di bawah seribu hari. Peningkatan vaksinasi upaya yang dipimpin oleh Rotary International , yang Organisasi Kesehatan Dunia , dan UNICEF harus menghasilkan global yang pemberantasan penyakit.
Ø  Rabies

§  Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila.
§  Penyakit ini tergolong dalam zoonosis, yaitu penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.
§  Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus rabies, ditularkan ke manusia melalui air liur gigitan hewan yang terinfeksi, terutama anjing.
§  Rabies yang tidak dicegah dengan imunisasi hampir selalu bersifat fatal.
Ø  SARS
§  SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh sejenis coronavirus (SARS-associated coronavirus; SARS-CoV), merupakan penyakit yang gawat dan bersifat fatal.
§  Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe Acute Respiratory Syndrome, SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.
§  Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negara lain dengan perantaraan wisatawan internasional. Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang.
§  SARS menimbulkan wabah global pada tahun 2003, namun sejak tahun 2004 belum pernah ada laporan kasus SARS baru.
Ø  Avian Influenza

    Flu burung (bahasa Inggris: avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia.
    Avian influenza (bird flu; flu burung) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus AI subtipe H5N1 (kemudian ternyata juga subtipe H7N7 dan H9N2)
    Virus flu burung secara alamiah didapatkan pada burung akuatik liar, tetapi dapat menginfeksi unggas domestik dan kadang-kadang juga manusia
    Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung liar.
    Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
    Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
    Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
    Tidak selamanya jika tertular virus akan menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.dan dicegah penyebarannya.


Ø  MERS
    MERS (Middle East Respiratory Syndrome) adalah infeksi saluran pernapasan oleh sejenis coronavirus, yaitu MERS-CoV
    Kasus pertama dilaporkan di Arab Saudi 2012
    Sebagian besar penderita mengalami infeksi saluran pernapasan akut yang parah, kurang lebih separuhnya meninggal dunia
    MERS adalah virus penyakit pernapasan pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh coronavirus yang disebut Mers-COV. Kebanyakan orang yang telah dikonfirmasi memiliki infeksi Mers-COV mengembangkan penyakit pernapasan akut. Mereka mengalami demam, batuk, dan sesak napas. Sekitar setengah dari orang-orang mati.

Sejauh ini, semua kasus telah dikaitkan dengan empat negara di atau dekat Semenanjung Arab. Tidak ada kasus telah diidentifikasi di AS Virus ini telah menyebar dari orang sakit ke orang lain melalui kontak dekat. Namun, virus belum terbukti menyebar dengan cara yang berkelanjutan di masyarakat. Situasi ini masih berkembang.

CDC bekerja sama dengan mitra untuk lebih memahami risiko dari virus ini, termasuk sumber, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana infeksi bisa dicegah. CDC telah memberikan informasi bagi wisatawan dan bekerja sama dengan departemen kesehatan, rumah sakit, dan mitra lainnya untuk mempersiapkan kemungkinan kasus di Amerika Serikat.
2. Infeksi Bakteria
Ø  ISPA oleh bakteria
§  ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas; Upper respiratory tract infection) mencakup antara lain rhinitis, sinusitis, nasofaringitis (common cold), dan laringitis.
§  ISPA dapat disebabkan baik oleh virus ataupun bakteri non-spesifik.
§  Infeksi saluran napas akut dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) atau URI dalam bahasa Inggris adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring.
§  Yang termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan.
§  Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus. Diagnosis yang termasuk dalam keadaan ini adalah, rhinitis, sinusitis, faringitis, tosilitis dan laringitis.
Ø  Pertussis
§  Pertussis (whooping cough; batuk rejan; batuk 100 hari) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis, menimbulkan batuk yang parah sehingga penderita sukar bernapas.
§  Penyakit ini menyerang bayi dan anak kecil, dapat bersifat fatal terutama pada bayi.
§  Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh Bordetella pertusis. Pertusis merupakan penyakit yang toxin mediated, toksin yang dihasilkan kuman (melekat pada bulu getar saluran napas atas) akan melumpuhkan bulu getar tersebut sehingga gangguan aliran sekret saluran pernapasan, dan berpotensi menyebabkan pneumonia.
§  Gejala awalnya ringan, dan kemudian berkembang menjadi terbatuk-batuk parah, yang menghasilkan senama bernada tinggi "teriakan" suara pada bayi dan anak yang terinfeksi ketika mereka menghirup udara setelah batuk. Tahap batuk berlangsung sekitar enam minggu sebelum mereda.
§  Pencegahan dengan vaksinasi adalah kepentingan utama mengingat keseriusan penyakit pada anak-anak. Walaupun pengobatan adalah sedikit manfaat langsung kepada orang yang terinfeksi, antibiotik dianjurkan karena mempersingkat durasi penularan. Saat ini diperkirakan bahwa penyakit setiap tahunnya mempengaruhi 48,5 juta orang di seluruh dunia, yang mengakibatkan hampir 295.000 kematian.
Ø  Difteria
§  Difteria adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Corinebacterium diphtheriae, menimbulkan selaput tebal yang menutupi bagian belakang tenggorokan, mengakibatkan kesulitan bernapas, paralisis, gagal jantung, sampai dengan kematian.
§  Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini
§  Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.
§  Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.
§  Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran pernapasan atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.
§  Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu:
o   Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.
o   Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
o   Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
§  Disamping itu, penyakit ini juga dibedakan menurut lokasi gejala yang dirasakan pasien :
o   Difteri hidung bila penderita menderita pilek dengan ingus yang bercampur darah.
o   Difteri faring dan tonsil dengan gejala radang akut tenggorokan, demam sampai dengan 38,5 derajat celsius, nadi yang cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul pembengkakan kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak membran berwarna putih keabu abuan kotor di daerah rongga mulut sampai dengan dinding belakang mulut (faring).
o   Difteri laring dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas berbunyi, demam sangat tinggi sampai 40 derajat celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan, pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini merupakan difteri paling berat karena bisa mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.
o   Difteri kutaneus dan vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan vagina dengan pembentukan membran diatasnya. Namun tidak seperti sariawan yang sangat nyeri, pada difteri, luka yang terjadi cenderung tidak terasa apa apa.
§  Melihat bahayanya penyakit ini maka bila ada anak yang sakit dan ditemukan gejala diatas maka harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan. Pasien biasanya akan masuk rumah sakit untuk diopname dan diisolasi dari orang lain guna mencegah penularan. Di rumah sakit akan dilakukan pengawasan yang ketat terhadap fungsi fungsi vital penderita untuk mencegah terjadinya komplikasi. Mengenai obat, penderita umumnya akan diberikan antibiotika, steroid, dan ADS (Anti Diphteria Serum).
§  Dengan pengobatan yang cepat dan tepat maka komplikasi yang berat dapat dihindari, namun keadaan bisa makin buruk bila pasien dengan usia yang lebih muda, perjalanan penyakit yang lama, gizi kurang dan pemberian anti toksin yang terlambat.
§  Walaupun sangat berbahaya dan sulit diobati, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan cara menghindari kontak dengan pasien difteri yang hasil lab-nya masih positif dan imunisasi.
Ø  Tuberkulosis                                             
§  Tuberkulosis, MTB, atau TB (singkatan dari bacillus berbentuk tuberkel) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara. Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatikdan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.
§  Gejala klasik infeksi TB aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahak, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun. (dahulu TB disebut penyakit "konsumsi" karena orang-orang yang terinfeksi biasanya mengalami kemerosotan berat badan.) Infeksi pada organ lain menimbulkan gejala yang bermacam-macam. Diagnosis TB aktif bergantung pada hasil radiologi (biasanya melalui sinar-X dada) serta pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan kultur mikrobiologis cairan tubuh. Sementara itu, diagnosis TB laten bergantung pada tes tuberkulin kulit/tuberculin skin test (TST) dan tes darah. Pengobatan sulit dilakukan dan memerlukan pemberian banyak macam antibiotik dalam jangka waktu lama. Orang-orang yang melakukan kontak juga harus menjalani tes penapisan dan diobati bila perlu. Resistensi antibiotik merupakan masalah yang bertambah besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat (TB MDR). Untuk mencegah TB, semua orang harus menjalani tes penapisan penyakit tersebut dan mendapatkan vaksinasi basil Calmette–Guérin.
§  Para ahli percaya bahwa sepertiga populasi dunia telah terinfeksi oleh M. tuberculosis, dan infeksi baru terjadi dengan kecepatan satu orang per satu detik. Pada tahun 2007, diperkirakan ada 13,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global. Pada tahun 2010, diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak 8.8 juta kasus, dan 1,5 juta kematian yang mayoritas terjadi di negara berkembang. Angka mutlak kasus Tuberkulosis mulai menurun semenjak tahun 2006, sementara kasus baru mulai menurun sejak tahun 2002. Tuberkulosis tidak tersebar secara merata di seluruh dunia. Dari populasi di berbagai negara di Asia dan Afrika yang melakukan tes tuberkulin, 80%-nya menunjukkan hasil positif, sementara di Amerika Serikat, hanya 5–10% saja yang menunjukkan hasil positif. Masyarakat di dunia berkembang semakin banyak yang menderita Tuberkulosis karena kekebalan tubuh mereka yang lemah. Biasanya, mereka mengidap Tuberkulosis akibat terinfeksi virus HIV dan berkembang menjadi AIDS.
Ø  Diare Akut non-spesifik
§  Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang daripada 14 hari, dapat disebabkan oleh virus, bakteri non-spesifik, ataupun non-infeksi.
§  Salah satu bentuk diare akut non-spesifik adalah travelers’ diarrhea, yang menyerang 30% s.d. 70% wisatawan.
§  Komplikasi yang paling berbahaya dari diare adalah dehidrasi.
§  Definisi
Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan merupakan
§  Gejala
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air sajayang frekuensinya lebih sering dari biasanya.
§  Penyebab
Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
§  Gambaran Klinis
o   Demam yang sering menyertai penyakit ini memperberat dehidrasi. Gejala
dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan mencapai 4 – 5% berat badan.
o   Gejala dan tanda dehidrasi antara lain :
§ Rasa haus, mulut dan bibir kering
§ Menurunnya turgor kulit
§ Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
§ sesak napas, gelisah
§ Mata cekung, air mata tidak ada
§ Ubun-ubun besar cekung pada bayi
§ Oliguria kemudian anuria
§ Menurunnya kesadaran, mengantuk
o   Bila kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih penderita jatuh ke dalam
dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian.
§  Diagnosis
Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya
dengan konsistensinya yang lembek dan cair.


Ø  Disentri basiler
§  Disentri adalah kelainan dengan peradangan usus besar yang disertai nyeri abdomen, tenesmus (rasa ingin mengedan), dan buang air besar sering dengan darah dan lendir.
§  Disentri basiler adalah disentri yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella.
§  Gejala-gejala disentri antara lain adalah:
o   Buang air besar dengan tinja berdarah
o   Diare encer dengan volume sedikit
o   Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
o   Nyeri saat buang air besar (tenesmus)
§  Bakteri (Disentri basiler)
o   Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella [2].
o   Escherichia coli enteroinvasif (EIEC)
o   Salmonella
o   Campylobacter jejuni, terutama pada bayi
o   Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun
Ø  Kolera
§  Kolera adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, menyebabkan diare cair (watery diarrhea) yang parah dan muntah, mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
§  Penyakit taun atau kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi agresif "regimen", biasanya diberikan secara intravena secara berkelanjutan sampai diare berhenti.


Ø  Infeksi Saluran Kemih
§  Infeksi saluran kemih (urinary tract infection) adalah penyakit infeksi bakteri pada salah satu atau lebih struktur saluran kemih, penyebab tersering adalah bakteri Escherichia coli, lebih banyak menyerang wanita daripada pria.
§  Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia kedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis.

Ø  Gonorrhea
§  Gonorrhea (penyakit kencing nanah) adalah penyakit menular seksual (PMS) yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
§  Pada pria biasa terjadi pengeluaran sekret yang kental keputihan dari uretra, tetapi pada wanita seringkali tanpa gejala.
§  Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
§  Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan), bila tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam.
Biasanya membentuk koloni di daerah
mukosa, orofaring, dan anogenital.

Ø  Lepra
§  Lepra (leprosy; Morbus Hansen) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
§  Lepra merupakan penyakit menular kronis, menyerang kulit, selaput mukosa, dan saraf tepi, mengakibatkan cacat jasmani (disability) yang parah, namun jarang yang fatal.
§  Penyakit lepra merupakan infeksi progresif lambat yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, penyakit ini mengenai kulit dan saraf perifer dengan konsekuensi deformitas yang menimbulkan deformitas.
§  M. Leprae yang terinhalasi difagositosis oleh monosit dan makrofag pulmoner menyebabkan penyebaran lewat darah, tetapi kuman tersebut terutama hanya tumbuh dalam jaringan perifer yang lebih ringan.
§  Penyakit lepra memiliki dua pola penyakit (bergantung pada respons imun hospes):
a.      Penyakit lepra tuberkuloid : lesi kulit yang kering, bersisik dan tak kentara yang disertai gangguan sensibilitas dan lesi saraf perifer yang asimetrik.
b.      Penyakit lepra lepromatosa (anergik) : penebalan kulit dan pembentukan nodul yang menimbulkan cacat tubuh dengan disertai keruskaan pada sistem sara akibat invasi mikobakterium ke dalam sel-sel makrofag perineural dan sel-sel Schwan.
c.      Penyakit lepra tuberkuloid disertai dengan respons T-helper tipe 1 (IFN-y) dan penyakit lepra lepramatosa disertai dengan respons T-helper tipe 2 yang tidak efektif.
§  Penyakit lepra (sejenis penyakit kulit yang membuat tubuh penderitanya membusuk, mengering dan akhirnya tanggal satu per satu). Penderita lepra biasanya dipandang dengan perasaan jijik dan hina. Mereka yang terkena penyakit lepra dijauhi masyarakat karena takut akan tertular penyakit mengerikan iut. Tidak ada yang berani mendekati, ada yang berani mendekati, apalagi merawat para penderita lepra. Penyakit lepra merupakan penyakit negeri dengan mudah dapat mengetahui siapa di antara mereka yang menderita penyakit lepra.
§  Lepra adalah penyakit menjijikkan yang terjadi karena menyebarnya titik hitam diseluruh tubuh dan merusak sel-sel anggota badan juga kerangka dan bentuknya. Pada akhirnya ia pun mampu merusak sel penyambung antara satu anggota dengan lainnya hingga seolah satu dengan lainnya saling memakan dan berjatuhan.
§  Lepra adalah suatu penyakiit kulit yang disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae. Serangan kuman lepra yang berbentuk batang ini biasanya menyerang kulit, saraf, mata, selaput lendir hidung, otot, tulang dan buah zakar. Lepra yang disebut juga dengan penyakit Hansen yang merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi menahun yang ditandai dengan adanya kerusakan saraf perifer yang menyerang hampir seluruh bagian kulit.
§  Penyakit lepra ini termasuk penyakit menular yang harus dihindari. Jika ada seseorang yang menderita penyakit lepra berat dan tidak tertangani, sewaktu-waktu bakteri lepra akan menyebar ke udara dan sekitar 50% kemungkinan tertular dengan penyakit lepra ini. Penyakit lepra juga mudah ditularkan melalui hubungan yang sangat dekat dengan penderita lepra itu sendiri.
§  Selain itu penyakit lepra yang melepaskan bakteri lepra juga mudah ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, kutu busuk, atau melalui benda yang biasa digunakan oleh penderita lepra. Mereka yang tidak tertular penyakit lepra berarti memiliki pertahanan sistem kekebalan tubuh yang baik, karena penyakit lepra terbagi menjadi yakni penyakit lepra ringan (lepra tuberkuloid) dan penyakit lepra berat (lepra lepromatosa).

Ø  Tetanus
§  Tetanus (lockjaw) adalah penyakit infeksi susunan saraf yang gawat, disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang hidup di tanah, air liur, debu, dan kotoran hewan.
§  Bakteri memasuki tubuh melalui luka dalam, mengakibatkan kontraksi otot yang nyeri di seluruh tubuh, termasuk otot rahang (lockjaw), sehingga penderita tak dapat menelan dan mati tercekik.
§  Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw, merupakan penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.
3. Infeksi Prion
Ø  Penyakit Creutzfeldt-Jakob
§  Penyakit Creutzfeldt-Jacob adalah penyakit infeksi menular disebabkan oleh prion, mengakibatkan gangguan neurodegeneratif berupa dementia yang progresif dengan cepat dan berakhir dengan kematian.
§  Pada hewan, prion mengakibatkan penyakit ‘sapi-gila’ (madcow).
§  Prion yang dipercaya menyebabkan Creutzfeldt-Jakob memperlihatkan setidaknya 2 konformasi yang stabil. Konformasi dalam keadaan asli itu larut air dan ada dalam sel yang sehat. Sampai 2006, fungsi biologisnya tak diketahui. Keadaan konformatif lainnya kurang larut air dan mudah membentuk agregat protein.
§  Orang juga bisa terjangkit Creutzfeldt-Jakob melalui mutasi gen (perlu didefinisikan), yang hanya terjadi dalam 5-10% dari semua kasus.
§  Prion Creutzfeldt-Jakob berbahaya karena meningkatkan pelipatan protein asal ke dalam keadaan sakit, yang menyebabkan meningkatnya prion tak larut pada sel yang terjangkit. Massa protein yang salah lipat ini mengacaukan fungsi sel dan menyebabkan kematiannya. Mutasi pada gen untuk protein prion bisa menyebabkan kesalahan lipat sebagian besar regio alfa-heliks ke lembar beta yang terlipat. Perubahan konformasi ini melumpuhkan kemampuan protein mengalami pencernaan. Sekali prion ditransmisikan, protein cacat itu menyerang otak dan diproduksi di putaran umpan balik yang disokong sendiri, menyebabkan penyebaran eksponensial prion, kematian dalam beberapa bulan, meski beberapa orang diketahui hidup selama-lamanya 2 tahun.
§  Stanley Prusiner dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1997 untuk penemuan prionnya. Lebih dari 1 dasawarsa, ahli patologi saraf Universitas Yale Laura Manuelidis meragukan penjelasan penyakit itu. Pada bulan Januari 2007 ia dan koleganya menerbitkan artikel di Proceedings of the National Academy of Science dan melaporkan bahwa mereka menemukan partikel serupa virus (namun sejauh ini tak menemukan asam nukleat) pada kurang dari 10% galur sel yang terinfeksi scrapie dan pada galur sel tikus yang ditulari agen Creutzfeldt-Jakob dari manusia.

Ø  Penyakit Kuru
§  Penyakit kuru adalah suatu penyakit yang mematikan karena terjadi kerusakan pada sistem saraf pusat terutama daerah otak kecildan yang berhubungan dengan otak kecilhingga anggota tubuh menjadi kaku dan gerakan tidak terkontrol,berjalan tertatih-tatih disertai gangguan emosi,dimana penderita tiba-tiba tertawa.
§  Pada stadium lanjut,bisa terjadi kemunduraninteligensia;sedangkan pada stadium terminal,otot-otot penderita lemah,tidak bisa berbicara,tidak bisa berjalan,tidak mampu menelan,dan tidak bereaksi terhadap lingkungan.Kematian biasanya terjadi setelah3-12 bulan sakit,akibat radang paru dan borok daerah punggung(decubitus).
§  Penyakit kuru pertama di laporkan pada tahun 1915,dimana ditemukan pada1-5penduduk yang mengikuti upacara ritualmenghormati nenek moyang mereka yang sudah meninggal.Penyakit ini terdapat di daerah pegunungan di Papua Nugini yang menyebar sangat terbatas pada keluarka yang kawindengan kerabat dekat dahulunya.Penulis lainnya mengemukakan bahwa penyakit kuru erat hubungannya dengan kebiasaan penduduk menghisap jaringan otak moyangnyayang meninggal dengan harapan dapat mewarisi kharismanya.Penyakit ini mirip dengan penyakitscrapie yang terjadi pada biri-biri.
§  Sampai tahun 60an penyakit ini merupakan prevalen,terutama bagi wanita dan anak-anak  upacara menghormati nenek moyang yang sudah <4tahun.Tetapi belakangan inipenyakit kuru sudah jarang di temukan,terutama sejak dilarangnya upacara menghormatinenek moyang yang sudah meninggal,upacara mana dulunya diiringi kanibalisme (memakan daging orang yang sudah meninggal).
Penyakit kuru mematikan dan tidak ada pengobatan khusus.
§  Penyakit Kuru dianggap sebagai salah satu varian penyakit Creutzfeldt-Jacob yang ditemukan di Papua sebagai akibat praktek kanibalisme dengan mengkonsumsi organ manusia, terutama otak sebagai media penularan.
4. Infeksi Protozoa
Ø  Disentri amoeba
§  Disentri amoeba adalah disentri (penyakit peradangan usus) yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, mengakibatkan diare yang parah.
§  Disentri amoeba (amoebiasis) adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Entamoeba histolytica yang dapat menyebabkan diare parah. Serangan amoeba merusak dinding usus besar, menyebabkan pendarahan ulserasi. Gejala-gejala lainnya adalah:
o  Kram perut (kolik)
o  BAB menyakitkan (tenesmus)
o  Tinja berdarah dan berlendir yang sering berbau busuk.
§  Ada banyak spesies amoeba yang berbeda, tapi yang paling berbahaya adalah Entamoeba histolytica. Spesies ini dapat bersembunyi melalui dinding usus dan menyebar melalui aliran darah untuk menginfeksi organ lain, seperti hati, paru-paru dan otak. Entamoeba histolytica bisa eksis pada makanan dan minuman yang terkontaminasi dalam dua bentuk, sebagai amoeba bebas (dikenal sebagai tropozoit) dan sebagai kista yaitu kelompok amoeba yang dikelilingi oleh dinding pelindung, yang dikeluarkan dalam tinja manusia atau hewan.
§  Dalam jangka panjang, amoeba dapat membentuk kista besar dalam hati dan organ lainnya, yang terkadang hanya dapat ditemukan pada pemeriksaan oleh dokter untuk kondisi lain, misalnya penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Ø  Malaria
§  Malaria adalah penyakit infeksi yang ditandai oleh serangan menggigil dan demam berulang, disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
§  Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
§  Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.
§  Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
§  Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907
Ø  Toxoplasmosis
§  Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii, dapat ditularkan dari manusia ke manusia ataupun dari kucing, pada wanita hamil dapat menyebabkan cacat pada bayi.
§  Toksoplasmosis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii . Parasit menginfeksi paling genera dari berdarah panas hewan, termasuk manusia, tapi host utama adalah felid (kucing) keluarga . Hewan yang terinfeksi dengan memakan daging yang terinfeksi, dengan konsumsi tinja dari kucing yang terinfeksi itu sendiri baru-baru ini, dan dengan penularan dari ibu ke janin. Kucing adalah sumber utama infeksi pada host manusia, meskipun kontak dengan daging mentah, terutama daging babi, adalah sumber yang lebih besar infeksi manusia di beberapa negara. Kontaminasi kotoran dari tangan merupakan faktor risiko yang signifikan.
B.  Infestasi Parasit
1. Infestasi Cacing
Ø  Filariasis
§  Filariasis adalah penyakit di daerah tropis dan subtropis yang disebabkan oleh infestasi cacing Wuchereria bancrofti atau Brugia malayi pada saluran limfe, ditularkan melalui gigitan nyamuk.
§  Dalam tahap lanjut infestasi cacing menyebab cacat menetap berupa pembesaran tungkai, lengan, dan alat kelamin (elephantiasis; penyakit kaki gajah).
§  Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasis adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk. Di Indonesia, vektor penular filariasis hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Filariasis dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, dan organ kelamin.
§  Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali. Kasus penderita filariasis khas ditemukan di wilayah dengan iklim sub tropis dan tropis (Abercrombie et al, 1997) seperti di Indonesia. Filariasis pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1877, setelah itu tidak muncul dan sekarang belum diketahui bagaimana perkembangannya. Filariasis tersebar luas hampir di seluruh Propinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang.
§  Upaya pemberantasan filariasis tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Masyarakat juga harus ikut memberantas penyakit ini secara aktif. Dengan mengetahui mekanisme penyebaran filariasis dan upaya pencegahan, pengobatan serta rehabilitasinya, diharapkan program Indonesia Sehat Tahun 2010 dapat terwujud salah satunya adalah terbebas dari endemi filariasis.
Ø  Ascariasis
§   Ascariasis (penyakit cacing gelang) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing gelang Ascaris lumbricoides pada usus manusia, ditularkan melalui ingesti telur cacing yang ada pada sayuran mentah atau buah.
§   Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.
§   Inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia, larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi serta akhirnya bertelur.
§   Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.
§   Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.
§   Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia.
§   Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandungAscaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris. telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur.
§   Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larvahati, jantung dan kemudian di paru-paru. pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.
§   Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya.
§  Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.
§   Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas, eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu.
§   Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.
§   Diagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.
§   Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, mebendazol, albendazol, piperasin.
§   Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.
Ø  Ancylostomiasis
§  Ancylostomiasis (penyakit cacing tambang) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing Ancylostoma duodenale pada usus manusia, mengisap darah dan mengakibat anemia berat.
§  Penularan terjadi melalui larva yang menembus telapak kaki telanjang.
§  Ancylostomiasis merupakan penyakit parasit yang disebabakan oleh cacing Ancylostoma sp. yang dapat menyerang anjing dan kucing. Cacing Ancylostoma canium predeleksinya pada usus halus.
§  Cara Penularan
Cara penularan Ancylostomiasis pada anjing dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1.      Infeksi per. Oral. Larva infektif (Larva stadium 3) dimakan bersama makanan dan minuman.
2.      Infeksi dengan menembus kulit. Larva yang aktif menembus kulit ataupun menembus membrana mukosa mulut dan mencapai pembuluh-pembuluh balik yang kecil kemudian bersama aliran darah menuju jantung dan mengalami migrasi peredaran darah kemudian menuju paru-paru dan disana mengalami pergantian kulit (L4) dan melalui trakea tertelan sampai di usus menjadi dewasa. Cacing dewasa mengkaitkan diri pada mukosa usus halus dan menghisap darah.
3.       Infeksi prenatal. Pada hewan bunting, infeksi prenatal bisa terjadi bila larva memasuki aliran darah hewan bunting dan mencapai foetus. Larva akan tetap tinggal didalam tubuh foetus sampai dilahirkan, kemudian akan berkembang menjadi cacing muda didalam usus halus anjing.
4.       Infeksi laktogenik. Larva stadium 3 ancylostoma yang bersifat dormant didalam otot akan menjadi ineksius pada saat laktasi.
Ø  Schistosomiasis
§  Schistosomiasis (bilharziasis) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing Schistosoma japonicum pada berbagai organ dalam tubuh, ditularkan melalui air yang terkontaminasi larva yang berasal dari tempat hidup semula pada keong air tawar.   
§  Meski kecil, tapi kalo si schisto ini sudah berada di dalam tubuh manusia, yang mula-mula penderita akan mengalami gejala keracunan, disentri, penurunan berat badan sehingga kurus yang berlebihan, hingga pada pembengkakan hati yang bisa diakhiri dengan kematian.
§  Tidak seperti proses cacingan yang sering kita dengar dan alami, cacing ini masuk ke tubuh manusia bukan dari mulut kita, tapi langsung menembus pori-pori kita menuju aliran darah menyerbu jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati.
§  DEFINISI PENYAKIT SCHISTOSOMIASIS
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.
§  GEJALA
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.
Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :
Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
o   Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak.
o   Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih.
o   Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing.
o   Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.
2. Infestasi Jamur
Ø  Tinea versicolor
§  Tinea versicolor (Pityriasis versicolor; panu) adalah infestasi jamur Melassezia furfur yang sering mengenai remaja dan dewasa muda pada lipatan kulit lengan, kulit di bawah payudara, dan daerah lipat paha.
§  Panau atau Panu atau Tinea versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida albicans.
§  Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah yang lembab dan dilindungi pakaian. Selain menyebakan gatal pada kulit, panu juga membuat penderitanya menjadi tak percaya diri.
Ø  Candidiasis
§  Candidiasis (moniliasis) adalah infestasi jamur Candida albicans, didapatkan antara pada selaput lendir rongga mulut (pada anak), vagina (pada wanita), dan organ-organ dalam tubuh seperti esofagus (kerongkongan), saluran percernaan, kandung kemih, dsb.
§  Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001). Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Walaupun demikian jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita AIDS (Farlane .M, 2002).
§  Pada rongga mulut kandida albikans merupakan spesies yang paling sering menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau labial dan rasa kering atau serostomia (Greenberg M. S., 2003). Pada umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001).
§  Kandidiasis oral atau mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum dari rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi disebut kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut juga candidosis, trush, dan moniliasis merupakan suatu keadaan patologis yang hanya menginfeksi jaringan kulit dan mukosa. Infeksi Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.
§  Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
§  Oral Trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat. Oral trush ini juga harus dengan stomatitis. Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448).
§  Kandidiasis oral ini memang sering terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, seiring dengan bertambah dewasanya bayi tersebut, penyakit ini akan makin jarang terjadi. Penyakit ini juga bukan penyakit yang serius dan beberapa sumber mengatakan bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri (walaupun tentu saja lebih baik diobati).



2 komentar: