A. Infeksi Mikroba
1. Infeksi Virus
Ø
Demam Berdarah Dengue
§ Demam Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti.
§ Sebagian kecil di antara penderita demam dengue
berkembang menjadi demam berdarah dengue dengan perdarahan yang dapat
menimbulkan syok dan kematian.
§ Sindrom syok adalah tingkat infeksi
virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau
seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam
berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah,
pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah),
biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di
bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom
syokterjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang
mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan
dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani
dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat
meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh
dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan
dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa
syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan
kembalinya nafsu makan.
§ Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan
nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes
albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi
dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari
genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan
di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim
hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap
tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
§ Penyebab utama penyakit demam
berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae.
Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala
demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah
satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue
yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi
pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah
saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh
sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang
sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang
terbentuk.
§ Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia
melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti
Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti
adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk
dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi
virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari,
nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang
dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat
pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh
vektor nyamuk.
§ Tingkat risiko terjangkit penyakit
demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus
dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih
tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang
yang berasal dari ras Kaukasia
Ø
Demam Berdarah Ebola
§ Demam berdarah Ebola adalah penyakit yang ganas dan seringkali bersifat
fatal, disebabkan oleh virus Ebola yang dapat menyerang manusia dan Primata.
§ Gejala Klinis : Timbulnya Demam yang tiba-tiba/mendadak, nyeri otot, sakit
kepala dan sakit tenggorokan. Dan sering juga diikuti dengan
muntah-muntah, diare, ruam pada kulit, Gangguan pada ginjal dan fungsi
hati, dalam beberapa kasus, dapat terjadi perdarahan internal dan
eksternal. Pemeriksaan Laboratorium menunjukkan jumlah sel darah putih
yang rendah (leukopenia ) dan nilai trombosit serta enzim hati yang tinggi.
§ Tidak ada pengobatan untuk demam berdarah Ebola, angka
kematiannya sekitar 90% sebagai akibat syok.
§ Masalah utama penularan dari
orang-ke-orang yang kontak dengan darah terkontaminasi, sekret atau cairan
tubuh, orang yang pernah kontak fisik erat dengan pasien harus disimpan di
bawah pengawasan ketat. suhu tubuh mereka harus diperiksa dua kali sehari, dengan
rawat inap segera dan isolasi yang ketat sewaktu terjadinya demam.
§ Staf Rumah Sakit yang merawat Pasien
yang selalu kontak dekat dengan pasien atau bahan yang tercemar
tanpa pakaian penghalang keperawatan harus dianggap sebagai kontak dan
ditindaklanjuti .
§ Virus
Ebola adalah termasuk dalam kelompok Filoviridae (filovirus) dan terdiri
dari limaspesies yang berbeda yaitu : Zaïre, Sudan, Pantai Gading, Bundibugyo
dan Reston.
§ Spesies
Zaïre, Sudan dan spesies Bundibugyo berkaitan dengan demam berdarah Ebola
(EHF) ,karena Penyakit ini pernah Terjadi di Afrika dengan rasio kematian
yang tinggi antara (25-90%), sedangkan untuk daerah Pantai Gading dan Reston
tidak pernah terjadi wabah.Walaupun spesies Reston dapat menginfeksi
manusia tapi tidak menyebabkan penyakit serius atau kematian pada manusia
sampai saat ini..
infeksi manusia dengan subtipe Ebola Reston, ditemukan di Pasifik Barat, hanya menyebabkan penyakit tanpa gejala, Reservoir alami dari virus Ebola ini berkembang di daerah hutan hujan benua Afrika dan di daerah Pasifik Barat.
infeksi manusia dengan subtipe Ebola Reston, ditemukan di Pasifik Barat, hanya menyebabkan penyakit tanpa gejala, Reservoir alami dari virus Ebola ini berkembang di daerah hutan hujan benua Afrika dan di daerah Pasifik Barat.
Ø
Chikungunya
• Chikungunya
merupakan penyakit sejenis demam
virus yang disebabkan alphavirus
yang disebarkan oleh gigitan nyamuk
dari spesies Aedes aegypti.
Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makonde
yang berarti "yang melengkung ke atas", merujuk kepada tubuh yang
membungkuk akibat gejala-gejala arthritis
penyakit ini.
•
Penyakit
chikungunya mengakibatkan demam tinggi mendadak, nyeri sendi yang parah, nyeri
otot, dan nyeri kepala
• Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita,
yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung, mengacu pada postur
penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS)
Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta
persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan
kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39
derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut,
pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan
bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection
dan sedikit fotofobia.
• Penyakit ini biasanya dapat
disembuhkan dengan membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan
berdasarkan gejala disarankan setelah terdapat tanda-tanda penyakit lain yang
lebih berbahaya. Hh
• Penyebab penyakit ini adalah sejenis
virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan
penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini
tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan
virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD
dan bagaimana membedakannya? Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus.
Ø
Infeksi HIV
§ HIV adalah virus yang membunuh sel darah putih di dalam
tubuh.
§ Sel darah putih berfungsi membantu melawan infeksi dan
penyakit yang masuk kedalam tubuh
§ Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) merusak sistem kekebalan tubuh dan
menimbulkan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome)
Acquired
( bukan keturunan )
Immune
( sistem kekebalan tubuh )
Deficiency
( tidak berfungsi dengan baik )
Syndrome
( memeiliki banyak gejala )
§ Aids
terjadi setelah virus HIV masuk kedalam tubuh seseorang dan menghancurkan
sistem kekebalan tubuhnya
§ Ketika
sistem kekebalan tubuh seseorang sudah rusak , maka tubuh akan mudah terserang
penyakit dan bahkan dapat berakibat fatal ( meninggal dunia)
§ HIV dan virus-virus sejenisnya
umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam
(membran mukosa)
atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air
mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan
bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.
§ Para ilmuwan umumnya berpendapat
bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi
38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO
memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang
sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah
paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian
sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah
anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara,
sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber
daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap
pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
§ Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya
lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya.
Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas
kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup
dengan HIV/AIDS (ODHA).
Ø
Infeksi HPV
§ Infeksi HPV (Human papilloma virus) menyebabkan kutil, yang dapat terjadi pada
berbagai bagian tubuh oleh varietas HPV yang berbeda.
§ Beberapa tipe HPV genital dikaitkan dengan Ca cervix pada
wanita.
§ Infeksi HPV menyebabkan kutil. Ada
lebih dari 100 varietas human papillomavirus (HPV). Berbagai jenis infeksi HPV
dapat menyebabkan kutil di berbagai bagian tubuh.
§ Beberapa jenis infeksi HPV
menyebabkan kutil pada kaki, sementara varietas lain infeksi HPV menyebabkan
kutil yang paling sering terjadi pada tangan seseorang atau wajah.
§ Ada lebih dari 40 jenis HPV berbeda
yang secara khusus mempengaruhi daerah genital. Kebanyakan infeksi HPV tidak
menyebabkan kanker, tetapi beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker leher
rahim.
§ Dalam kebanyakan kasus, sistem
kekebalan tubuh mengalahkan infeksi HPV sebelum memiliki kesempatan untuk
menciptakan kutil. Ketika kutil tampil, bentuknya dapat bervariasi tergantung
pada jenis HPV yang terlibat:
1. Kutil kelamin dapat muncul sebagai
luka yang datar, kecil, berbentuk seperti kembang kol, atau berbentuk seperti
tonjolan batang kecil. Pada wanita, kutil kelamin muncul paling sering pada
vulva tetapi mungkin juga terjadi di dekat anus, pada leher rahim atau di
vagina. Pada pria, kutil kelamin dapat muncul pada penis dan skrotum atau
sekitar anus. Kutil kelamin jarang menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
2. Kutil umum berbentuk benjolan kasar
yang biasanya muncul pada jari tangan atau sekitar kuku. Dalam kebanyakan
kasus, kutil umum mengganggu karena bentuknya tetapi juga mungkin menyakitkan
atau rentan terhadap cedera atau perdarahan.
3. Kutil telapak kaki. Kutil telapak
kaki biasanya muncul pada tumit atau mata kaki atau daerah kaki yang paling
merasakan tekanan. Kutil ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
4. Kutil datar berbentuk datar, sedikit
terangkat, dan lebih gelap dari warna kulit biasa. Biasanya muncul pada leher,
wajah, tangan, pergelangan tangan, siku atau lutut. Infeksi HPV yang
menyebabkan kutil datar biasanya mempengaruhi anak-anak, remaja dan dewasa
muda.
5. Kanker serviks. Kebanyakan kasus
kanker serviks disebabkan oleh dua varietas spesifik HPV genital. Kedua jenis
HPV biasanya tidak menyebabkan kutil, sehingga perempuan seringkali tidak
menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
§ Tahap awal kanker serviks biasanya
tidak menimbulkan tanda atau gejala. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk
memiliki tes Pap teratur. Tes ini dapat mendeteksi perubahan prekanker pada
serviks yang dapat menyebabkan kanker.
Ø
Rubella
§ Rubella (German
measles; three-day measles; campak Jerman) adalah penyakit infeksi
yang sangat menular, disebabkan oleh virus rubella yang ditularkan melalui
infeksi droplet, menimbulkan ruam kulit yang menyebar ke seluruh tubuh
dalam 24 jam dan bertahan selama 3 hari.
§ Penyakit ini terutama menyerang anak.
§ Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak
Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih
cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga
biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan
tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam
kandungan beresiko cacat.
§ Virus Rubela memiliki waktu inkubasi
3 sampai dengan 5 hari.
§ Gejalanya :
o
Demam
diatas 38o C
o
Mata
terasa nyeri.
o
Muncul
bintik-bintik merah di seluruh tubuh.
o
Kulit
kering.
o
Sakit
pada persendian.
o
Sakit
kepala.
o
Hilang
nafsu makan.
o
Wajah
pucat dan lemas.
Ø
Varicella
§ Varicella (chickenpox;
cacar air) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus herpes manusia
(human herpes virus), bersifat sangat menular, terutama menyerang anak
dengan gejala demam dan ruam makulo-papular pada kulit.
§ Waktu
terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa
ditandai dengan badan yang terasa panas.
§ Pada permulaannya, penderita akan
merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas
untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi,
sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar
dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
§ Kemerahan pada kulit ini lalu berubah
menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin
terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting
ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang
nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan
akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
§ Lain halnya jika lenting cacar air
tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan
mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas
luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan
bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda,
bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Ø
Herpes Zoster
§ Herpes zoster (shingles) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus zoster
varicella, dapat menyerang mereka yang sudah pernah terkena varicella, dari
anak sampai dengan orang tua, mereka yang berusia lanjut lebih rentan
terserang, menimbulkan ruam kulit yang nyeri pada satu sisi wajah atau tubuh.
§ Herpes zoster (nama lain: shingles atau cacar
ular cacar api) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan
menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf) posterior. Apabila seseorang mengalami
penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk
bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah
sekitar kulit yang dilalui virus tersebut. Herper zoster cenderung menyerang orang lanjut
usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem imun lemah) seperti
penderita AIDS, leukemia, lupus, dan limfoma.
§ Virus varicella-zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar ular (herper zoster). Inang dari virus ini hanya
terbatas pada manusia dan primata (simian). Stuktur partikel virus
(virion) varicella-zoster berukuran 120-300 nm. Genom virus ini berukuran 125 kb (kilo-basa) dan mengandung
sedikitnya 69 daerah yang mengkodekan gen-gen tertentu. Virion terdiri dari glikoprotein, kapsid, amplop (selubung) virus, dan nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi DNA genom utas ganda. Bagian nukleokapsid
berbentuk ikosahedral, berdiameter 100-110 nm, dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer. Virus ini akan mengalami inaktivasi pada suhu
56-60 °C dan menjadi tidak berbahaya apabila bagian amplop (selubung) dari
virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui pernapasan.
Ø
Hepatitis
§ Hepatitis
adalah peradangan hati, biasanya mengacu kepada infeksi virus hepatitis.
§ Dikenal 5 tipe virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A,
B, C, D, dan E (yang terutama sering ditemukan adalah virus hepatitis A, B, dan
C).
§ Hepatitis virus merupakan penyebab utama kanker hati
(hepatitis B dan C).
§ Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang
berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis
yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
§ Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A,
B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya,
seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus.
Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Virus hepatitis A
Virus
hepatitis A terutama menyebar melalui vecal
oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di
negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi
melalui air dan makanan.
Virus hepatitis B
Penularannya
tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau
produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang
menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik
heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu
hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama
proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa
virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B
berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus
hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan
melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi
penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas,
penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
Virus hepatitis D
Hanya
terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B
menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah
pecandu obat.
Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang
menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang
telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu diketahui.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
Ø
Poliomyelitis
§ Poliomyelitis adalah penyakit infeksi akut oleh virus polio, pada tipe yang berat (major
illness) dapat menyerang susunan saraf pusat dan menyebabkan
paralisis (kelumpuhan) yang berakhir dengan atrofi otot-otot yang bersangkutan.
§ Poliomyelitis, sering disebut kelumpuhan polio
atau kekanak-kanakan, adalah akut, virus
, infeksi penyakit menyebar dari orang ke orang, terutama melalui jalur
fekal-oral . Istilah
berasal dari Yunani
Kuno poliós, yang berarti
"abu-abu", myelos ("sumsum"), mengacu pada materi
abu-abu dari sumsum tulang belakang , dan akhiran -itis
, yang menunjukkan peradangan, yaitu, peradangan materi abu-abu
sumsum tulang belakang, meskipun infeksi yang parah dapat memperpanjang ke
dalam batang otak dan struktur yang lebih tinggi, sehingga polio encephal
itis, menghasilkan apnea yang membutuhkan bantuan mekanis
seperti paru-paru besi
§ Meskipun sekitar 90% dari infeksi
polio tidak
menimbulkan gejala sama sekali , individu yang terkena dapat menunjukkan berbagai gejala
jika virus memasuki aliran darah . Pada sekitar 1% kasus, virus
memasuki sistem saraf pusat , istimewa menginfeksi dan menghancurkan neuron
motor , yang
menyebabkan kelemahan otot dan akut flaccid paralysis . Berbagai jenis kelumpuhan dapat terjadi, tergantung pada
saraf yang terlibat. Spinal polio adalah bentuk yang paling umum, yang ditandai
dengan kelumpuhan asimetris yang paling sering melibatkan kaki. Bulbar polio
menyebabkan kelemahan otot diinervasi oleh saraf kranial . Bulbospinal polio adalah kombinasi dari kelumpuhan bulbar
dan spinal.
§ Poliomyelitis pertama kali diakui
sebagai suatu kondisi yang berbeda dengan Jakob
Heine pada
tahun 1840. agen penyebab Its, virus
polio ,
diidentifikasi pada tahun 1908 oleh Karl Landsteiner . Meskipun polio utama epidemi yang tidak diketahui sebelum akhir
abad ke-19, polio adalah salah satu yang paling ditakuti penyakit anak dari abad ke-20. Polio epidemi telah melumpuhkan ribuan
orang, kebanyakan anak-anak muda, penyakit ini telah menyebabkan kelumpuhan dan
kematian bagi banyak sejarah manusia . Polio telah ada selama ribuan tahun diam-diam sebagai endemik
patogen sampai 1880-an, ketika epidemi
besar mulai terjadi di Eropa,. segera setelah itu, epidemi yang meluas muncul
di Amerika Serikat.
§ Pada 1910, sebagian besar dunia
mengalami peningkatan dramatis dalam kasus polio dan epidemi menjadi peristiwa
biasa, terutama di kota-kota selama musim panas. Ini epidemi-yang meninggalkan
ribuan anak-anak dan orang dewasa lumpuh-memberikan dorongan untuk "Great
Race" terhadap pengembangan vaksin . Dikembangkan pada 1950-an, vaksin
polio telah mengurangi jumlah kasus polio global per tahun dari ratusan ribu
hingga di bawah seribu hari. Peningkatan vaksinasi upaya yang dipimpin oleh Rotary International , yang Organisasi Kesehatan Dunia , dan UNICEF harus menghasilkan global yang pemberantasan penyakit.
Ø
Rabies
§ Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat
ditularkan dari hewan ke manusia.Virus rabies ditularkan ke manusia
melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit
anjing gila.
§ Penyakit ini tergolong dalam zoonosis,
yaitu penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.
§ Rabies
(penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus
rabies, ditularkan ke manusia melalui air liur gigitan hewan yang terinfeksi,
terutama anjing.
§ Rabies yang tidak dicegah dengan imunisasi hampir selalu
bersifat fatal.
Ø
SARS
§ SARS (Severe
Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang
disebabkan oleh sejenis coronavirus (SARS-associated coronavirus;
SARS-CoV), merupakan penyakit yang gawat dan bersifat fatal.
§ Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe Acute
Respiratory Syndrome, SARS)
adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada
November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS
meninggal dunia.
§ Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar
sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negara lain dengan perantaraan wisatawan
internasional. Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam
wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang.
§ SARS menimbulkan wabah global pada tahun 2003, namun
sejak tahun 2004 belum pernah ada laporan kasus SARS baru.
Ø
Avian Influenza
•
Flu burung
(bahasa Inggris:
avian influenza) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus
yang biasanya menjangkiti burung
dan mamalia.
•
Avian influenza (bird flu; flu
burung) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus AI subtipe H5N1 (kemudian
ternyata juga subtipe H7N7 dan H9N2)
•
Virus flu burung secara alamiah
didapatkan pada burung akuatik liar, tetapi dapat menginfeksi unggas domestik
dan kadang-kadang juga manusia
• Burung liar dan unggas domestikasi
(ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus
flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas alih-alih
jalur migrasi burung liar.
• Virus ini dapat menular melalui udara
ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus
ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan
harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu
dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan
pakaian juga perlu dijaga.
• Virus dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus.
Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan
mentah.
• Unggas sebaiknya tidak dipelihara di
dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari
perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
• Tidak selamanya jika tertular virus
akan menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di kemudian
hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi patogen pada suatu
saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan atau burung yang mati mendadak
pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan,
hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.dan
dicegah penyebarannya.
Ø
MERS
•
MERS (Middle
East Respiratory Syndrome) adalah infeksi saluran pernapasan oleh sejenis
coronavirus, yaitu MERS-CoV
•
Kasus pertama dilaporkan di Arab Saudi
2012
•
Sebagian besar penderita mengalami
infeksi saluran pernapasan akut yang parah, kurang lebih separuhnya meninggal
dunia
•
MERS adalah virus penyakit pernapasan pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh coronavirus yang disebut Mers-COV. Kebanyakan orang yang telah dikonfirmasi memiliki infeksi Mers-COV mengembangkan penyakit pernapasan akut. Mereka mengalami demam, batuk, dan sesak napas. Sekitar setengah dari orang-orang mati.
Sejauh ini, semua kasus telah dikaitkan dengan empat negara di atau dekat Semenanjung Arab. Tidak ada kasus telah diidentifikasi di AS Virus ini telah menyebar dari orang sakit ke orang lain melalui kontak dekat. Namun, virus belum terbukti menyebar dengan cara yang berkelanjutan di masyarakat. Situasi ini masih berkembang.
CDC bekerja sama dengan mitra untuk lebih memahami risiko dari virus ini, termasuk sumber, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana infeksi bisa dicegah. CDC telah memberikan informasi bagi wisatawan dan bekerja sama dengan departemen kesehatan, rumah sakit, dan mitra lainnya untuk mempersiapkan kemungkinan kasus di Amerika Serikat.
Sejauh ini, semua kasus telah dikaitkan dengan empat negara di atau dekat Semenanjung Arab. Tidak ada kasus telah diidentifikasi di AS Virus ini telah menyebar dari orang sakit ke orang lain melalui kontak dekat. Namun, virus belum terbukti menyebar dengan cara yang berkelanjutan di masyarakat. Situasi ini masih berkembang.
CDC bekerja sama dengan mitra untuk lebih memahami risiko dari virus ini, termasuk sumber, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana infeksi bisa dicegah. CDC telah memberikan informasi bagi wisatawan dan bekerja sama dengan departemen kesehatan, rumah sakit, dan mitra lainnya untuk mempersiapkan kemungkinan kasus di Amerika Serikat.
2. Infeksi Bakteria
Ø
ISPA oleh bakteria
§ ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Atas; Upper respiratory tract infection)
mencakup antara lain rhinitis, sinusitis, nasofaringitis (common
cold), dan laringitis.
§ ISPA dapat disebabkan baik oleh virus ataupun bakteri
non-spesifik.
§ Infeksi
saluran napas akut dalam bahasa Indonesia juga di kenal
sebagai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) atau
URI dalam bahasa Inggris
adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung,
sinus, faring,
atau laring.
§ Yang
termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal pegal (myalgia),
beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala,
sakit pada tengorokan.
§ Penyebab
terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus.
Diagnosis yang termasuk dalam keadaan ini adalah, rhinitis, sinusitis, faringitis,
tosilitis dan laringitis.
Ø
Pertussis
§ Pertussis (whooping
cough; batuk rejan; batuk 100 hari) adalah penyakit infeksi saluran
pernapasan yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis,
menimbulkan batuk yang parah sehingga penderita sukar bernapas.
§ Penyakit ini menyerang bayi dan anak kecil, dapat
bersifat fatal terutama pada bayi.
§
Pertusis
atau batuk rejan atau batuk seratus hari adalah suatu penyakit
akut yang disebabkan oleh Bordetella
pertusis. Pertusis merupakan penyakit yang toxin mediated,
toksin
yang dihasilkan kuman
(melekat pada bulu getar saluran napas atas) akan melumpuhkan bulu getar
tersebut sehingga gangguan aliran sekret saluran pernapasan, dan berpotensi
menyebabkan pneumonia.
§ Gejala
awalnya ringan, dan kemudian berkembang menjadi terbatuk-batuk parah, yang
menghasilkan senama bernada tinggi "teriakan" suara pada bayi dan
anak yang terinfeksi ketika mereka menghirup udara setelah batuk. Tahap batuk
berlangsung sekitar enam minggu sebelum mereda.
§ Pencegahan
dengan vaksinasi adalah
kepentingan utama mengingat keseriusan penyakit pada anak-anak. Walaupun
pengobatan adalah sedikit manfaat langsung kepada orang yang terinfeksi, antibiotik dianjurkan
karena mempersingkat durasi penularan. Saat ini diperkirakan bahwa penyakit
setiap tahunnya mempengaruhi 48,5 juta orang di seluruh dunia, yang
mengakibatkan hampir 295.000 kematian.
Ø Difteria
§ Difteria
adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Corinebacterium diphtheriae,
menimbulkan selaput tebal yang menutupi bagian belakang tenggorokan,
mengakibatkan kesulitan bernapas, paralisis, gagal jantung, sampai dengan
kematian.
§ Difteri
adalah penyakit
akibat terjangkit bakteri
yang bersumber dari Corynebacterium
diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan
di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian,
dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang
selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot
tertentu dan kerusakan permanen pada jantung
dan ginjal.
Anak-anak
yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini
§ Kuman
difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut
atau hidung
orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari
susu
yang terkontaminasi penderita.
§ Gejala
yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam,
sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan
sangat lemah. Kelenjar getah bening
di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran)
tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan
atau jika dibuangkan menutup saluran
pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen
dalam darah.
§ Perawatan
bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin
dan antibiotik.
Eritromisin
dan penisilin
membantu menghilangkan kuman
dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran
pernapasan atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya
difteri dapat dicegah melalui vaksinasi.
Bayi, kanak-kanak, remaja,
dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan
booster setiap 10 tahun.
§ Menurut tingkat keparahannya,
penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu:
o
Infeksi
ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan
gejala hanya nyeri menelan.
o
Infeksi
sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding
belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
o
Infeksi
berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi
seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis
(kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
§ Disamping itu, penyakit ini juga
dibedakan menurut lokasi gejala yang dirasakan pasien :
o
Difteri
hidung bila penderita menderita pilek dengan ingus yang bercampur darah.
o
Difteri
faring dan tonsil dengan gejala radang akut tenggorokan, demam sampai dengan 38,5
derajat celsius, nadi yang cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul
pembengkakan kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak membran
berwarna putih keabu abuan kotor di daerah rongga mulut sampai dengan dinding
belakang mulut (faring).
o
Difteri
laring dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas berbunyi, demam sangat
tinggi sampai 40 derajat celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan,
pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini merupakan difteri paling berat
karena bisa mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.
o
Difteri
kutaneus dan vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan
vagina dengan pembentukan membran diatasnya. Namun tidak seperti sariawan yang
sangat nyeri, pada difteri, luka yang terjadi cenderung tidak terasa apa apa.
§ Melihat bahayanya penyakit ini maka
bila ada anak yang sakit dan ditemukan gejala diatas maka harus segera dibawa
ke dokter atau rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan. Pasien biasanya
akan masuk rumah sakit untuk diopname dan diisolasi dari orang lain guna
mencegah penularan. Di rumah sakit akan dilakukan pengawasan yang ketat
terhadap fungsi fungsi vital penderita untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Mengenai obat, penderita umumnya akan diberikan antibiotika, steroid, dan ADS
(Anti Diphteria Serum).
§ Dengan pengobatan yang cepat dan
tepat maka komplikasi yang berat dapat dihindari, namun keadaan bisa makin
buruk bila pasien dengan usia yang lebih muda, perjalanan penyakit yang lama,
gizi kurang dan pemberian anti toksin yang terlambat.
§ Walaupun sangat berbahaya dan sulit
diobati, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan cara menghindari kontak
dengan pasien difteri yang hasil lab-nya masih positif dan imunisasi.
Ø
Tuberkulosis
§ Tuberkulosis, MTB, atau TB
(singkatan dari bacillus berbentuk tuberkel) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus
bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak pada
bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang
dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka
melalui udara. Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatikdan laten. Namun hanya satu dari sepuluh
kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis
tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.
§ Gejala klasik infeksi TB aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahak, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun. (dahulu TB disebut penyakit "konsumsi" karena
orang-orang yang terinfeksi biasanya mengalami kemerosotan berat badan.)
Infeksi pada organ lain menimbulkan gejala yang bermacam-macam. Diagnosis TB aktif bergantung pada hasil radiologi (biasanya melalui sinar-X dada) serta pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan kultur mikrobiologis cairan tubuh. Sementara itu, diagnosis TB laten
bergantung pada tes
tuberkulin kulit/tuberculin skin test (TST) dan tes darah. Pengobatan sulit dilakukan dan memerlukan
pemberian banyak macam antibiotik dalam jangka waktu lama. Orang-orang yang
melakukan kontak juga harus menjalani tes penapisan dan diobati bila perlu. Resistensi antibiotik merupakan masalah yang bertambah
besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat (TB MDR). Untuk mencegah TB, semua
orang harus menjalani tes penapisan penyakit tersebut dan mendapatkan vaksinasi basil Calmette–Guérin.
§ Para ahli percaya bahwa sepertiga populasi dunia telah terinfeksi oleh M.
tuberculosis, dan infeksi baru terjadi dengan kecepatan satu orang per satu
detik. Pada tahun 2007, diperkirakan ada 13,7 juta kasus kronis yang aktif di
tingkat global. Pada tahun 2010, diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru
sebanyak 8.8 juta kasus, dan 1,5 juta kematian yang mayoritas terjadi di negara berkembang. Angka mutlak kasus Tuberkulosis
mulai menurun semenjak tahun 2006, sementara kasus baru mulai menurun sejak
tahun 2002. Tuberkulosis tidak tersebar secara merata di seluruh dunia. Dari
populasi di berbagai negara di Asia dan Afrika yang melakukan tes tuberkulin,
80%-nya menunjukkan hasil positif, sementara di Amerika Serikat, hanya 5–10%
saja yang menunjukkan hasil positif. Masyarakat di dunia berkembang semakin banyak yang menderita
Tuberkulosis karena kekebalan tubuh mereka yang lemah. Biasanya, mereka
mengidap Tuberkulosis akibat terinfeksi virus HIV
dan berkembang menjadi AIDS.
Ø
Diare Akut non-spesifik
§ Diare akut
adalah diare yang berlangsung kurang daripada 14 hari, dapat disebabkan oleh
virus, bakteri non-spesifik, ataupun non-infeksi.
§ Salah satu bentuk diare akut non-spesifik adalah travelers’
diarrhea, yang menyerang 30% s.d. 70% wisatawan.
§ Komplikasi yang paling berbahaya dari diare adalah dehidrasi.
§ Definisi
Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan
dan merupakan
§ Gejala
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air sajayang frekuensinya lebih sering dari biasanya.
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air sajayang frekuensinya lebih sering dari biasanya.
§ Penyebab
Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
§ Gambaran Klinis
o
Demam
yang sering menyertai penyakit ini memperberat dehidrasi. Gejala
dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan mencapai 4 – 5% berat badan.
dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan mencapai 4 – 5% berat badan.
o
Gejala
dan tanda dehidrasi antara lain :
§ Rasa haus, mulut dan bibir kering
§ Menurunnya turgor kulit
§ Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
§ sesak napas, gelisah
§ Mata cekung, air mata tidak ada
§ Ubun-ubun besar cekung pada bayi
§ Oliguria kemudian anuria
§ Menurunnya kesadaran, mengantuk
§ Rasa haus, mulut dan bibir kering
§ Menurunnya turgor kulit
§ Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
§ sesak napas, gelisah
§ Mata cekung, air mata tidak ada
§ Ubun-ubun besar cekung pada bayi
§ Oliguria kemudian anuria
§ Menurunnya kesadaran, mengantuk
o
Bila
kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih penderita jatuh ke dalam
dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian.
dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian.
§ Diagnosis
Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya
dengan konsistensinya yang lembek dan cair.
Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya
dengan konsistensinya yang lembek dan cair.
Ø
Disentri basiler
§ Disentri
adalah kelainan dengan peradangan usus besar yang disertai nyeri abdomen,
tenesmus (rasa ingin mengedan), dan buang air besar sering dengan darah dan
lendir.
§ Disentri basiler adalah disentri yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella.
§ Gejala-gejala disentri antara lain
adalah:
o
Buang
air besar dengan tinja berdarah
o
Diare
encer dengan volume sedikit
o
Buang
air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
o
Nyeri
saat buang air besar (tenesmus)
§ Bakteri
(Disentri basiler)
o
Shigella,
penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang
dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa
disebabkan oleh Shigella [2].
o
Escherichia coli enteroinvasif
(EIEC)
o
Salmonella
o
Campylobacter jejuni,
terutama pada bayi
o
Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba
hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun
Ø
Kolera
§ Kolera
adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae, menyebabkan diare cair (watery diarrhea) yang parah dan
muntah, mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
§ Penyakit
taun
atau kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit
menular di saluran pencernaan
yang disebabkan oleh bakterium Vibrio
cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam
tubuh melalui air
minum yang terkontaminasi oleh sanitasi
yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang.
Gejalanya termasuk diare,
perut keram, mual,
muntah,
dan dehidrasi.
Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka
penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi
agresif "regimen", biasanya diberikan secara intravena
secara berkelanjutan sampai diare berhenti.
Ø
Infeksi Saluran Kemih
§ Infeksi saluran kemih (urinary tract infection) adalah penyakit
infeksi bakteri pada salah satu atau lebih struktur saluran kemih, penyebab
tersering adalah bakteri Escherichia coli, lebih banyak menyerang wanita
daripada pria.
§ Infeksi
saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang
terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia
kedokteran.
Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin
tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan
berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah
infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang
dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa:
anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak
menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis.
Ø
Gonorrhea
§ Gonorrhea
(penyakit kencing nanah) adalah penyakit menular seksual (PMS) yang sangat
menular, disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
§ Pada pria biasa terjadi pengeluaran sekret yang kental
keputihan dari uretra, tetapi pada wanita seringkali tanpa gejala.
§ Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris:
gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama
kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan
reproduksi.
§ Gonorhea merupakan penyakit infeksi
yang menyerang lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu
jaringan), bila tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang lebih
dalam.
Biasanya membentuk koloni di daerah mukosa, orofaring, dan anogenital.
Biasanya membentuk koloni di daerah mukosa, orofaring, dan anogenital.
Ø
Lepra
§ Lepra (leprosy; Morbus Hansen) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
§ Lepra merupakan penyakit menular kronis, menyerang kulit,
selaput mukosa, dan saraf tepi, mengakibatkan cacat jasmani (disability)
yang parah, namun jarang yang fatal.
§ Penyakit lepra merupakan
infeksi progresif lambat yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, penyakit
ini mengenai kulit dan saraf perifer dengan konsekuensi deformitas yang
menimbulkan deformitas.
§ M. Leprae yang terinhalasi
difagositosis oleh monosit dan makrofag pulmoner menyebabkan penyebaran lewat
darah, tetapi kuman tersebut terutama hanya tumbuh dalam jaringan perifer yang
lebih ringan.
§ Penyakit lepra memiliki dua pola
penyakit (bergantung pada respons imun hospes):
a. Penyakit
lepra tuberkuloid :
lesi kulit yang kering, bersisik dan tak kentara yang disertai gangguan
sensibilitas dan lesi saraf perifer yang asimetrik.
b. Penyakit
lepra lepromatosa (anergik) :
penebalan kulit dan pembentukan nodul yang menimbulkan cacat tubuh dengan
disertai keruskaan pada sistem sara akibat invasi mikobakterium ke dalam
sel-sel makrofag perineural dan sel-sel Schwan.
c. Penyakit
lepra tuberkuloid disertai dengan respons T-helper tipe 1 (IFN-y) dan penyakit
lepra lepramatosa disertai dengan respons T-helper tipe 2 yang tidak efektif.
§ Penyakit
lepra (sejenis penyakit kulit yang membuat tubuh penderitanya membusuk,
mengering dan akhirnya tanggal satu per satu). Penderita lepra biasanya
dipandang dengan perasaan jijik dan hina. Mereka yang terkena penyakit lepra dijauhi masyarakat
karena takut akan tertular penyakit mengerikan iut. Tidak ada yang berani
mendekati, ada yang berani mendekati, apalagi merawat para penderita lepra.
Penyakit lepra merupakan penyakit negeri dengan mudah dapat mengetahui siapa di
antara mereka yang menderita penyakit lepra.
§ Lepra
adalah penyakit menjijikkan yang terjadi karena menyebarnya titik hitam
diseluruh tubuh dan merusak sel-sel anggota badan juga kerangka dan bentuknya.
Pada akhirnya ia pun mampu merusak sel penyambung antara satu anggota dengan
lainnya hingga seolah satu dengan lainnya saling memakan dan berjatuhan.
§ Lepra
adalah suatu penyakiit kulit yang disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae.
Serangan kuman lepra yang berbentuk batang ini biasanya menyerang kulit, saraf,
mata, selaput lendir hidung, otot, tulang dan buah zakar. Lepra yang disebut juga dengan
penyakit Hansen yang merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi menahun
yang ditandai dengan adanya kerusakan saraf perifer yang menyerang hampir
seluruh bagian kulit.
§ Penyakit lepra ini termasuk penyakit
menular yang harus dihindari. Jika ada seseorang yang menderita penyakit lepra
berat dan tidak tertangani, sewaktu-waktu bakteri lepra akan menyebar ke udara
dan sekitar 50% kemungkinan tertular dengan penyakit lepra ini. Penyakit lepra
juga mudah ditularkan melalui hubungan yang sangat dekat dengan penderita lepra
itu sendiri.
§ Selain itu penyakit lepra yang melepaskan bakteri lepra juga mudah
ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, kutu busuk, atau melalui benda yang
biasa digunakan oleh penderita lepra. Mereka yang tidak tertular penyakit lepra
berarti memiliki pertahanan sistem kekebalan tubuh yang baik, karena penyakit
lepra terbagi menjadi yakni penyakit lepra ringan (lepra tuberkuloid) dan
penyakit lepra berat (lepra lepromatosa).
Ø
Tetanus
§ Tetanus (lockjaw) adalah penyakit infeksi susunan
saraf yang gawat, disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang hidup
di tanah, air liur, debu, dan kotoran hewan.
§ Bakteri memasuki tubuh melalui luka dalam, mengakibatkan
kontraksi otot yang nyeri di seluruh tubuh, termasuk otot rahang (lockjaw),
sehingga penderita tak dapat menelan dan mati tercekik.
§ Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw,
merupakan penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium
tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Kitasato
merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa
toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein
yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw),
spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan
paralisis pernapasan.
3. Infeksi Prion
Ø
Penyakit Creutzfeldt-Jakob
§ Penyakit Creutzfeldt-Jacob adalah penyakit infeksi
menular disebabkan oleh prion, mengakibatkan gangguan neurodegeneratif berupa
dementia yang progresif dengan cepat dan berakhir dengan kematian.
§ Pada hewan, prion mengakibatkan penyakit ‘sapi-gila’ (madcow).
§ Prion yang dipercaya menyebabkan
Creutzfeldt-Jakob memperlihatkan setidaknya 2 konformasi yang stabil. Konformasi dalam
keadaan asli itu larut air dan ada dalam sel yang sehat. Sampai 2006, fungsi biologisnya tak diketahui. Keadaan konformatif
lainnya kurang larut air dan mudah membentuk agregat protein.
§ Orang juga bisa terjangkit
Creutzfeldt-Jakob melalui mutasi gen (perlu didefinisikan), yang hanya terjadi
dalam 5-10% dari semua kasus.
§ Prion Creutzfeldt-Jakob berbahaya
karena meningkatkan pelipatan protein asal ke dalam keadaan sakit, yang menyebabkan
meningkatnya prion tak larut pada sel yang terjangkit. Massa protein yang salah lipat ini
mengacaukan fungsi sel dan menyebabkan kematiannya. Mutasi pada gen untuk
protein prion bisa menyebabkan kesalahan lipat sebagian besar regio alfa-heliks
ke lembar beta yang terlipat. Perubahan konformasi ini melumpuhkan kemampuan
protein mengalami pencernaan. Sekali prion ditransmisikan, protein cacat itu
menyerang otak dan diproduksi di putaran umpan balik yang disokong sendiri, menyebabkan
penyebaran eksponensial prion, kematian dalam beberapa bulan, meski beberapa
orang diketahui hidup selama-lamanya 2 tahun.
§ Stanley Prusiner dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau
Kedokteran pada
tahun 1997 untuk penemuan prionnya. Lebih dari 1 dasawarsa, ahli patologi saraf Universitas Yale Laura Manuelidis meragukan penjelasan penyakit itu.
Pada bulan Januari 2007 ia dan koleganya menerbitkan artikel di Proceedings of the
National Academy of Science dan melaporkan bahwa mereka menemukan partikel serupa virus (namun sejauh ini tak menemukan asam nukleat) pada kurang dari 10% galur sel
yang terinfeksi scrapie dan pada galur sel tikus yang ditulari agen
Creutzfeldt-Jakob dari manusia.
Ø
Penyakit Kuru
§ Penyakit
kuru adalah suatu penyakit yang mematikan karena terjadi kerusakan pada sistem
saraf pusat terutama daerah otak kecildan yang berhubungan dengan otak
kecilhingga anggota tubuh menjadi kaku dan gerakan tidak terkontrol,berjalan
tertatih-tatih disertai gangguan emosi,dimana penderita tiba-tiba tertawa.
§ Pada
stadium lanjut,bisa terjadi kemunduraninteligensia;sedangkan pada stadium
terminal,otot-otot penderita lemah,tidak bisa berbicara,tidak bisa
berjalan,tidak mampu menelan,dan tidak bereaksi terhadap lingkungan.Kematian
biasanya terjadi setelah3-12 bulan sakit,akibat radang paru dan borok daerah
punggung(decubitus).
§ Penyakit
kuru pertama di laporkan pada tahun 1915,dimana ditemukan pada1-5penduduk yang
mengikuti upacara ritualmenghormati nenek moyang mereka yang sudah
meninggal.Penyakit ini terdapat di daerah pegunungan di Papua Nugini yang
menyebar sangat terbatas pada keluarka yang kawindengan kerabat dekat
dahulunya.Penulis lainnya mengemukakan bahwa penyakit kuru erat hubungannya
dengan kebiasaan penduduk menghisap jaringan otak moyangnyayang meninggal
dengan harapan dapat mewarisi kharismanya.Penyakit ini mirip dengan
penyakitscrapie yang terjadi pada biri-biri.
§ Sampai
tahun 60an penyakit ini merupakan prevalen,terutama bagi wanita dan
anak-anak upacara menghormati nenek moyang yang sudah <4tahun.Tetapi
belakangan inipenyakit kuru sudah jarang di temukan,terutama sejak dilarangnya
upacara menghormatinenek moyang yang sudah meninggal,upacara mana dulunya diiringi
kanibalisme (memakan daging orang yang sudah meninggal).
Penyakit kuru mematikan dan tidak ada pengobatan khusus.
Penyakit kuru mematikan dan tidak ada pengobatan khusus.
§ Penyakit Kuru dianggap sebagai salah satu varian penyakit
Creutzfeldt-Jacob yang ditemukan di Papua sebagai akibat praktek kanibalisme
dengan mengkonsumsi organ manusia, terutama otak sebagai media penularan.
4. Infeksi Protozoa
Ø
Disentri amoeba
§ Disentri amoeba adalah disentri (penyakit peradangan usus) yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, mengakibatkan diare yang parah.
§ Disentri amoeba (amoebiasis) adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Entamoeba histolytica yang
dapat menyebabkan diare parah. Serangan amoeba merusak dinding usus besar,
menyebabkan pendarahan ulserasi. Gejala-gejala lainnya adalah:
o
Kram
perut (kolik)
o
BAB
menyakitkan (tenesmus)
o
Tinja
berdarah dan berlendir yang sering berbau busuk.
§ Ada banyak spesies amoeba yang
berbeda, tapi yang paling berbahaya adalah Entamoeba histolytica.
Spesies ini dapat bersembunyi melalui dinding usus dan menyebar melalui aliran
darah untuk menginfeksi organ lain, seperti hati, paru-paru dan otak. Entamoeba
histolytica bisa eksis pada makanan dan minuman yang terkontaminasi dalam
dua bentuk, sebagai amoeba bebas (dikenal sebagai tropozoit) dan sebagai kista
yaitu kelompok amoeba yang dikelilingi oleh dinding pelindung, yang dikeluarkan
dalam tinja manusia atau hewan.
§ Dalam jangka panjang, amoeba dapat
membentuk kista besar dalam hati dan organ lainnya, yang terkadang hanya dapat
ditemukan pada pemeriksaan oleh dokter untuk kondisi lain, misalnya penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Ø
Malaria
§ Malaria
adalah penyakit infeksi yang ditandai oleh serangan menggigil dan demam
berulang, disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles.
§ Malaria adalah penyakit yang disebabkan
oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit
Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah
merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal
menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi
komplikasi yang berujung pada kematian.
§ Penyakit ini paling banyak terjadi
di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat
berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah
selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat
dengan angka kejadian malaria tertinggi.
§ Berdasarkan data di dunia, penyakit
malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang
terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap
tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
§ Untuk penemuannya atas penyebab
malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907
Ø
Toxoplasmosis
§ Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii,
dapat ditularkan dari manusia ke manusia ataupun dari kucing, pada wanita hamil
dapat menyebabkan cacat pada bayi.
§ Toksoplasmosis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii . Parasit menginfeksi paling genera dari berdarah panas hewan, termasuk manusia, tapi host utama adalah felid (kucing)
keluarga . Hewan
yang terinfeksi dengan memakan daging yang terinfeksi, dengan konsumsi
tinja dari kucing yang terinfeksi itu sendiri
baru-baru ini, dan dengan penularan dari ibu ke janin. Kucing adalah sumber
utama infeksi pada host manusia, meskipun kontak dengan daging mentah, terutama
daging babi, adalah sumber yang lebih besar infeksi manusia di beberapa negara.
Kontaminasi kotoran dari tangan merupakan faktor risiko yang signifikan.
B. Infestasi Parasit
1. Infestasi Cacing
Ø
Filariasis
§ Filariasis
adalah penyakit di daerah tropis dan subtropis yang disebabkan oleh infestasi
cacing Wuchereria bancrofti atau Brugia malayi pada saluran
limfe, ditularkan melalui gigitan nyamuk.
§ Dalam tahap lanjut infestasi cacing menyebab cacat
menetap berupa pembesaran tungkai, lengan, dan alat kelamin (elephantiasis;
penyakit kaki gajah).
§ Filariasis
(penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasis adalah penyakit
menular dan menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan
melalui gigitan berbagai spesies nyamuk. Di Indonesia, vektor penular
filariasis hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus
Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Filariasis dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, dan organ kelamin.
§ Filariasis
merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang
dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali. Kasus
penderita filariasis khas ditemukan di wilayah dengan iklim sub tropis dan
tropis (Abercrombie et al, 1997) seperti di Indonesia. Filariasis
pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1877, setelah itu tidak muncul
dan sekarang belum diketahui bagaimana perkembangannya. Filariasis tersebar
luas hampir di seluruh Propinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari hasil
survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas
tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan
jumlah kasus kronis 6233 orang.
§ Upaya
pemberantasan filariasis tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata.
Masyarakat juga harus ikut memberantas penyakit ini secara aktif. Dengan
mengetahui mekanisme penyebaran filariasis dan upaya pencegahan, pengobatan
serta rehabilitasinya, diharapkan program Indonesia Sehat Tahun 2010 dapat
terwujud salah satunya adalah terbebas dari endemi filariasis.
Ø
Ascariasis
§ Ascariasis (penyakit
cacing gelang) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing gelang Ascaris
lumbricoides pada usus manusia, ditularkan melalui ingesti telur cacing
yang ada pada sayuran mentah atau buah.
§ Askariasis adalah penyakit parasit yang
disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit
kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.
§ Inang dari Askariasis adalah manusia. Di
manusia, larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi
serta akhirnya bertelur.
§ Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat
hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.
§ Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm,
sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau
bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina,
pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.
§ Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor
cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur
yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi,
bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah
yang dapat menginfeksi manusia.
§ Pada tinja penderita askariasis yang membuang
air tidak pada tempatnya dapat mengandungAscaris dan tidak mencuci tangannya,
kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris. telur askariasis yang
telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang
lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur.
§ Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan
telur akan menjadi larvahati, jantung dan kemudian di paru-paru. pada usus.
Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti
sistem peredaran, yakni Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke
bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk
ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.
§ Cacing akan menetap di usus dan kemudian
berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama
tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang
tinjanya tidak pada tempatnya.
§ Gejala
klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.
§ Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan
gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler.
Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas,
eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang
selama 3 minggu.
§ Pada stadium dewasa, di usus cacing akan
menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah,
diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat
menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus
peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.
§ Diagnosis askariasis dilakukan dengan
menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung,
atau mulut.
§ Pengobatan askariasis dapat digunakan
obat-obat sepreti pirantel pamoat, mebendazol, albendazol, piperasin.
§ Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi,
terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan
diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai
siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.
Ø
Ancylostomiasis
§ Ancylostomiasis (penyakit cacing tambang) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi
cacing Ancylostoma duodenale pada usus manusia, mengisap darah dan
mengakibat anemia berat.
§ Penularan terjadi melalui larva yang menembus telapak
kaki telanjang.
§ Ancylostomiasis
merupakan penyakit parasit yang disebabakan oleh cacing Ancylostoma sp. yang
dapat menyerang anjing dan kucing. Cacing Ancylostoma canium predeleksinya pada
usus halus.
§ Cara Penularan
Cara penularan
Ancylostomiasis pada anjing dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Infeksi per. Oral. Larva infektif
(Larva stadium 3) dimakan bersama makanan dan minuman.
2.
Infeksi dengan menembus kulit. Larva
yang aktif menembus kulit ataupun menembus membrana mukosa mulut dan mencapai
pembuluh-pembuluh balik yang kecil kemudian bersama aliran darah menuju jantung
dan mengalami migrasi peredaran darah kemudian menuju paru-paru dan disana mengalami
pergantian kulit (L4) dan melalui trakea tertelan sampai di usus menjadi
dewasa. Cacing dewasa mengkaitkan diri pada mukosa usus halus dan menghisap
darah.
3.
Infeksi prenatal. Pada hewan bunting, infeksi
prenatal bisa terjadi bila larva memasuki aliran darah hewan bunting dan
mencapai foetus. Larva akan tetap tinggal didalam tubuh foetus sampai
dilahirkan, kemudian akan berkembang menjadi cacing muda didalam usus halus
anjing.
4.
Infeksi laktogenik. Larva stadium 3
ancylostoma yang bersifat dormant didalam otot akan menjadi ineksius pada saat
laktasi.
Ø
Schistosomiasis
§ Schistosomiasis (bilharziasis) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing Schistosoma
japonicum pada berbagai organ dalam tubuh, ditularkan melalui air yang
terkontaminasi larva yang berasal dari tempat hidup semula pada keong air
tawar.
§ Meski kecil, tapi kalo si schisto
ini sudah berada di dalam tubuh manusia, yang mula-mula penderita akan
mengalami gejala keracunan, disentri, penurunan berat badan sehingga kurus yang
berlebihan, hingga pada pembengkakan hati yang bisa diakhiri dengan kematian.
§ Tidak seperti proses cacingan yang
sering kita dengar dan alami, cacing ini masuk ke tubuh manusia bukan dari
mulut kita, tapi langsung menembus pori-pori kita menuju aliran darah menyerbu
jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati.
§ DEFINISI
PENYAKIT SCHISTOSOMIASIS
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.
§ GEJALA
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.
Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :
Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.
Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :
Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
o
Jika hati terkena dan tekanan pada
pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah
dalam jumlah banyak.
o
Jika kandung kemih terinfeksi secara
kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko
kanker kandung kemih.
o
Jika saluran kemih terinfeksi dengan
kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran
kencing.
o
Jika otak atau tulang belakang
terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.
2. Infestasi Jamur
Ø
Tinea versicolor
§ Tinea versicolor (Pityriasis versicolor; panu) adalah infestasi
jamur Melassezia furfur yang sering mengenai remaja dan dewasa muda pada
lipatan kulit lengan, kulit di bawah payudara, dan daerah lipat paha.
§ Panau atau Panu atau Tinea
versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada
kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa
berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda
halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak
menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur
yang menyebabkan panau adalah Candida albicans.
§ Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada
penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya
menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau
terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah
yang lembab dan dilindungi pakaian. Selain menyebakan gatal pada kulit, panu
juga membuat penderitanya menjadi tak percaya diri.
Ø
Candidiasis
§ Candidiasis (moniliasis) adalah infestasi jamur Candida albicans,
didapatkan antara pada selaput lendir rongga mulut (pada anak), vagina (pada
wanita), dan organ-organ dalam tubuh seperti esofagus (kerongkongan), saluran percernaan,
kandung kemih, dsb.
§ Kandidiasis adalah suatu infeksi
jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan mikroflora normal pada
rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S,
2001). Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya
C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada
penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika
berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Walaupun demikian
jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada
orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh
sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita
AIDS (Farlane .M, 2002).
§ Pada rongga mulut kandida albikans
merupakan spesies yang paling sering menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat
ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman
S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa
terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal,
atau labial dan rasa kering atau serostomia (Greenberg M. S., 2003). Pada
umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti
jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau
penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001).
§ Kandidiasis oral atau mulut (juga
dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada
membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum dari rongga mulut yang
disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi
disebut kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang
dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut
juga candidosis, trush, dan moniliasis merupakan suatu keadaan patologis yang
hanya menginfeksi jaringan kulit dan mukosa. Infeksi Candida yang berat
tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang imunnya
lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.
§ Oral trush adalah adanya bercak
putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). Bercak
tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan
mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral
candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan
bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang
mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
§ Oral Trush ini kadang sulit
dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula
(Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih
tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi
dengan air hangat. Oral trush ini juga harus dengan stomatitis. Stomatitis
merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami
stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448).
§ Kandidiasis oral ini memang sering
terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, seiring dengan bertambah
dewasanya bayi tersebut, penyakit ini akan makin jarang terjadi. Penyakit ini
juga bukan penyakit yang serius dan beberapa sumber mengatakan bahwa penyakit
ini dapat sembuh sendiri (walaupun tentu saja lebih baik diobati).
INFEKSI MIKROBA
& INFESTASI PARASIT
A. Infeksi Mikroba
1. Infeksi Virus
Ø
Demam Berdarah Dengue
§ Demam Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti.
§ Sebagian kecil di antara penderita demam dengue
berkembang menjadi demam berdarah dengue dengan perdarahan yang dapat
menimbulkan syok dan kematian.
§ Sindrom syok adalah tingkat infeksi
virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau
seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam
berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah,
pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah),
biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di
bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom
syokterjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang
mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan
dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani
dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat
meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh
dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan
dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa
syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan
kembalinya nafsu makan.
§ Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan
nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes
albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi
dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari
genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan
di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim
hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap
tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
§ Penyebab utama penyakit demam
berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae.
Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala
demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah
satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue
yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi
pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah
saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh
sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang
sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang
terbentuk.
§ Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia
melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti
Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti
adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk
dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi
virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari,
nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang
dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat
pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh
vektor nyamuk.
§ Tingkat risiko terjangkit penyakit
demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus
dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih
tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang
yang berasal dari ras Kaukasia
Ø
Demam Berdarah Ebola
§ Demam berdarah Ebola adalah penyakit yang ganas dan seringkali bersifat
fatal, disebabkan oleh virus Ebola yang dapat menyerang manusia dan Primata.
§ Gejala Klinis : Timbulnya Demam yang tiba-tiba/mendadak, nyeri otot, sakit
kepala dan sakit tenggorokan. Dan sering juga diikuti dengan
muntah-muntah, diare, ruam pada kulit, Gangguan pada ginjal dan fungsi
hati, dalam beberapa kasus, dapat terjadi perdarahan internal dan
eksternal. Pemeriksaan Laboratorium menunjukkan jumlah sel darah putih
yang rendah (leukopenia ) dan nilai trombosit serta enzim hati yang tinggi.
§ Tidak ada pengobatan untuk demam berdarah Ebola, angka
kematiannya sekitar 90% sebagai akibat syok.
§ Masalah utama penularan dari
orang-ke-orang yang kontak dengan darah terkontaminasi, sekret atau cairan
tubuh, orang yang pernah kontak fisik erat dengan pasien harus disimpan di
bawah pengawasan ketat. suhu tubuh mereka harus diperiksa dua kali sehari, dengan
rawat inap segera dan isolasi yang ketat sewaktu terjadinya demam.
§ Staf Rumah Sakit yang merawat Pasien
yang selalu kontak dekat dengan pasien atau bahan yang tercemar
tanpa pakaian penghalang keperawatan harus dianggap sebagai kontak dan
ditindaklanjuti .
§ Virus
Ebola adalah termasuk dalam kelompok Filoviridae (filovirus) dan terdiri
dari limaspesies yang berbeda yaitu : Zaïre, Sudan, Pantai Gading, Bundibugyo
dan Reston.
§ Spesies
Zaïre, Sudan dan spesies Bundibugyo berkaitan dengan demam berdarah Ebola
(EHF) ,karena Penyakit ini pernah Terjadi di Afrika dengan rasio kematian
yang tinggi antara (25-90%), sedangkan untuk daerah Pantai Gading dan Reston
tidak pernah terjadi wabah.Walaupun spesies Reston dapat menginfeksi
manusia tapi tidak menyebabkan penyakit serius atau kematian pada manusia
sampai saat ini..
infeksi manusia dengan subtipe Ebola Reston, ditemukan di Pasifik Barat, hanya menyebabkan penyakit tanpa gejala, Reservoir alami dari virus Ebola ini berkembang di daerah hutan hujan benua Afrika dan di daerah Pasifik Barat.
infeksi manusia dengan subtipe Ebola Reston, ditemukan di Pasifik Barat, hanya menyebabkan penyakit tanpa gejala, Reservoir alami dari virus Ebola ini berkembang di daerah hutan hujan benua Afrika dan di daerah Pasifik Barat.
Ø
Chikungunya
• Chikungunya
merupakan penyakit sejenis demam
virus yang disebabkan alphavirus
yang disebarkan oleh gigitan nyamuk
dari spesies Aedes aegypti.
Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makonde
yang berarti "yang melengkung ke atas", merujuk kepada tubuh yang
membungkuk akibat gejala-gejala arthritis
penyakit ini.
•
Penyakit
chikungunya mengakibatkan demam tinggi mendadak, nyeri sendi yang parah, nyeri
otot, dan nyeri kepala
• Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita,
yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung, mengacu pada postur
penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS)
Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta
persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan
kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39
derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut,
pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan
bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection
dan sedikit fotofobia.
• Penyakit ini biasanya dapat
disembuhkan dengan membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan
berdasarkan gejala disarankan setelah terdapat tanda-tanda penyakit lain yang
lebih berbahaya. Hh
• Penyebab penyakit ini adalah sejenis
virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan
penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini
tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan
virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD
dan bagaimana membedakannya? Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus.
Ø
Infeksi HIV
§ HIV adalah virus yang membunuh sel darah putih di dalam
tubuh.
§ Sel darah putih berfungsi membantu melawan infeksi dan
penyakit yang masuk kedalam tubuh
§ Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) merusak sistem kekebalan tubuh dan
menimbulkan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome)
Acquired
( bukan keturunan )
Immune
( sistem kekebalan tubuh )
Deficiency
( tidak berfungsi dengan baik )
Syndrome
( memeiliki banyak gejala )
§ Aids
terjadi setelah virus HIV masuk kedalam tubuh seseorang dan menghancurkan
sistem kekebalan tubuhnya
§ Ketika
sistem kekebalan tubuh seseorang sudah rusak , maka tubuh akan mudah terserang
penyakit dan bahkan dapat berakibat fatal ( meninggal dunia)
§ HIV dan virus-virus sejenisnya
umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam
(membran mukosa)
atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air
mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan
bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.
§ Para ilmuwan umumnya berpendapat
bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi
38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO
memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang
sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah
paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian
sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah
anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara,
sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber
daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap
pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
§ Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya
lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya.
Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas
kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup
dengan HIV/AIDS (ODHA).
Ø
Infeksi HPV
§ Infeksi HPV (Human papilloma virus) menyebabkan kutil, yang dapat terjadi pada
berbagai bagian tubuh oleh varietas HPV yang berbeda.
§ Beberapa tipe HPV genital dikaitkan dengan Ca cervix pada
wanita.
§ Infeksi HPV menyebabkan kutil. Ada
lebih dari 100 varietas human papillomavirus (HPV). Berbagai jenis infeksi HPV
dapat menyebabkan kutil di berbagai bagian tubuh.
§ Beberapa jenis infeksi HPV
menyebabkan kutil pada kaki, sementara varietas lain infeksi HPV menyebabkan
kutil yang paling sering terjadi pada tangan seseorang atau wajah.
§ Ada lebih dari 40 jenis HPV berbeda
yang secara khusus mempengaruhi daerah genital. Kebanyakan infeksi HPV tidak
menyebabkan kanker, tetapi beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker leher
rahim.
§ Dalam kebanyakan kasus, sistem
kekebalan tubuh mengalahkan infeksi HPV sebelum memiliki kesempatan untuk
menciptakan kutil. Ketika kutil tampil, bentuknya dapat bervariasi tergantung
pada jenis HPV yang terlibat:
1. Kutil kelamin dapat muncul sebagai
luka yang datar, kecil, berbentuk seperti kembang kol, atau berbentuk seperti
tonjolan batang kecil. Pada wanita, kutil kelamin muncul paling sering pada
vulva tetapi mungkin juga terjadi di dekat anus, pada leher rahim atau di
vagina. Pada pria, kutil kelamin dapat muncul pada penis dan skrotum atau
sekitar anus. Kutil kelamin jarang menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
2. Kutil umum berbentuk benjolan kasar
yang biasanya muncul pada jari tangan atau sekitar kuku. Dalam kebanyakan
kasus, kutil umum mengganggu karena bentuknya tetapi juga mungkin menyakitkan
atau rentan terhadap cedera atau perdarahan.
3. Kutil telapak kaki. Kutil telapak
kaki biasanya muncul pada tumit atau mata kaki atau daerah kaki yang paling
merasakan tekanan. Kutil ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
4. Kutil datar berbentuk datar, sedikit
terangkat, dan lebih gelap dari warna kulit biasa. Biasanya muncul pada leher,
wajah, tangan, pergelangan tangan, siku atau lutut. Infeksi HPV yang
menyebabkan kutil datar biasanya mempengaruhi anak-anak, remaja dan dewasa
muda.
5. Kanker serviks. Kebanyakan kasus
kanker serviks disebabkan oleh dua varietas spesifik HPV genital. Kedua jenis
HPV biasanya tidak menyebabkan kutil, sehingga perempuan seringkali tidak
menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
§ Tahap awal kanker serviks biasanya
tidak menimbulkan tanda atau gejala. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk
memiliki tes Pap teratur. Tes ini dapat mendeteksi perubahan prekanker pada
serviks yang dapat menyebabkan kanker.
Ø
Rubella
§ Rubella (German
measles; three-day measles; campak Jerman) adalah penyakit infeksi
yang sangat menular, disebabkan oleh virus rubella yang ditularkan melalui
infeksi droplet, menimbulkan ruam kulit yang menyebar ke seluruh tubuh
dalam 24 jam dan bertahan selama 3 hari.
§ Penyakit ini terutama menyerang anak.
§ Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak
Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih
cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga
biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan
tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam
kandungan beresiko cacat.
§ Virus Rubela memiliki waktu inkubasi
3 sampai dengan 5 hari.
§ Gejalanya :
o
Demam
diatas 38o C
o
Mata
terasa nyeri.
o
Muncul
bintik-bintik merah di seluruh tubuh.
o
Kulit
kering.
o
Sakit
pada persendian.
o
Sakit
kepala.
o
Hilang
nafsu makan.
o
Wajah
pucat dan lemas.
Ø
Varicella
§ Varicella (chickenpox;
cacar air) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus herpes manusia
(human herpes virus), bersifat sangat menular, terutama menyerang anak
dengan gejala demam dan ruam makulo-papular pada kulit.
§ Waktu
terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa
ditandai dengan badan yang terasa panas.
§ Pada permulaannya, penderita akan
merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas
untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi,
sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar
dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
§ Kemerahan pada kulit ini lalu berubah
menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin
terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting
ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang
nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan
akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
§ Lain halnya jika lenting cacar air
tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan
mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas
luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan
bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda,
bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Ø
Herpes Zoster
§ Herpes zoster (shingles) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus zoster
varicella, dapat menyerang mereka yang sudah pernah terkena varicella, dari
anak sampai dengan orang tua, mereka yang berusia lanjut lebih rentan
terserang, menimbulkan ruam kulit yang nyeri pada satu sisi wajah atau tubuh.
§ Herpes zoster (nama lain: shingles atau cacar
ular cacar api) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan
menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf) posterior. Apabila seseorang mengalami
penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk
bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah
sekitar kulit yang dilalui virus tersebut. Herper zoster cenderung menyerang orang lanjut
usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem imun lemah) seperti
penderita AIDS, leukemia, lupus, dan limfoma.
§ Virus varicella-zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar ular (herper zoster). Inang dari virus ini hanya
terbatas pada manusia dan primata (simian). Stuktur partikel virus
(virion) varicella-zoster berukuran 120-300 nm. Genom virus ini berukuran 125 kb (kilo-basa) dan mengandung
sedikitnya 69 daerah yang mengkodekan gen-gen tertentu. Virion terdiri dari glikoprotein, kapsid, amplop (selubung) virus, dan nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi DNA genom utas ganda. Bagian nukleokapsid
berbentuk ikosahedral, berdiameter 100-110 nm, dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer. Virus ini akan mengalami inaktivasi pada suhu
56-60 °C dan menjadi tidak berbahaya apabila bagian amplop (selubung) dari
virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui pernapasan.
Ø
Hepatitis
§ Hepatitis
adalah peradangan hati, biasanya mengacu kepada infeksi virus hepatitis.
§ Dikenal 5 tipe virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A,
B, C, D, dan E (yang terutama sering ditemukan adalah virus hepatitis A, B, dan
C).
§ Hepatitis virus merupakan penyebab utama kanker hati
(hepatitis B dan C).
§ Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang
berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis
yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
§ Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A,
B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya,
seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus.
Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Virus hepatitis A
Virus
hepatitis A terutama menyebar melalui vecal
oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di
negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi
melalui air dan makanan.
Virus hepatitis B
Penularannya
tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau
produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang
menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik
heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu
hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama
proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa
virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B
berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus
hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan
melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi
penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas,
penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
Virus hepatitis D
Hanya
terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B
menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah
pecandu obat.
Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang
menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang
telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu diketahui.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
Ø
Poliomyelitis
§ Poliomyelitis adalah penyakit infeksi akut oleh virus polio, pada tipe yang berat (major
illness) dapat menyerang susunan saraf pusat dan menyebabkan
paralisis (kelumpuhan) yang berakhir dengan atrofi otot-otot yang bersangkutan.
§ Poliomyelitis, sering disebut kelumpuhan polio
atau kekanak-kanakan, adalah akut, virus
, infeksi penyakit menyebar dari orang ke orang, terutama melalui jalur
fekal-oral . Istilah
berasal dari Yunani
Kuno poliós, yang berarti
"abu-abu", myelos ("sumsum"), mengacu pada materi
abu-abu dari sumsum tulang belakang , dan akhiran -itis
, yang menunjukkan peradangan, yaitu, peradangan materi abu-abu
sumsum tulang belakang, meskipun infeksi yang parah dapat memperpanjang ke
dalam batang otak dan struktur yang lebih tinggi, sehingga polio encephal
itis, menghasilkan apnea yang membutuhkan bantuan mekanis
seperti paru-paru besi
§ Meskipun sekitar 90% dari infeksi
polio tidak
menimbulkan gejala sama sekali , individu yang terkena dapat menunjukkan berbagai gejala
jika virus memasuki aliran darah . Pada sekitar 1% kasus, virus
memasuki sistem saraf pusat , istimewa menginfeksi dan menghancurkan neuron
motor , yang
menyebabkan kelemahan otot dan akut flaccid paralysis . Berbagai jenis kelumpuhan dapat terjadi, tergantung pada
saraf yang terlibat. Spinal polio adalah bentuk yang paling umum, yang ditandai
dengan kelumpuhan asimetris yang paling sering melibatkan kaki. Bulbar polio
menyebabkan kelemahan otot diinervasi oleh saraf kranial . Bulbospinal polio adalah kombinasi dari kelumpuhan bulbar
dan spinal.
§ Poliomyelitis pertama kali diakui
sebagai suatu kondisi yang berbeda dengan Jakob
Heine pada
tahun 1840. agen penyebab Its, virus
polio ,
diidentifikasi pada tahun 1908 oleh Karl Landsteiner . Meskipun polio utama epidemi yang tidak diketahui sebelum akhir
abad ke-19, polio adalah salah satu yang paling ditakuti penyakit anak dari abad ke-20. Polio epidemi telah melumpuhkan ribuan
orang, kebanyakan anak-anak muda, penyakit ini telah menyebabkan kelumpuhan dan
kematian bagi banyak sejarah manusia . Polio telah ada selama ribuan tahun diam-diam sebagai endemik
patogen sampai 1880-an, ketika epidemi
besar mulai terjadi di Eropa,. segera setelah itu, epidemi yang meluas muncul
di Amerika Serikat.
§ Pada 1910, sebagian besar dunia
mengalami peningkatan dramatis dalam kasus polio dan epidemi menjadi peristiwa
biasa, terutama di kota-kota selama musim panas. Ini epidemi-yang meninggalkan
ribuan anak-anak dan orang dewasa lumpuh-memberikan dorongan untuk "Great
Race" terhadap pengembangan vaksin . Dikembangkan pada 1950-an, vaksin
polio telah mengurangi jumlah kasus polio global per tahun dari ratusan ribu
hingga di bawah seribu hari. Peningkatan vaksinasi upaya yang dipimpin oleh Rotary International , yang Organisasi Kesehatan Dunia , dan UNICEF harus menghasilkan global yang pemberantasan penyakit.
Ø
Rabies
§ Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat
ditularkan dari hewan ke manusia.Virus rabies ditularkan ke manusia
melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit
anjing gila.
§ Penyakit ini tergolong dalam zoonosis,
yaitu penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.
§ Rabies
(penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus
rabies, ditularkan ke manusia melalui air liur gigitan hewan yang terinfeksi,
terutama anjing.
§ Rabies yang tidak dicegah dengan imunisasi hampir selalu
bersifat fatal.
Ø
SARS
§ SARS (Severe
Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang
disebabkan oleh sejenis coronavirus (SARS-associated coronavirus;
SARS-CoV), merupakan penyakit yang gawat dan bersifat fatal.
§ Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe Acute
Respiratory Syndrome, SARS)
adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada
November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS
meninggal dunia.
§ Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar
sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negara lain dengan perantaraan wisatawan
internasional. Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam
wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang.
§ SARS menimbulkan wabah global pada tahun 2003, namun
sejak tahun 2004 belum pernah ada laporan kasus SARS baru.
Ø
Avian Influenza
•
Flu burung
(bahasa Inggris:
avian influenza) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus
yang biasanya menjangkiti burung
dan mamalia.
•
Avian influenza (bird flu; flu
burung) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus AI subtipe H5N1 (kemudian
ternyata juga subtipe H7N7 dan H9N2)
•
Virus flu burung secara alamiah
didapatkan pada burung akuatik liar, tetapi dapat menginfeksi unggas domestik
dan kadang-kadang juga manusia
• Burung liar dan unggas domestikasi
(ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus
flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas alih-alih
jalur migrasi burung liar.
• Virus ini dapat menular melalui udara
ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus
ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan
harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu
dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan
pakaian juga perlu dijaga.
• Virus dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus.
Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan
mentah.
• Unggas sebaiknya tidak dipelihara di
dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari
perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
• Tidak selamanya jika tertular virus
akan menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di kemudian
hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi patogen pada suatu
saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan atau burung yang mati mendadak
pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan,
hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.dan
dicegah penyebarannya.
Ø
MERS
•
MERS (Middle
East Respiratory Syndrome) adalah infeksi saluran pernapasan oleh sejenis
coronavirus, yaitu MERS-CoV
•
Kasus pertama dilaporkan di Arab Saudi
2012
•
Sebagian besar penderita mengalami
infeksi saluran pernapasan akut yang parah, kurang lebih separuhnya meninggal
dunia
•
MERS adalah virus penyakit pernapasan pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh coronavirus yang disebut Mers-COV. Kebanyakan orang yang telah dikonfirmasi memiliki infeksi Mers-COV mengembangkan penyakit pernapasan akut. Mereka mengalami demam, batuk, dan sesak napas. Sekitar setengah dari orang-orang mati.
Sejauh ini, semua kasus telah dikaitkan dengan empat negara di atau dekat Semenanjung Arab. Tidak ada kasus telah diidentifikasi di AS Virus ini telah menyebar dari orang sakit ke orang lain melalui kontak dekat. Namun, virus belum terbukti menyebar dengan cara yang berkelanjutan di masyarakat. Situasi ini masih berkembang.
CDC bekerja sama dengan mitra untuk lebih memahami risiko dari virus ini, termasuk sumber, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana infeksi bisa dicegah. CDC telah memberikan informasi bagi wisatawan dan bekerja sama dengan departemen kesehatan, rumah sakit, dan mitra lainnya untuk mempersiapkan kemungkinan kasus di Amerika Serikat.
Sejauh ini, semua kasus telah dikaitkan dengan empat negara di atau dekat Semenanjung Arab. Tidak ada kasus telah diidentifikasi di AS Virus ini telah menyebar dari orang sakit ke orang lain melalui kontak dekat. Namun, virus belum terbukti menyebar dengan cara yang berkelanjutan di masyarakat. Situasi ini masih berkembang.
CDC bekerja sama dengan mitra untuk lebih memahami risiko dari virus ini, termasuk sumber, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana infeksi bisa dicegah. CDC telah memberikan informasi bagi wisatawan dan bekerja sama dengan departemen kesehatan, rumah sakit, dan mitra lainnya untuk mempersiapkan kemungkinan kasus di Amerika Serikat.
2. Infeksi Bakteria
Ø
ISPA oleh bakteria
§ ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Atas; Upper respiratory tract infection)
mencakup antara lain rhinitis, sinusitis, nasofaringitis (common
cold), dan laringitis.
§ ISPA dapat disebabkan baik oleh virus ataupun bakteri
non-spesifik.
§ Infeksi
saluran napas akut dalam bahasa Indonesia juga di kenal
sebagai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) atau
URI dalam bahasa Inggris
adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung,
sinus, faring,
atau laring.
§ Yang
termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal pegal (myalgia),
beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala,
sakit pada tengorokan.
§ Penyebab
terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus.
Diagnosis yang termasuk dalam keadaan ini adalah, rhinitis, sinusitis, faringitis,
tosilitis dan laringitis.
Ø
Pertussis
§ Pertussis (whooping
cough; batuk rejan; batuk 100 hari) adalah penyakit infeksi saluran
pernapasan yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis,
menimbulkan batuk yang parah sehingga penderita sukar bernapas.
§ Penyakit ini menyerang bayi dan anak kecil, dapat
bersifat fatal terutama pada bayi.
§
Pertusis
atau batuk rejan atau batuk seratus hari adalah suatu penyakit
akut yang disebabkan oleh Bordetella
pertusis. Pertusis merupakan penyakit yang toxin mediated,
toksin
yang dihasilkan kuman
(melekat pada bulu getar saluran napas atas) akan melumpuhkan bulu getar
tersebut sehingga gangguan aliran sekret saluran pernapasan, dan berpotensi
menyebabkan pneumonia.
§ Gejala
awalnya ringan, dan kemudian berkembang menjadi terbatuk-batuk parah, yang
menghasilkan senama bernada tinggi "teriakan" suara pada bayi dan
anak yang terinfeksi ketika mereka menghirup udara setelah batuk. Tahap batuk
berlangsung sekitar enam minggu sebelum mereda.
§ Pencegahan
dengan vaksinasi adalah
kepentingan utama mengingat keseriusan penyakit pada anak-anak. Walaupun
pengobatan adalah sedikit manfaat langsung kepada orang yang terinfeksi, antibiotik dianjurkan
karena mempersingkat durasi penularan. Saat ini diperkirakan bahwa penyakit
setiap tahunnya mempengaruhi 48,5 juta orang di seluruh dunia, yang
mengakibatkan hampir 295.000 kematian.
Ø Difteria
§ Difteria
adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Corinebacterium diphtheriae,
menimbulkan selaput tebal yang menutupi bagian belakang tenggorokan,
mengakibatkan kesulitan bernapas, paralisis, gagal jantung, sampai dengan
kematian.
§ Difteri
adalah penyakit
akibat terjangkit bakteri
yang bersumber dari Corynebacterium
diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan
di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian,
dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang
selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot
tertentu dan kerusakan permanen pada jantung
dan ginjal.
Anak-anak
yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini
§ Kuman
difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut
atau hidung
orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari
susu
yang terkontaminasi penderita.
§ Gejala
yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam,
sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan
sangat lemah. Kelenjar getah bening
di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran)
tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan
atau jika dibuangkan menutup saluran
pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen
dalam darah.
§ Perawatan
bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin
dan antibiotik.
Eritromisin
dan penisilin
membantu menghilangkan kuman
dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang pada pipa saluran
pernapasan atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk menyelamatkan nyawa. Umumnya
difteri dapat dicegah melalui vaksinasi.
Bayi, kanak-kanak, remaja,
dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan
booster setiap 10 tahun.
§ Menurut tingkat keparahannya,
penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu:
o
Infeksi
ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan
gejala hanya nyeri menelan.
o
Infeksi
sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding
belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
o
Infeksi
berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi
seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis
(kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
§ Disamping itu, penyakit ini juga
dibedakan menurut lokasi gejala yang dirasakan pasien :
o
Difteri
hidung bila penderita menderita pilek dengan ingus yang bercampur darah.
o
Difteri
faring dan tonsil dengan gejala radang akut tenggorokan, demam sampai dengan 38,5
derajat celsius, nadi yang cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul
pembengkakan kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak membran
berwarna putih keabu abuan kotor di daerah rongga mulut sampai dengan dinding
belakang mulut (faring).
o
Difteri
laring dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas berbunyi, demam sangat
tinggi sampai 40 derajat celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan,
pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini merupakan difteri paling berat
karena bisa mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.
o
Difteri
kutaneus dan vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan
vagina dengan pembentukan membran diatasnya. Namun tidak seperti sariawan yang
sangat nyeri, pada difteri, luka yang terjadi cenderung tidak terasa apa apa.
§ Melihat bahayanya penyakit ini maka
bila ada anak yang sakit dan ditemukan gejala diatas maka harus segera dibawa
ke dokter atau rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan. Pasien biasanya
akan masuk rumah sakit untuk diopname dan diisolasi dari orang lain guna
mencegah penularan. Di rumah sakit akan dilakukan pengawasan yang ketat
terhadap fungsi fungsi vital penderita untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Mengenai obat, penderita umumnya akan diberikan antibiotika, steroid, dan ADS
(Anti Diphteria Serum).
§ Dengan pengobatan yang cepat dan
tepat maka komplikasi yang berat dapat dihindari, namun keadaan bisa makin
buruk bila pasien dengan usia yang lebih muda, perjalanan penyakit yang lama,
gizi kurang dan pemberian anti toksin yang terlambat.
§ Walaupun sangat berbahaya dan sulit
diobati, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan cara menghindari kontak
dengan pasien difteri yang hasil lab-nya masih positif dan imunisasi.
Ø
Tuberkulosis
§ Tuberkulosis, MTB, atau TB
(singkatan dari bacillus berbentuk tuberkel) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus
bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak pada
bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang
dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka
melalui udara. Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatikdan laten. Namun hanya satu dari sepuluh
kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis
tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.
§ Gejala klasik infeksi TB aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahak, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun. (dahulu TB disebut penyakit "konsumsi" karena
orang-orang yang terinfeksi biasanya mengalami kemerosotan berat badan.)
Infeksi pada organ lain menimbulkan gejala yang bermacam-macam. Diagnosis TB aktif bergantung pada hasil radiologi (biasanya melalui sinar-X dada) serta pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan kultur mikrobiologis cairan tubuh. Sementara itu, diagnosis TB laten
bergantung pada tes
tuberkulin kulit/tuberculin skin test (TST) dan tes darah. Pengobatan sulit dilakukan dan memerlukan
pemberian banyak macam antibiotik dalam jangka waktu lama. Orang-orang yang
melakukan kontak juga harus menjalani tes penapisan dan diobati bila perlu. Resistensi antibiotik merupakan masalah yang bertambah
besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat (TB MDR). Untuk mencegah TB, semua
orang harus menjalani tes penapisan penyakit tersebut dan mendapatkan vaksinasi basil Calmette–Guérin.
§ Para ahli percaya bahwa sepertiga populasi dunia telah terinfeksi oleh M.
tuberculosis, dan infeksi baru terjadi dengan kecepatan satu orang per satu
detik. Pada tahun 2007, diperkirakan ada 13,7 juta kasus kronis yang aktif di
tingkat global. Pada tahun 2010, diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru
sebanyak 8.8 juta kasus, dan 1,5 juta kematian yang mayoritas terjadi di negara berkembang. Angka mutlak kasus Tuberkulosis
mulai menurun semenjak tahun 2006, sementara kasus baru mulai menurun sejak
tahun 2002. Tuberkulosis tidak tersebar secara merata di seluruh dunia. Dari
populasi di berbagai negara di Asia dan Afrika yang melakukan tes tuberkulin,
80%-nya menunjukkan hasil positif, sementara di Amerika Serikat, hanya 5–10%
saja yang menunjukkan hasil positif. Masyarakat di dunia berkembang semakin banyak yang menderita
Tuberkulosis karena kekebalan tubuh mereka yang lemah. Biasanya, mereka
mengidap Tuberkulosis akibat terinfeksi virus HIV
dan berkembang menjadi AIDS.
Ø
Diare Akut non-spesifik
§ Diare akut
adalah diare yang berlangsung kurang daripada 14 hari, dapat disebabkan oleh
virus, bakteri non-spesifik, ataupun non-infeksi.
§ Salah satu bentuk diare akut non-spesifik adalah travelers’
diarrhea, yang menyerang 30% s.d. 70% wisatawan.
§ Komplikasi yang paling berbahaya dari diare adalah dehidrasi.
§ Definisi
Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan
dan merupakan
§ Gejala
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air sajayang frekuensinya lebih sering dari biasanya.
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat berupa air sajayang frekuensinya lebih sering dari biasanya.
§ Penyebab
Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
§ Gambaran Klinis
o
Demam
yang sering menyertai penyakit ini memperberat dehidrasi. Gejala
dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan mencapai 4 – 5% berat badan.
dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan mencapai 4 – 5% berat badan.
o
Gejala
dan tanda dehidrasi antara lain :
§ Rasa haus, mulut dan bibir kering
§ Menurunnya turgor kulit
§ Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
§ sesak napas, gelisah
§ Mata cekung, air mata tidak ada
§ Ubun-ubun besar cekung pada bayi
§ Oliguria kemudian anuria
§ Menurunnya kesadaran, mengantuk
§ Rasa haus, mulut dan bibir kering
§ Menurunnya turgor kulit
§ Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
§ sesak napas, gelisah
§ Mata cekung, air mata tidak ada
§ Ubun-ubun besar cekung pada bayi
§ Oliguria kemudian anuria
§ Menurunnya kesadaran, mengantuk
o
Bila
kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih penderita jatuh ke dalam
dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian.
dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian.
§ Diagnosis
Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya
dengan konsistensinya yang lembek dan cair.
Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya
dengan konsistensinya yang lembek dan cair.
Ø
Disentri basiler
§ Disentri
adalah kelainan dengan peradangan usus besar yang disertai nyeri abdomen,
tenesmus (rasa ingin mengedan), dan buang air besar sering dengan darah dan
lendir.
§ Disentri basiler adalah disentri yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella.
§ Gejala-gejala disentri antara lain
adalah:
o
Buang
air besar dengan tinja berdarah
o
Diare
encer dengan volume sedikit
o
Buang
air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
o
Nyeri
saat buang air besar (tenesmus)
§ Bakteri
(Disentri basiler)
o
Shigella,
penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang
dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa
disebabkan oleh Shigella [2].
o
Escherichia coli enteroinvasif
(EIEC)
o
Salmonella
o
Campylobacter jejuni,
terutama pada bayi
o
Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba
hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun
Ø
Kolera
§ Kolera
adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae, menyebabkan diare cair (watery diarrhea) yang parah dan
muntah, mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
§ Penyakit
taun
atau kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit
menular di saluran pencernaan
yang disebabkan oleh bakterium Vibrio
cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam
tubuh melalui air
minum yang terkontaminasi oleh sanitasi
yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang.
Gejalanya termasuk diare,
perut keram, mual,
muntah,
dan dehidrasi.
Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka
penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi
agresif "regimen", biasanya diberikan secara intravena
secara berkelanjutan sampai diare berhenti.
Ø
Infeksi Saluran Kemih
§ Infeksi saluran kemih (urinary tract infection) adalah penyakit
infeksi bakteri pada salah satu atau lebih struktur saluran kemih, penyebab
tersering adalah bakteri Escherichia coli, lebih banyak menyerang wanita
daripada pria.
§ Infeksi
saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang
terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia
kedokteran.
Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin
tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan
berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah
infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang
dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa:
anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak
menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis.
Ø
Gonorrhea
§ Gonorrhea
(penyakit kencing nanah) adalah penyakit menular seksual (PMS) yang sangat
menular, disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
§ Pada pria biasa terjadi pengeluaran sekret yang kental
keputihan dari uretra, tetapi pada wanita seringkali tanpa gejala.
§ Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris:
gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama
kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan
reproduksi.
§ Gonorhea merupakan penyakit infeksi
yang menyerang lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu
jaringan), bila tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang lebih
dalam.
Biasanya membentuk koloni di daerah mukosa, orofaring, dan anogenital.
Biasanya membentuk koloni di daerah mukosa, orofaring, dan anogenital.
Ø
Lepra
§ Lepra (leprosy; Morbus Hansen) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
§ Lepra merupakan penyakit menular kronis, menyerang kulit,
selaput mukosa, dan saraf tepi, mengakibatkan cacat jasmani (disability)
yang parah, namun jarang yang fatal.
§ Penyakit lepra merupakan
infeksi progresif lambat yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, penyakit
ini mengenai kulit dan saraf perifer dengan konsekuensi deformitas yang
menimbulkan deformitas.
§ M. Leprae yang terinhalasi
difagositosis oleh monosit dan makrofag pulmoner menyebabkan penyebaran lewat
darah, tetapi kuman tersebut terutama hanya tumbuh dalam jaringan perifer yang
lebih ringan.
§ Penyakit lepra memiliki dua pola
penyakit (bergantung pada respons imun hospes):
a. Penyakit
lepra tuberkuloid :
lesi kulit yang kering, bersisik dan tak kentara yang disertai gangguan
sensibilitas dan lesi saraf perifer yang asimetrik.
b. Penyakit
lepra lepromatosa (anergik) :
penebalan kulit dan pembentukan nodul yang menimbulkan cacat tubuh dengan
disertai keruskaan pada sistem sara akibat invasi mikobakterium ke dalam
sel-sel makrofag perineural dan sel-sel Schwan.
c. Penyakit
lepra tuberkuloid disertai dengan respons T-helper tipe 1 (IFN-y) dan penyakit
lepra lepramatosa disertai dengan respons T-helper tipe 2 yang tidak efektif.
§ Penyakit
lepra (sejenis penyakit kulit yang membuat tubuh penderitanya membusuk,
mengering dan akhirnya tanggal satu per satu). Penderita lepra biasanya
dipandang dengan perasaan jijik dan hina. Mereka yang terkena penyakit lepra dijauhi masyarakat
karena takut akan tertular penyakit mengerikan iut. Tidak ada yang berani
mendekati, ada yang berani mendekati, apalagi merawat para penderita lepra.
Penyakit lepra merupakan penyakit negeri dengan mudah dapat mengetahui siapa di
antara mereka yang menderita penyakit lepra.
§ Lepra
adalah penyakit menjijikkan yang terjadi karena menyebarnya titik hitam
diseluruh tubuh dan merusak sel-sel anggota badan juga kerangka dan bentuknya.
Pada akhirnya ia pun mampu merusak sel penyambung antara satu anggota dengan
lainnya hingga seolah satu dengan lainnya saling memakan dan berjatuhan.
§ Lepra
adalah suatu penyakiit kulit yang disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae.
Serangan kuman lepra yang berbentuk batang ini biasanya menyerang kulit, saraf,
mata, selaput lendir hidung, otot, tulang dan buah zakar. Lepra yang disebut juga dengan
penyakit Hansen yang merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi menahun
yang ditandai dengan adanya kerusakan saraf perifer yang menyerang hampir
seluruh bagian kulit.
§ Penyakit lepra ini termasuk penyakit
menular yang harus dihindari. Jika ada seseorang yang menderita penyakit lepra
berat dan tidak tertangani, sewaktu-waktu bakteri lepra akan menyebar ke udara
dan sekitar 50% kemungkinan tertular dengan penyakit lepra ini. Penyakit lepra
juga mudah ditularkan melalui hubungan yang sangat dekat dengan penderita lepra
itu sendiri.
§ Selain itu penyakit lepra yang melepaskan bakteri lepra juga mudah
ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, kutu busuk, atau melalui benda yang
biasa digunakan oleh penderita lepra. Mereka yang tidak tertular penyakit lepra
berarti memiliki pertahanan sistem kekebalan tubuh yang baik, karena penyakit
lepra terbagi menjadi yakni penyakit lepra ringan (lepra tuberkuloid) dan
penyakit lepra berat (lepra lepromatosa).
Ø
Tetanus
§ Tetanus (lockjaw) adalah penyakit infeksi susunan
saraf yang gawat, disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang hidup
di tanah, air liur, debu, dan kotoran hewan.
§ Bakteri memasuki tubuh melalui luka dalam, mengakibatkan
kontraksi otot yang nyeri di seluruh tubuh, termasuk otot rahang (lockjaw),
sehingga penderita tak dapat menelan dan mati tercekik.
§ Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw,
merupakan penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium
tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Kitasato
merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa
toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein
yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw),
spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan
paralisis pernapasan.
3. Infeksi Prion
Ø
Penyakit Creutzfeldt-Jakob
§ Penyakit Creutzfeldt-Jacob adalah penyakit infeksi
menular disebabkan oleh prion, mengakibatkan gangguan neurodegeneratif berupa
dementia yang progresif dengan cepat dan berakhir dengan kematian.
§ Pada hewan, prion mengakibatkan penyakit ‘sapi-gila’ (madcow).
§ Prion yang dipercaya menyebabkan
Creutzfeldt-Jakob memperlihatkan setidaknya 2 konformasi yang stabil. Konformasi dalam
keadaan asli itu larut air dan ada dalam sel yang sehat. Sampai 2006, fungsi biologisnya tak diketahui. Keadaan konformatif
lainnya kurang larut air dan mudah membentuk agregat protein.
§ Orang juga bisa terjangkit
Creutzfeldt-Jakob melalui mutasi gen (perlu didefinisikan), yang hanya terjadi
dalam 5-10% dari semua kasus.
§ Prion Creutzfeldt-Jakob berbahaya
karena meningkatkan pelipatan protein asal ke dalam keadaan sakit, yang menyebabkan
meningkatnya prion tak larut pada sel yang terjangkit. Massa protein yang salah lipat ini
mengacaukan fungsi sel dan menyebabkan kematiannya. Mutasi pada gen untuk
protein prion bisa menyebabkan kesalahan lipat sebagian besar regio alfa-heliks
ke lembar beta yang terlipat. Perubahan konformasi ini melumpuhkan kemampuan
protein mengalami pencernaan. Sekali prion ditransmisikan, protein cacat itu
menyerang otak dan diproduksi di putaran umpan balik yang disokong sendiri, menyebabkan
penyebaran eksponensial prion, kematian dalam beberapa bulan, meski beberapa
orang diketahui hidup selama-lamanya 2 tahun.
§ Stanley Prusiner dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau
Kedokteran pada
tahun 1997 untuk penemuan prionnya. Lebih dari 1 dasawarsa, ahli patologi saraf Universitas Yale Laura Manuelidis meragukan penjelasan penyakit itu.
Pada bulan Januari 2007 ia dan koleganya menerbitkan artikel di Proceedings of the
National Academy of Science dan melaporkan bahwa mereka menemukan partikel serupa virus (namun sejauh ini tak menemukan asam nukleat) pada kurang dari 10% galur sel
yang terinfeksi scrapie dan pada galur sel tikus yang ditulari agen
Creutzfeldt-Jakob dari manusia.
Ø
Penyakit Kuru
§ Penyakit
kuru adalah suatu penyakit yang mematikan karena terjadi kerusakan pada sistem
saraf pusat terutama daerah otak kecildan yang berhubungan dengan otak
kecilhingga anggota tubuh menjadi kaku dan gerakan tidak terkontrol,berjalan
tertatih-tatih disertai gangguan emosi,dimana penderita tiba-tiba tertawa.
§ Pada
stadium lanjut,bisa terjadi kemunduraninteligensia;sedangkan pada stadium
terminal,otot-otot penderita lemah,tidak bisa berbicara,tidak bisa
berjalan,tidak mampu menelan,dan tidak bereaksi terhadap lingkungan.Kematian
biasanya terjadi setelah3-12 bulan sakit,akibat radang paru dan borok daerah
punggung(decubitus).
§ Penyakit
kuru pertama di laporkan pada tahun 1915,dimana ditemukan pada1-5penduduk yang
mengikuti upacara ritualmenghormati nenek moyang mereka yang sudah
meninggal.Penyakit ini terdapat di daerah pegunungan di Papua Nugini yang
menyebar sangat terbatas pada keluarka yang kawindengan kerabat dekat
dahulunya.Penulis lainnya mengemukakan bahwa penyakit kuru erat hubungannya
dengan kebiasaan penduduk menghisap jaringan otak moyangnyayang meninggal
dengan harapan dapat mewarisi kharismanya.Penyakit ini mirip dengan
penyakitscrapie yang terjadi pada biri-biri.
§ Sampai
tahun 60an penyakit ini merupakan prevalen,terutama bagi wanita dan
anak-anak upacara menghormati nenek moyang yang sudah <4tahun.Tetapi
belakangan inipenyakit kuru sudah jarang di temukan,terutama sejak dilarangnya
upacara menghormatinenek moyang yang sudah meninggal,upacara mana dulunya diiringi
kanibalisme (memakan daging orang yang sudah meninggal).
Penyakit kuru mematikan dan tidak ada pengobatan khusus.
Penyakit kuru mematikan dan tidak ada pengobatan khusus.
§ Penyakit Kuru dianggap sebagai salah satu varian penyakit
Creutzfeldt-Jacob yang ditemukan di Papua sebagai akibat praktek kanibalisme
dengan mengkonsumsi organ manusia, terutama otak sebagai media penularan.
4. Infeksi Protozoa
Ø
Disentri amoeba
§ Disentri amoeba adalah disentri (penyakit peradangan usus) yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, mengakibatkan diare yang parah.
§ Disentri amoeba (amoebiasis) adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Entamoeba histolytica yang
dapat menyebabkan diare parah. Serangan amoeba merusak dinding usus besar,
menyebabkan pendarahan ulserasi. Gejala-gejala lainnya adalah:
o
Kram
perut (kolik)
o
BAB
menyakitkan (tenesmus)
o
Tinja
berdarah dan berlendir yang sering berbau busuk.
§ Ada banyak spesies amoeba yang
berbeda, tapi yang paling berbahaya adalah Entamoeba histolytica.
Spesies ini dapat bersembunyi melalui dinding usus dan menyebar melalui aliran
darah untuk menginfeksi organ lain, seperti hati, paru-paru dan otak. Entamoeba
histolytica bisa eksis pada makanan dan minuman yang terkontaminasi dalam
dua bentuk, sebagai amoeba bebas (dikenal sebagai tropozoit) dan sebagai kista
yaitu kelompok amoeba yang dikelilingi oleh dinding pelindung, yang dikeluarkan
dalam tinja manusia atau hewan.
§ Dalam jangka panjang, amoeba dapat
membentuk kista besar dalam hati dan organ lainnya, yang terkadang hanya dapat
ditemukan pada pemeriksaan oleh dokter untuk kondisi lain, misalnya penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Ø
Malaria
§ Malaria
adalah penyakit infeksi yang ditandai oleh serangan menggigil dan demam
berulang, disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles.
§ Malaria adalah penyakit yang disebabkan
oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit
Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah
merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal
menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi
komplikasi yang berujung pada kematian.
§ Penyakit ini paling banyak terjadi
di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat
berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah
selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat
dengan angka kejadian malaria tertinggi.
§ Berdasarkan data di dunia, penyakit
malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang
terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap
tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
§ Untuk penemuannya atas penyebab
malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907
Ø
Toxoplasmosis
§ Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii,
dapat ditularkan dari manusia ke manusia ataupun dari kucing, pada wanita hamil
dapat menyebabkan cacat pada bayi.
§ Toksoplasmosis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii . Parasit menginfeksi paling genera dari berdarah panas hewan, termasuk manusia, tapi host utama adalah felid (kucing)
keluarga . Hewan
yang terinfeksi dengan memakan daging yang terinfeksi, dengan konsumsi
tinja dari kucing yang terinfeksi itu sendiri
baru-baru ini, dan dengan penularan dari ibu ke janin. Kucing adalah sumber
utama infeksi pada host manusia, meskipun kontak dengan daging mentah, terutama
daging babi, adalah sumber yang lebih besar infeksi manusia di beberapa negara.
Kontaminasi kotoran dari tangan merupakan faktor risiko yang signifikan.
B. Infestasi Parasit
1. Infestasi Cacing
Ø
Filariasis
§ Filariasis
adalah penyakit di daerah tropis dan subtropis yang disebabkan oleh infestasi
cacing Wuchereria bancrofti atau Brugia malayi pada saluran
limfe, ditularkan melalui gigitan nyamuk.
§ Dalam tahap lanjut infestasi cacing menyebab cacat
menetap berupa pembesaran tungkai, lengan, dan alat kelamin (elephantiasis;
penyakit kaki gajah).
§ Filariasis
(penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasis adalah penyakit
menular dan menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan
melalui gigitan berbagai spesies nyamuk. Di Indonesia, vektor penular
filariasis hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus
Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Filariasis dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, dan organ kelamin.
§ Filariasis
merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang
dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali. Kasus
penderita filariasis khas ditemukan di wilayah dengan iklim sub tropis dan
tropis (Abercrombie et al, 1997) seperti di Indonesia. Filariasis
pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1877, setelah itu tidak muncul
dan sekarang belum diketahui bagaimana perkembangannya. Filariasis tersebar
luas hampir di seluruh Propinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari hasil
survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas
tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan
jumlah kasus kronis 6233 orang.
§ Upaya
pemberantasan filariasis tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata.
Masyarakat juga harus ikut memberantas penyakit ini secara aktif. Dengan
mengetahui mekanisme penyebaran filariasis dan upaya pencegahan, pengobatan
serta rehabilitasinya, diharapkan program Indonesia Sehat Tahun 2010 dapat
terwujud salah satunya adalah terbebas dari endemi filariasis.
Ø
Ascariasis
§ Ascariasis (penyakit
cacing gelang) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing gelang Ascaris
lumbricoides pada usus manusia, ditularkan melalui ingesti telur cacing
yang ada pada sayuran mentah atau buah.
§ Askariasis adalah penyakit parasit yang
disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit
kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.
§ Inang dari Askariasis adalah manusia. Di
manusia, larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi
serta akhirnya bertelur.
§ Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat
hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.
§ Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm,
sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau
bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina,
pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.
§ Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor
cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur
yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi,
bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah
yang dapat menginfeksi manusia.
§ Pada tinja penderita askariasis yang membuang
air tidak pada tempatnya dapat mengandungAscaris dan tidak mencuci tangannya,
kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris. telur askariasis yang
telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang
lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur.
§ Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan
telur akan menjadi larvahati, jantung dan kemudian di paru-paru. pada usus.
Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti
sistem peredaran, yakni Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke
bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk
ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.
§ Cacing akan menetap di usus dan kemudian
berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama
tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang
tinjanya tidak pada tempatnya.
§ Gejala
klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.
§ Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan
gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler.
Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas,
eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang
selama 3 minggu.
§ Pada stadium dewasa, di usus cacing akan
menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah,
diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat
menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus
peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.
§ Diagnosis askariasis dilakukan dengan
menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung,
atau mulut.
§ Pengobatan askariasis dapat digunakan
obat-obat sepreti pirantel pamoat, mebendazol, albendazol, piperasin.
§ Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi,
terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan
diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai
siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.
Ø
Ancylostomiasis
§ Ancylostomiasis (penyakit cacing tambang) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi
cacing Ancylostoma duodenale pada usus manusia, mengisap darah dan
mengakibat anemia berat.
§ Penularan terjadi melalui larva yang menembus telapak
kaki telanjang.
§ Ancylostomiasis
merupakan penyakit parasit yang disebabakan oleh cacing Ancylostoma sp. yang
dapat menyerang anjing dan kucing. Cacing Ancylostoma canium predeleksinya pada
usus halus.
§ Cara Penularan
Cara penularan
Ancylostomiasis pada anjing dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Infeksi per. Oral. Larva infektif
(Larva stadium 3) dimakan bersama makanan dan minuman.
2.
Infeksi dengan menembus kulit. Larva
yang aktif menembus kulit ataupun menembus membrana mukosa mulut dan mencapai
pembuluh-pembuluh balik yang kecil kemudian bersama aliran darah menuju jantung
dan mengalami migrasi peredaran darah kemudian menuju paru-paru dan disana mengalami
pergantian kulit (L4) dan melalui trakea tertelan sampai di usus menjadi
dewasa. Cacing dewasa mengkaitkan diri pada mukosa usus halus dan menghisap
darah.
3.
Infeksi prenatal. Pada hewan bunting, infeksi
prenatal bisa terjadi bila larva memasuki aliran darah hewan bunting dan
mencapai foetus. Larva akan tetap tinggal didalam tubuh foetus sampai
dilahirkan, kemudian akan berkembang menjadi cacing muda didalam usus halus
anjing.
4.
Infeksi laktogenik. Larva stadium 3
ancylostoma yang bersifat dormant didalam otot akan menjadi ineksius pada saat
laktasi.
Ø
Schistosomiasis
§ Schistosomiasis (bilharziasis) adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing Schistosoma
japonicum pada berbagai organ dalam tubuh, ditularkan melalui air yang
terkontaminasi larva yang berasal dari tempat hidup semula pada keong air
tawar.
§ Meski kecil, tapi kalo si schisto
ini sudah berada di dalam tubuh manusia, yang mula-mula penderita akan
mengalami gejala keracunan, disentri, penurunan berat badan sehingga kurus yang
berlebihan, hingga pada pembengkakan hati yang bisa diakhiri dengan kematian.
§ Tidak seperti proses cacingan yang
sering kita dengar dan alami, cacing ini masuk ke tubuh manusia bukan dari
mulut kita, tapi langsung menembus pori-pori kita menuju aliran darah menyerbu
jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati.
§ DEFINISI
PENYAKIT SCHISTOSOMIASIS
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.
§ GEJALA
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.
Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :
Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.
Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :
Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
o
Jika hati terkena dan tekanan pada
pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah
dalam jumlah banyak.
o
Jika kandung kemih terinfeksi secara
kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko
kanker kandung kemih.
o
Jika saluran kemih terinfeksi dengan
kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran
kencing.
o
Jika otak atau tulang belakang
terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.
2. Infestasi Jamur
Ø
Tinea versicolor
§ Tinea versicolor (Pityriasis versicolor; panu) adalah infestasi
jamur Melassezia furfur yang sering mengenai remaja dan dewasa muda pada
lipatan kulit lengan, kulit di bawah payudara, dan daerah lipat paha.
§ Panau atau Panu atau Tinea
versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada
kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa
berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda
halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak
menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur
yang menyebabkan panau adalah Candida albicans.
§ Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada
penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya
menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau
terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah
yang lembab dan dilindungi pakaian. Selain menyebakan gatal pada kulit, panu
juga membuat penderitanya menjadi tak percaya diri.
Ø
Candidiasis
§ Candidiasis (moniliasis) adalah infestasi jamur Candida albicans,
didapatkan antara pada selaput lendir rongga mulut (pada anak), vagina (pada
wanita), dan organ-organ dalam tubuh seperti esofagus (kerongkongan), saluran percernaan,
kandung kemih, dsb.
§ Kandidiasis adalah suatu infeksi
jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan mikroflora normal pada
rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S,
2001). Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya
C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada
penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika
berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Walaupun demikian
jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada
orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh
sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita
AIDS (Farlane .M, 2002).
§ Pada rongga mulut kandida albikans
merupakan spesies yang paling sering menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat
ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman
S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa
terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal,
atau labial dan rasa kering atau serostomia (Greenberg M. S., 2003). Pada
umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti
jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau
penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001).
§ Kandidiasis oral atau mulut (juga
dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada
membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum dari rongga mulut yang
disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi
disebut kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang
dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut
juga candidosis, trush, dan moniliasis merupakan suatu keadaan patologis yang
hanya menginfeksi jaringan kulit dan mukosa. Infeksi Candida yang berat
tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang imunnya
lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.
§ Oral trush adalah adanya bercak
putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). Bercak
tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan
mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral
candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan
bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang
mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
§ Oral Trush ini kadang sulit
dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula
(Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih
tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi
dengan air hangat. Oral trush ini juga harus dengan stomatitis. Stomatitis
merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami
stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448).
§ Kandidiasis oral ini memang sering
terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, seiring dengan bertambah
dewasanya bayi tersebut, penyakit ini akan makin jarang terjadi. Penyakit ini
juga bukan penyakit yang serius dan beberapa sumber mengatakan bahwa penyakit
ini dapat sembuh sendiri (walaupun tentu saja lebih baik diobati).
sangat bermanfaat, menambah pengetahuan. . ,
BalasHapusmakasiih :)
BalasHapus